Masyarakat Muslim mempunyai ekspektasi yang sangat besar terhadap keberhasilan dan kemajuan pendidikan Islam. Namun, ekspektasi itu belum terlaksana sampai sekarang. Pendidikan Islam sudah tertinggal oleh pendidikan Barat sekuler yang sudah menghipnotis hampir tiruana bentuk pendidikan di dunia ini. Kalaupun terdapat fenomena-fenomena kebangkitan pendidikan Islam, itu baru bersifat kasuistik dan parsia1, dan belum menjadi kecenderungan mayoritas, sehingga image pendidikan Islam belum sanggup mengemuka setidaknya sampai hari ini, apalagi menggeser image pendidikan Barat sekuler termasuk yang disesuaikan oleh pendidikan sekuler di beberapa Negara Islam.
Ekspektasi kemajuan pendidikan Islam tidak pernah terputus dari mata rantai harapan masyarakat Muslim, khususnya para pemikir dan praktisi. Kendati pun belum menyadari secara aplikatif dan implementatif dalam kehidupan sehari-hari, namun para pemikir dan praktisi Islam sangat mengerti dan memahami bahwa kemajuan pendidikan Islam mempunyai aneka macam fungsi strategis baik secara politik, ekonomi, sosial, maupun kultural.
Secara politik, kemajuan pendidikan Islam menimbulkan umat Islam memiliki nilai tawar politik yang cukup tinggi, baik pada skala nasional maupun internasional; secara ekonomi, kemajuan pendidikan Islam akan mengangkat taraf perekonomian umat Islam dan menekan jumlah pengangguran, baik pengangguran orang awam maupun pengangguran intelektual; secara sosial, kemajuan pendidikan Islam itu sanggup mengangkat harkat dan martabat umat Islam; sedangkan secara kultural, kemajuan pendidikan Islam akan menginspirasi, memfasilitasi, dan melaksanakan lompatan-lompatan kreasi sains dan teknologi yang berkhasiat bagi kehidupan manusia.
Namun dalam tataran realitasnya, pendidikan Islam belum lah bisa mendiskripsikan ekspektasi yang ideal tersebut sebab belum menemukan dan menggunakan resep atau kunci pembukanya. Paling tidak terdapat tiga kunci kemajuan pendidikan Islam, yaitu: Epistemologi pendidikan Islam, Manajemen pendidikan Islam, dan Kesadaran pendidikan.
Ketiga kunci kemajuan pendidikan Islam ini berkerja dan bergerak pada ranah tugasnya masing-masing. Ketiganya berjalan dan berfungsi saling melengkapi. Ketiga kunci ini sanggup sangat efektif bila dipraktikkan secara benar dalam kehidupan pendidikan Islam sehari-hari.
Secara garis besar, pendidikan Islam sanggup dibagi tiga: pertama, pendidikan Islam yang berbentuk ide-ide, gagasan-gagasan, aliran -pemikiran , wawasan-wawasan, konsep-konsep, dan teori-teori; kedua, pendidikan Islam yang berbentuk penyelenggaraan, pelaksanaan atau penerapan secara kelembagaan; dan ketiga, pendidikan Islam yang berbentuk sikap umat Islam dalam meresponsnya.
Jika tiga proteksi ini dihubungkan dengan tiga kunci yang sudah disebutkan tadi, maka akan sanggup dilakukan pemetaan sebagai diberikut:
- Epistem ologi pendidikan Islam sebagai kunci memajukan ide-ide, gagasan-gagasan, pemikiran-pemikiran, wawasan-wawasan, konsep-konsep, dan teori-teori pendidikan Islam;
- Manajemen pendidikan Islam sebagai kunci memajukan penyelenggaraan, pelaksanaan atau penerapan pendidikan Islam secara kelembagaan;
- Kesadaran pendidikan sebagai kunci memajukan sikap umat Islam dalam mengikuti proses pendidikan Islam dan meraih hasilnya.
Ketiga kunci ini juga perlu dijabarkan ke dalam langkah-langkah kasatmata semacam "petunjuk pelaksanaan" atau "petunjuk teknis". Langkah-langkah dari masing-masing kunci tersebut sudah dituliskan sebagai salah satu acuan.
Selanjutnya Penjabaran Tiga Kunci Kemajuan Pendidikan Islam
Tag :
Metode Pendidikan Islam
0 Komentar untuk "Kemajuan Pendidikan Islam Dan Kuncinya"