Dosa Dosa Besar Dalam Islam

Sebagai materi pembuka yang mengpertamai bahasan pengertian dosa-dosa besar dalam islam, diberikut ini ialah firman Allah swt dalam al-Qu’an al-Karim, bahwa Allah sudah menjamin bagi setiap hamba-Nya dengan jaminan nirwana dan diampuni dari dosa-dosa kecil apabila mereka sanggup  menjauhi dari dosa-dosa besar :

Firman Allah swt. :

إِن تَجۡتَنِبُواْ كَبَآئِرَ مَا تُنۡهَوۡنَ عَنۡهُ نُكَفِّرۡ عَنكُمۡ سَئَِّاتِكُمۡ وَنُدۡخِلۡكُم مُّدۡخَلٗا كَرِيمٗا 

Artinya: Jika engkau menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dihentikan engkau mengerjakannya, pasti Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan engkau ke kawasan yang mulia (surga)


Baca juga: 

Dari firman Allah swt di atas, maka wajib bagi kita mengetahui pengertian dari dosa-dosa besar atau kabair dan juga macam-macamnya sehingga kita tiruana sanggup menjauhinya untuk meraih dan mencapai akad Allah swt berupa nirwana di darul abadi kelak. Amin

 Sebagai materi pembuka yang mengpertamai bahasan pengertian  Dosa Dosa Besar dalam Islam
Kembali kepada bahasan utama tentang dosa-dosa besar dalam islam ialah tiruana hal larangan atau diharamkan dari Allah dan Rasul-Nya yang sudah tertera secara eksplisit dalam Al-Qur’an dan sunnah Nabi dan juga dari atsar para jago salaf salih (salafus shalih).

Para ulama memiliki beberapa pendapat tentang dosa-dosa besar. Ada yang beropini bahwa dosa-dosa besar atau kabair itu ada tujuh. Hal ini berdasarkan dalil hadits sabda Nabi Muhammad saw. yang artinya: jauhilah tujuh perkara yang merusak.  Kemudian Nabi sebut: Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali alasannya ialah alasan yang dibenakan, memak an harta anak yatim, memakan riba, meninggalkan med an  perang, dan menuduh perempuan baik -baik sudah berzina. Hadits Sahih. Al-(HR. Bukhari, Muslim, Abu Awanah dan An-Nasa'i dari Abu Hurairah)

Baca juga

Dari Ibnu 'Abbas,beliau menyampaikan dosa besar itu jumlahnya lebih bersahabat kepada tujuh puluh dari pada kepada tujuh.  Hadits isnadnya sahih. Diriwayatkan oleh Abdurrazzaq, lbnu Jarir , dan Al-Baihaqi dalam AsySyu'ab (Syu'ab At-Iman). Semua perawinya tsiqah (terpercaya).

Kemudian Imam Adz-Dzahabi beropini dan mengatakan: Demi Allah, ucapan Ibnu Abbas di atas ialah benar adanya. Hadits sebelumnya tidaklah membatasi tentang jumlah kabair. Pendapat yang benar serta dengan didasari dengan dalil mengambarkan bahwa barangsiapa yang mengerjakan perbuatan dosa yang memiliki had di dunia suatu pola contohnya berzina, membunuh, mencuri atau setiap perbuatan yang mendapat ancaman, kemurkaan dan juga laknat dari Rasulullah saw. di darul abadi maka sanggup dikatakan bahwa tiruana perbuatan tersebut termasuk dosa-dosa besar.

Baca juga:

Wajib diterima dan dimengerti bahwa dosa-dosa besar yang satu lebih besar apabila dibandingkan dengan dosa-dosa besar yang lain. Rasulullah saw. menghitung dan mengambarkan bahwa dosa syirik sebagai salah satu dosa besar, yang mana ditetapkan di dalam al-Qur’an bahwa pelaku syirik tempatnya ialah infinit di neraka dan tidak mendapat ampunan dari Allah saw. sebagaimana firman Allah swt. :

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغۡفِرُ أَن يُشۡرَكَ بِهِۦ وَيَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُۚ وَمَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفۡتَرَىٰٓ إِثۡمًا عَظِيمًا 

Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia sudah berbuat dosa yang besar. (Qs. An-Nisa: 48)

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغۡفِرُ أَن يُشۡرَكَ بِهِۦ وَيَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُۚ وَمَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدۡ ضَلَّ ضَلَٰلَۢا بَعِيدًا 

Artinya: Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka bekerjsama ia sudah tersesat sejauh-jauhnya. (Qs. An-Nisa: 116)

Baca juga 

Dalil perintah Allah untuk menjauhi dosa-dosa besar.

Dalam Surat As-syura ayat 37, Allah swt. berfirman:

وَٱلَّذِينَ يَجۡتَنِبُونَ كَبَٰٓئِرَ ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡفَوَٰحِشَ وَإِذَا مَا غَضِبُواْ هُمۡ يَغۡفِرُونَ 

Artinya: Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka murka mereka memdiberi maaf.

Juga dalil lain, Allah swt. berfirman dalam surat an-najm ayat 32:

ٱلَّذِينَ يَجۡتَنِبُونَ كَبَٰٓئِرَ ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡفَوَٰحِشَ إِلَّا ٱللَّمَمَۚ إِنَّ رَبَّكَ وَٰسِعُ ٱلۡمَغۡفِرَةِۚ 

Artinya: (Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunan-Nya. 

Dalil lain dalam Hadits Nabi saw.: Nabi bersabda:

الصّلوات الخمس والجمعة الى الجمعة ورمضان الى رمضان مكفّرات لما بينهنّ اذ جتنبت الكبائر. رواه مسلم


Artinya: sholat lima waktu, sholat jum’at dan puasa Ramadhan ialah menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan di sela-selanya kalau dsa-dosa besar sudah dijauhi. Hadits sahih. (Hr. Muslim, Ahmad, At-tirmidzi, ibnu Majjah, Ibnu Khuzaimah dan Ibu Hibban dari Abu Hurarirah.

Baca juga: 

Demikianlah sedikit pemaparan tentang dosa-dosa besar dalam islam berdasarkan keterangan dari Al-Qur’an dan hadits Nabi. Pada bahasan diberikutnya untuk menyambung hal ihwal tentang dosa-dosa besar dan macamnya akan dipaparkan juga macam-macam dosa besar satu persatu pada kategori artikel macam-macam dosa.
0 Komentar untuk "Dosa Dosa Besar Dalam Islam"

Back To Top