Nasehat Islami Biar Tidak Terpedaya Kehidupan Dunia

Terperdaya pada kehidupan dunia akan membawa kepada adzab kubur dan siksa neraka. Pesan dan nasehat islami diberikut ini kami ambilkan dari beberapa tumpuan dalam dalil firman Allah swt di dalam Al-Quran dan juga dari hikayat atau kisah dongeng riwayat para teman erat Nabi Muhammad saw. Apa saja nasehat islami yang termaksud dalam beberapa firman Allah swt. Dan dalam hikayat para teman erat Nabi saw. Mari kita simak dan pelajari serta kita amalkan.
 Terperdaya pada kehidupan dunia akan membawa kepada adzab kubur dan siksa neraka Nasehat Islami semoga Tidak Terpedaya Kehidupan Dunia


Nasehat Islami dari Al-Qur'an dan Hikayat Sahabat Nabi


Katakanlah kepada mereka orang-orang yang disibukkan oleh dunianya, bahwasanya setiap barang apa saja yang mereka kumpulkan itu tidak menhadirkan manfaat sama sekali. Yaitu saat bahaya bagi mereka menjelang. Pada hari digerahkan apa yang mereka kumpulkan itu di dalam neraka ]ahannam, kemudian disetrikakan pada dahi, lambung dan punggung mereka. Bagaimana sanggup lenyap dari hati dan nalar mereka, dalil firman Allah swt di dalam Kitabullah Al-Quran:

يَوۡمَ يُحۡمَىٰ عَلَيۡهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكۡوَىٰ بِهَا جِبَاهُهُمۡ وَجُنُوبُهُمۡ وَظُهُورُهُمۡۖ هَٰذَا مَا كَنَزۡتُمۡ لِأَنفُسِكُمۡ فَذُوقُواْ مَا كُنتُمۡ تَكۡنِزُونَ ٣٥

Artinya:  pada hari digerahkan emas perak itu dalam neraka jahannam, kemudian dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "INI harta bendamu yang engkau simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah kini (akibat dari) apa yang engkau simpan itu". (QS. At-Tau bah: 35)

Harta yang mereka kumpulkan itu dibawa ke daerah pelaksanaan siksa. Lalu diletakkan di daerah pemanggangan (api neraka) dan dibakar guna memper-berat siksaan. Kemudian dibuatlah lempengan-lempengan (dari api neraka) supaya pembakaran kulit lebih merata. Sesudah itu dihadir-kanlah orang yang sudah kehilangan petunjuk, berjalan ke ternpat itu tidak bersama kaum yang bersinar cahaya mereka. Kemudian digerahkan emas dan perak itu di dalam neraka Jahannam, kemudian disetrikakan pada dahi, lambung, dan punggung mereka.

Apa yang menjadikan hal demikian terjadi?


Dahulu, apabila seorang miskin hadir menemui mereka maka yang orang miskin dapatkan spesialuntuklah keperihan hati. Apabila si miskin tersebut meminta sesuatu dari mereka maka mereka segera berpaling dengan segala murka. Duhai, rupanya mereka lupa hikmah Allah swt dalam membuat adanya orang kaya dan orang atau si miskin. Betapa berat kesedihan yang akan mereka jumpai. Pada hari digerahkan emas perak itu di dalam neraka Jahannam, kemudian disetrikakan pada dahi, lambung dan punggung mereka. Sesudah kematiannya. ialah andal waris yang menikmati harta tanpa bersusah payah. Orang yang mengumpulkannya akan ditanya, "Darimana dan apa saja yang engkau dapatkan?". Anak baginya, daging buah bagi pewarisnya. Mana lagi ketamakan mereka?!

Dimana nalar mereka? Pada hari digerahkan emas perak itu di dalam neraka Jahannam, kemudian disetrikakan pada dahi. lambung dan punggung mereka. Seandainya saja Anda menyaksikan mereka di lapisan-lapisan neraka, menggeliat-geliat di atas bara dirham dan dinar, ajudan dan tangan kiri mereka dibelenggu, alasannya ialah kebakhilan mereka lampau. Kalau saja Anda melihat mereka di dalam neraka jahannam, didiberi minum dari timah gerah, kemudian mereka berteriak-teriak. pada hari itu emas dan perak dilebur di dalam Jahannam, kemudian dahi, lambung. dan punggung mereka dibakar dengannya.

Sudah berapa banyak nasehat vang didiberikan kepada mereka di dunia, namun tidak ada di antara mereka orang yang mendengarkannya. Berapa banvak mereka ditakut-takuti dengan siksaan Allah swt, namun tidak ada di antara mereka yang merasa takut. Seolah-olah dengan harta mereka, mereka sudah menjadi Syuja' Aqra' (ular besar), sehingga apalah arti tongkat dan bukit Thur mukjizat Nabi Musa as. Sekali lagi “Pada hari digerahkan emas perak itu di dalam neraka Jahannam, kemudian disetrikakan pada dahi, lambung dan punggung mereka”.

Kisah dongeng Berisi Nasehat Islami dari para teman erat Nabi Muhammad saw.


Diriwayatkan dari Muhammad bin Yusuf al-Firyabiy katanya, "Suatu hari, saya bersama dengan beberapa teman erat pergi mengunjungi Abu Sinan. Setibanya kami di sana dan kami sudah duduk-duduk bersamanya ia berkata, 'Mari kita mengunjungi dan berta'ziyah ke rumah tetangga yang gres saja ditinggal mati oleh saudaranya.' Kami berangkat dan kami temui pria tetangga Abu Sinan sedang menangis dan tampak terguncang. Kami menghibur dan mengucapkan belasungkawa. Namun, ia tidak mencrima kata-kata penghiburan dan ucapan belasungkawa, (dan ia terus menangis, pent). Kami katakan kepadanya, 'Bukankah kematian itu ialah suatu jalan yang sudah pasti?' Ia menjawaban, 'Benar. Tetapi saya menangisi adzab yang akan diderita saudaraku setiap pagi dan petang!' 'Apakah Allah menunjukkan yang ghaib kepadamu?', tanya kami tiruana. Ia menjawaban, 'Bukan. Hanya saja seusai saya menguburkannya dan tanah sudah saya ratakan serta orang-orang sudah kembali ke daerah masing-masing, saya duduk di sisi kuburannya. Tiba-tiba terdengar suara, 'Hei! Duoukkan saya sendirian! Aku akan menghadapi adzab! Aku sudah menunaikan shalat! Aku sudah berpuasa!' Kata-kata itu menciptakanku menangis. melaluiataubersamaini segera saya bongkar kuburannya untuk melihat keadaannya. Aku dapati api menyala-nyala di dalam kuburnya. Juga, di lehernya ada belenggu dari api. Sebagai saudara saya kasihan melihatnya, dan saya pun berusaha untuk memindahkan belenggu api itu dari lehernya dengan tanganku. Namun jari-jari dan tanganku terbakar.' Lalu orang itu menawarkan tangannya yang menghitam, terbakar. 'Lalu saya kembalikan tanah yang tadi kugali dan saya pun pulang. Bagaimana saya tidak menangis dan bersedih karenanya?', lanjutnya. Kami bertanya lagi, 'Apa yang dilakukan oleh saudaramu semasa hidupnya di dunia?' 'Dulu, ia tidak membayar zakat atas hartanya.', jawabannya. Lalu kami katakan, 'Ini ialah pembenaran dari apa yang difirmankan oleh Allah:

وَلَا يَحۡسَبَنَّ ٱلَّذِينَ يَبۡخَلُونَ بِمَآ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضۡلِهِۦ هُوَ خَيۡرٗا لَّهُمۖ بَلۡ هُوَ شَرّٞ لَّهُمۡۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُواْ بِهِۦ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِۗ

Artinya: Sekali-kali tidakbolehlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah diberikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu ialah jelek bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. (QS. Ali 'Imran: 180)

Adapun saudaramu, adzabnya disegerakan di alam kubur hingga hari kiamat.' Lalu kami pulang dan kami menemui teman erat nabi, Abu Dzar ra•, kemudian menceritakan kisah pria itu kepadanya. Kami katakan juga, 'Pada orang Yahudi dan Katolik yang mati, kami tidak melihat insiden menyerupai itu!'. Abu Dzar berkata, 'Adapun mereka, tidak diragukan lagi bahwa mereka penghuni neraka. Hanya saja Allah swt. menampakkan kepada kalian terjadi pada orang yang punya iman, ialah supaya kalian mengambil pelajaran darinya.

قَدۡ جَآءَكُم بَصَآئِرُ مِن رَّبِّكُمۡۖ فَمَنۡ أَبۡصَرَ فَلِنَفۡسِهِۦۖ وَمَنۡ عَمِيَ فَعَلَيۡهَاۚ

Artinya: Sesungguhnya sudah hadir dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka barangsiapa melihat (kebenaran itu), maka (manfaatnya) bagi dirinya sendiri; dan barangsiapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudharatannya kembali kepadanya. (QS. Al-An'am: 104)

مَّنۡ عَمِلَ صَٰلِحٗا فَلِنَفۡسِهِۦۖ وَمَنۡ أَسَآءَ فَعَلَيۡهَاۗ وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّٰمٖ لِّلۡعَبِيدِ ٤٦

Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hamba-Nya (QS. Fushshilat: 46)

melaluiataubersamaini kisah dongeng dan dalil-dalil di atas yang memuat nasehat islami semoga kita terhindar dari kemerlapnya kehidupan dunia yang spesialuntuk sementara, marilah kita memohon ampunan dan 'afiyah (kesejahteraan batin) kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Memdiberi lagi Maha Pemurah.
0 Komentar untuk "Nasehat Islami Biar Tidak Terpedaya Kehidupan Dunia"

Back To Top