Kriteria Menentukan Pasangan Hidup Dari Segi Agama, Keturunan, Harta Dan Kecantikan?

Dalam keterangan di dalam al-Qur’an, setiap insan sudah ditentukan pasangannya masing-masing oleh Allah swt. Baca juga Meskipun demikian, kita sebagai insan memiliki satu kewajiban sebelum takdir jodoh itu hadir kepada kita yaitu berusaha dan berdoa sekuat mungkin dan selanjutnya bertawakkal diri menyerahkan tiruananya kepada Allah swt. 


Kembali kepada topik artikel di atas, berkenaan dengan jodoh atau pasangan hidup maka hendaknya untuk menetapi takdir Allah swt. kita wajib berusaha mencari calon pasangan hidup (calon suami, calon istri yang terbaik.


Berikut ini artikel dalam pemikiran islam akan mencoba memaparkan secara ringkas bagaimana cara menentukan calon pasangan hidup baik calon istri atau calon suami dari kriteria standar umum menurut agamanya, keturunannya, hartanya dan kecantikannya menurut tuntunan dari dalil hadits Nabi Muhammad saw.

Kriteria calon pasangan hidup dari sisi agama

 setiap insan sudah ditentukan pasangannya masing Kriteria Memilih Pasangan Hidup dari Segi Agama, Keturunan, Harta dan Kecantikan?
Dalam hal menentukan calon pasangan hidup dari segi agama, harta, keturunan atau nasab dan kecantikan, dalil hadits Nabi Muhammad saw. yang cukup populer yang berbunyi:

عن ابي هريرة رضي الله عنه, عن النّبيَ صلّى الله عليه وسلّم قال تنكح المرأة لأربع لمالها ولحسبها ولجمالها ولدينها فاظفر بذات الدّين تربت يداك. متّفق عليه

Artinya: Dari Abi Hurairah radhiallah ‘anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda: Wanita itu dinikahi lantaran empat hal: lantaran hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Maka perhatikanlah agamanya maka engkau akan selamat. Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari Muslim.

Dalam dalil hadits Nabi saw tersebut di atas, Nampak terang bahwa Rasulullah saw. lebih menekankan dan mempersembahkan pementingan yang lebih utama pada problem agama. Hal ini dikarenakan perempuan dengan bekal agama yang baik dan sudah matang akan jauh lebih menguntungkan dan baik daripada perempuan yang ilmu agamanya kurang atau setengah-setengah. Di samping itu, suami akan lebih ekstra untuk mendidik istrinya tersebut bahkan . Itupun jika suaminya memiliki kemapuan agama yang matang dan lebih daripada kemampuan istrinya. Atau bahkan menyekolahkan istrinya biar memiliki pengetahuan agama yang matang dan baik.

Apa yang dimaksud dengan sisi agama yang baik dan matang?

Pengetahuan, ilmu agama tidak spesialuntuk sekedar pemahaman dalam bidang agama atau fikrah saja, akan tetapi mencakup beberapa aspek ruhaniah atau sisi kerohanian yang secara ideal sanggup diterjemahkan seorang yang memiliki hablum minallah yang kuat atau relasi dengan Allah swt. yang kuat.

Gambaran secara rinci seorang yang memiliki relasi kuat dengan Allah swt. ialah sebagai diberikut. 

Secara rinci bisa dicontohkan antara lain :
  • Ibadahnya rajin
  • Akidahnya kuat
  • Mempunyai adat yang mulia
  • Dalam berpakaian dan berdandan sesuai dengan syariat Islam serta memenuhi standar pakaian muslimah
  • Dapat menjaga kehormatannya dengan tidak bercampur baur dengan laki-laki yang bukan muhrim
  • Tidak bepergian atau keluar luar tanpa mahram atau pulang larut malam.
  • Fasih dan bagus bacaan al-Qur’annya
  • Mempunyai ilmu pengetahuan agama yang luas dan mendalam
  • Dalam berbicara dan berucap mencerminkan wanita muslim dan sholehah 
  • Senantiasa berbakti kepada kedua orang renta dan rukun dengan saudara.
  • Pandai dan sanggup menjaga verbal atau bicaranya.
  • Pandai dalam mengatur dan menata waktu dan sanggup menjaga amanat yang diterimanya.
  • Senantiasa menjaga dirinya dari dosa-dosa meskipun dosa kecil
  • Pemahaman akan syariat dan hukum Islam yang tidak terbata-bata
  • Selalu berprasangka baik kepada setiap orang
  • Ramah dan simpatik kepada orang lain.
Kriteria calon pasangan hidup dari sisi keturunan

Bagi seorang muslim, hendaknya menentukan calon istri dari nasab atau keturunan yang berasal dari keluarga muslim yang taat dalam beragama, status sosial yang baik serta terpandang di lingkungan masyarakat. melaluiataubersamaini memperoleh istri yang berasal dari keluarga yang baik agamanya, status sosialnya maka sanggup diperlukan akan lahir keturunan yang baik. Karena lahirnya keturunan yang baik dari keluarga yang baik ialah salah satu perintah Allah yang tercantum di dalam al-Qur’an.

Dalil firman Allah swt. dalam al-Qur’an

وَلۡيَخۡشَ ٱلَّذِينَ لَوۡ تَرَكُواْ مِنۡ خَلۡفِهِمۡ ذُرِّيَّةٗ ضِعَٰفًا خَافُواْ عَلَيۡهِمۡ فَلۡيَتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡيَقُولُواْ قَوۡلٗا سَدِيدًا ٩

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka belum dewasa yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh alasannya ialah itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. Qs. An-Nisa: 9


Namun, kondisi yang sebaliknya, apabila nasab atau garis keturunan dari istri berasal dari keluarga yang kurang baik dari agamanya, status sosialnya dan memiliki gambaran atau pandangan yang jelek dari masyarakat menyerupai dari kalangan pemabuk, penjahat atau dari keluarga yang berantakan. Maka ketiruananya itu pasti sedikit banyak akan mempengaruhi kepribadian dan jiwa dari istri. Dimana peranan istri nantinya ialah menjadi pendidik bagi belum dewasa yang dilahirkannya. Apa yang sudah dirasakan oleh sang ibu pastilah akan eksklusif tercetak dengan begitu saja kepada keturunannya.

Pertimbangan kriteria calon istri dari nasab yang baik menyerupai keterangan di atas, tidak serta merta menjustifikasi dan melarang untuk berkeluarga dengan perempuan atau calon istri yang secara kebetulan keluarganya kurang baik. Karena tidak menutup kemungkinan dan bukan hal yang mustahil bahwa suatu keluarga akan kembali ke jalan Islam yang baik dan terang dengan ijin dan petunjuk Allah swt.

Akan tetapi yang menjadi pertimbangan penting ialah seberapa jauh dan besar faktor keturunan atau nasab keluarga ini akan besar lengan berkuasa kepada calon istri. Di samping itu, vonis pandangan masyarakat dan status sosial yang kurang baik akan tetap disandang dan tersemat dan pada kasus-kasus tertentu akan sangat susah untuk hilang dengan sendirinya. Tidak sedikit, status yang jelek tersebut memerlukan waktu yang usang untuk menghilangkan cap jelek yang terlanjur didiberikan oleh masyarakat sekitar.

 setiap insan sudah ditentukan pasangannya masing Kriteria Memilih Pasangan Hidup dari Segi Agama, Keturunan, Harta dan Kecantikan?
Oleh alasannya ialah itu, apabila terdapat pilihan calon pasangan atau calon istri yang lebih baik dalam hal nasab atau keturunannya maka seseorang berhak menentukan pilihan terbaik yaitu yang memiliki garis keturunan atau nasab yang baik dalam hal agamanya, status sosial dan pandangan dalam masyarakat.

Kriteria calon pasangan hidup dari sisi harta dan kecantikan

Tentang kecantikan dan dan harta ini ialah ialah nilai tambah. Yang lebih utama menurut ajuan dari dalil hadits Nabi dalam menentukan kriteria untuk menentukan calon istri atau suami yang baik hendaknya lebih mengutamakan agama dan nasabnya.

Awal terciptanya keluarga yang sakinah, mawaddah warohmah dimulai dari mencari dan menentukan kriteria calon pasangan hidup. melaluiataubersamaini terciptanya keluarga yang sesuai dengan pemikiran Islam fainsya Allah akan sanggup dijadikan sebagai modal dalam mengumpulkan bekal untuk kehidupan di darul abadi kelak yang abadi.

0 Komentar untuk "Kriteria Menentukan Pasangan Hidup Dari Segi Agama, Keturunan, Harta Dan Kecantikan?"

Back To Top