Setiap yang bernafas niscaya akan mengalami kematian, demikianlah makna yang terkandung dalam Al-Quran surat Ali Imran ayat 185. Dan bukan menjadi belakang layar umum lagi bahwa kematian ialah ialah suatu kasus yang spesialuntuk Allah swt yang tahu, misterius dan tidak ada seorangpun yang bisa mengungkap dan mengetahui tentang misteri kematian. Sekalipun ilmu pengetahuan dan tekonologi terus berkembang, namun belakang layar hadirnya, waktu dan tempatnya tetap ialah rahasi Allah swt dan tidak seorangpun mengetahuinya.
Baca juga
Kematian bagi setiap insan insan ialah ialah suatu kejadian yang sangat angker dan mengerikan. Bagaimana tidak? Karena apabila seseorang mengalami kematian, maka seluruh kenikmatan hidup di dunia ini akan terputus. Bagi orang-orang yang mengerjakan dosa, maka kematian ialah kebinasaan. Namun, tidak bagi orang-orang yang benar-benar diberiman dan bertaqwa kepada Allah swt dan Nabi Muhammad Rasul-Nya.
Baca juga Kehidupan alam barzah
Bagi orang-orang yang diberiman yang selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah azza wajalla, maka bagi mereka kematian ialah gerbang menuju kebahagiaan yang hakiki yaitu kebahagiaan di dunia akhirat.
sepertiyang firman Allah swt. dalam surat al-Waqiah ayat 88-89 yang berbunyi:
فَأَمَّآ إِن كَانَ مِنَ ٱلۡمُقَرَّبِينَ. فَرَوۡحٞ وَرَيۡحَانٞ وَجَنَّتُ نَعِيمٖ
Artinya: adapun bila ia (orang yang mati) termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), maka ia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta jannah kenikmatan
melaluiataubersamaini berdasarkan pada dalil al-Qur’an di atas, maka kematian bagi orang-orang mukmin bersama-sama bukanlah hal yang mengerikan dan menakutkan, namun sebaliknya ialah suatu kasus yang menggembirakan lantaran akan memperoleh kenikmatan, ketentraman, rezeki dan juga nirwana sebagaimana kesepakatan Allah swt di atas.
melaluiataubersamaini hadirnya kematian pada diri seseorang, maka seseorang ini akan sanggup berjumpa dengan sang penciptanya yaitu Allah swt. dan apabila selama di dunia ia ialah orang diberiman dan bertaqwa dengan menjalankan tiruana perintah dan menjauhi larangan-Nya maka ia akan mencicipi nikmatnya nirwana di dunia darul abadi yang abadi. Oleh lantaran itu, mereka yang demikian ialah orang-orang yang dengan sadar selalu berusaha dengan terbaik mentaati perintah-perintah Allah dan Rasulullah saw. serta menjauhi tiruana larangan-larangan-Nya.
Baca juga
orang-orang yang ingin mendapat kenikmatan hakiki dan abadi akan membelanjakan dan memakai sebagian rezki yang diperolehnya untuk berjuang di jalan Allah swt, mengerjakan amal ibadah dan pekerjaan dengan niat diberibadah spesialuntuk lantaran Allah swt. ketiruananya itu mereka lakukan lantaran mereka tidak ingin ada penyesalan di hari kemudian yaitu hari akhir.
sepertiyang keterangan Allah swt dalam firman-Nya
وَأَنفِقُواْ مِن مَّا رَزَقۡنَٰكُم مِّن قَبۡلِ أَن يَأۡتِيَ أَحَدَكُمُ ٱلۡمَوۡتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوۡلَآ أَخَّرۡتَنِيٓ إِلَىٰٓ أَجَلٖ قَرِيبٖ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ
Artinya: Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang sudah Kami diberikan kepadamu sebelum hadir kematian kepada salah seorang di antara engkau; kemudian ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku hingga waktu yang dekat, yang menimbulkan saya sanggup berzakat dan saya termasuk orang-orang yang saleh? (QS. Munaafiqun : 10)
Baca juga
Kematian ialah sebuah misteri, hadirnya tidak ada yang mengetahui, hadirnya dengan tiba-tiba dan tidak ada seorang pun yang bisa menghindar dari kasus kematian. apabila sudah hadir, maka tidak ada yang bisa mengelak darinya. Oleh lantaran itu, dalam menyambut kematian perlu untuk mempersiapkan diri dan tidak terlena dalam kenikmatan duniawi, kenikmatan berbuat dosa dan maksiat sehingga pada dikala hadirnya kematian diri kita sudah siap dan merasakan indahnya kematian.
Dalil sabda Nabi saw. yang artinya:
“Mati mendadak ialah suatu kesenangan bagi orang mukmin dan penyesalan bagi orang yang durhaka”. (HR. Ahmad)
Baca juga
Pada kenyataannya, hidup di dunia ini insan selalu di goda dengan kenikmatan duniawi, harta-benda, rayuan-rayuan setan yang menarik hati nafsu untuk berbuat maksiat, berbuat korupsi, zina, mencuri, berbohong dan amal perbuatan lainnya.
Untuk menangkal hal-hal yang demikian, hendaknya kita selalu mengingat akan hadirnya kematian yang niscaya akan hadir menjemput kita. Hanya dengan mengingat kematian, maka seseorang tidak akan simpel terpengaruhi untuk berbuat keburukan, dosa dan maksiat sehingga insya Allah kita akan terhindar dari sakitnya kematian dan mencicipi indahnya kematian.
Dalil Sabda Nabi saw.:
Perbanyaklah mengingat kematian. seorang hamba yang banyak mengingat kematian, maka Allah akan menghidupkan hatinya dan dientengkan bagianya akan sakitnya kematian.(HR. Al-Daylami).
Juga dalil hadits lain:
Rasulullah saw. bersabda : apa yang dirasakan oleh seorang syahid yang terbunuh ialah menyerupai dirasakan seorang dari cubitan (gigitan serangga). (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Persiapkanlah bekal sebelum kematian menjemput diri kita dengan persiapan yang baik. Sebaik-baik bekal menuju perjalanan yang panjang yaitu dunia yang abadi nanti di alam darul abadi ialah dengan bekal taqwa. Sehingga kasus kematian bukanlah kasus yang mengerikan namun sebaliknya ialah kasus yang menggembirakan. Baca juga sebaik-baik bekal ialah taqwa
Tag :
Dunia Akhirat
0 Komentar untuk "Kiat Mencicipi Indahnya Kematian, Menghindari Sakitnya Kematian"