Terlambat terkabulnya doa, belum terkabulnya doa atau tidak dikabulkannya suatu doa bukanlah selesai dari segala-galanya. Hal ini harus dicamkan dan dipahami baik-baik. Pertanyaan yang diajukan sebaiknya adalah: Apa pesan tersirat yang sanggup kita ambil di balik belum terkabulnya, terlambatnya atau tidak dikabulkannya doaku oleh Allah SWT?, bukan “Kapan ya doaku dilmbulkan-Nya?”.
Baca juga
Sebagai hamba Allah SWT, kita juga wajib mempertanyakan diri kita, apakah pantas menerima pengabulan doa yang cepat. Kita harus sadar bahwa kita yakni makhluk yang kecil, teramat kerdil di hadapan Allah SWT sang Pencipta, sehingga tidak pantas untuk mendikte-Nya. Jangankan lagi kepada Allah SWT yang mempunyai seluruh isi bumi, semesta raya, bahkan jiwa-jiwa manusia, kepada atasan menyerupai majikan atau bos saja kita masih sering kali bersikap segan.
Allah SWT berhak memdiberi atau tidak memdiberi harta yang Dia punya. Mengambil atau meminjamkan kembali nyawa yang Dia titipkan. Layaknya jutawan kaya-raya yang memperlakukan hartanya, Allah SWT berhak memakai harta-Nya sesuka hati. Apakah Dia akan mempersembahkan atau tidak jikalau ada yang meminta, terpulang kepada-Nya. Tidak ada kewajiban sedikit pun bagi Allah SWT untuk mengeluarkan sebagian harta-Nya. Adapun jikalau Dia mempersembahkan kepada hamba yang dikehendaki-Nya, itu soal lain. Oleh lantaran itu, sebagai hamba kita dihentikan protes mabadunga doa yang kita panjatkan ternyata ditunda, atau belum dikabulkan dan bahkan tidak dikabulkan oleh Allah SWT.
Sang Khalik Allah SWT Maha Bijak, Maha Pengasih dan Penyayang, dan Maha Tahu segalanya. Sehingga, dikabulkan atau belum terkabulnya dan bahkan tidak terkabulnya suatu doa, tidak terlepas dari rasa saying Allah SWT, budi Allah SWT, pengetahuan Allah SWT, untuk kebaikan hamba-hamba-Nya. Dalam hal ini, seorang hamba tidaklah relevan mempersoalkan dikabulkan atau tidaknya suatu doa. Hal yang paling penting dilakukan oleh seorang hamba yakni mengevaluasi diri dan mencari serta melusuri hikmah-hikmah di balik belum terkabulnya, terlambat dikabulkan dan tertolaknya suatu doa.
Hikmah lain yang sanggup diambil di balik tidak dikabulkan atau tertolak atau lambatnya pengabulan doa yakni untuk meentengkan beban seorang hamba. Boleh jadi doa yang tertolak dikala ini ternyata malah menhadirkan kebahagiaan di kemudian hari. Bisa juga apabila dikabulkan sempurna waktu, justru malah membawa kemudaratan atau keburukan. Mungkin juga, doa belum dikabulkan atau ditolak lantaran beban dosa yang dipikul seorang hamba teramat berat, atau hatinya sering lalai dalam berdoa.
Kemungkinan lain yakni bahwa boleh jadi jikalau doa dikabulkan, justru akan menambah dosa, atau menghilangkan sesuatu yang jauh lebih baik. Sehingga tidak makbulnya doa justru menjadi lebih baik.
Terakhir, mungkin saja pengabulan doa sengaja dilambatkan oleh Allah SWT semoga hamba-Nya sanggup mendekatkan diri kepada-Nya. Sebaliknya, jikalau segera dikabulkan mungkin malah akan menciptakannya jauh dari Allah SWT. Banyak sekali bukti yang mengatakan hal tersebut.
Allah SWT lebih mengetahui apa yang membuat hamba-Nya jauh dari-Nya. Karena itu, Dia menhadirkan ujian demi mendekatkan hamba kepada-Nya. Musibah terbesar bagi seorang hamba intinya bukanlah penderitaan fisik maupun psikis yang dideritanya, melainkan apabila seorang hamba jauh dari sang penciptanya Allah SWT.
Dari Tsauban RA, Rasulullah SAW bersabda: ’Tidak ada yang sanggup mencegah takdir, kecuali doa. Tidak ada yang sanggup menambah umur, kecuali kebaikan. Dan seseorang benar-benar akan dihalangi dari rezeki, disebabkan oleh dosa yang diperbuatnya. (HR. Al-Hakim, 1/493)
Mari kita selalu berbaik sangka kepada Allah SWT. Karena Allah yang mengetahui yang terbaik untuk hamba-Nya.
Tag :
Doa dan Obat
0 Komentar untuk "Hikmah Doa Yang Belum Dikabulkan"