Nabi Muhammad saw. sudah mempersembahkan kepada kita keteladanan budbahasa mulia dia yang begitu rendah hati, sebagaimana yang dia ajarkan kepada umatnya wacana sikap tawadhu yang diajarkan oleh Rasul dan Al-Qur’an dan juga dalam riwayat dalil hadits lain wacana usulan sikap dan sikap rendah hati yang artinya: bergotong-royong Allah mewahyukan kepadaku biar kalian rendah hati sehingga tidak ada seorang pun yang berbuat jahat atas orang yang lain dan tidak berbangga satu orang atas orang yang lain. (HR. Abu Daud).
Hadits di atas mempersembahkan klarifikasi kepada kita umat Islam sebuah citra seandainya tiruana orang bersikap dan berperilaku rendah hati, maka pasti tidak akan ada orang yang berbuat jahat di antara satu dengan yang lain serta tidak akan sifat menyombongkan diri atau berbangga diri di antara satu orang dengan orang yang lain. Maka pasti apabila rendah hati ini ada pada setiap orang maka hidup dan kehidupan di dunia ini akan jauh lebih indah.
Baca Juga
Rendah hati versus sikap sombong
Pada kenyataannya sikap, sifat dan juga sikap rendah hati baik dalam hal perkataan, hati dan juga gerakan (tingkah laku) tidak dimiliki oleh tiruana orang. Rendah hati sejati yaitu ialah suplemen terindah dari orang-orang sholeh, suplemen diri kaum mukmin yang sejati. Rendah hati yaitu penawar dari kesombongan serta pengancur keangkuhan, dan meniadakan ketakaburan. Tidak banyak orang yang bisa rendah hati dalam lisan, hati dan juga sikap alasannya rendah hati ini yaitu sifat mulia yang spesialuntuk sanggup dipunyai oleh orang-orang yang mulia. Sikap terhormat dan mulia ini spesialuntuk pantas bagi orang-orang yang terhormat dan mulia.
Di dalam kerendahan hati terdapat kekuatan jiwa, alasannya seorang yang mempunyai rendah hati akan selalu bisa mengakibatkan pikiran dan hatinya dalam mengendalikan nafsu.
Sebaliknya orang yang tidak hati, mereka simpel menonjolkan kesombongan, arogan, takabur, memamerkan keangkuhan, kecongkakan. Sehingga spesialuntuk aura syetan dan iblis yang muncul dalam sikap dan perilakunya baik lisan, hati dan gerakan/perilaku.
Firman Allah swt. dalam Al-qur’an:
وَلَا تُصَعِّرۡ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمۡشِ فِي ٱلۡأَرۡضِ مَرَحًاۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٖ فَخُورٖ
Artinya: Dan tidakbolehlah engkau memalingkan muengkau dari insan (karena sombong) dan tidakbolehlah engkau berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (QS. Luqman: 18)
Dari dalil firman Allah swt. di atas, terang mempersembahkan peringatan kepada insan biar tidak bersikap sombong, besar kepala dan tidak rendah hati. Karena sifat ini akan membawa kepada pelakunya kepada keburukan dan neraka jahannam sebagaimana dalam bahasan yang kemudian pada artikel tempat kesombongan yaitu neraka jahannam
Dalam sebuah kisah kisah dari makhluk terlaknat yang berjulukan iblis yang merasa sombong bahwa dirinya lebih baik alasannya diciptakan dari api sementara Nabi Adam spesialuntuk dari tanah liat. Dan kemudian alasannya kesombongan iblis inilah Allah swt. melaknatnya.
sepertiyang firman Allah swt.:
وَإِذۡ قُلۡنَا لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ ٱسۡجُدُواْ لِأٓدَمَ فَسَجَدُوٓاْ إِلَّآ إِبۡلِيسَ أَبَىٰ وَٱسۡتَكۡبَرَ وَكَانَ مِنَ ٱلۡكَٰفِرِينَ
Artinya: Dan (ingatlah) saat Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah engkau kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan yaitu ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (QS. AL-Baqarah: 34).
وَإِذۡ قُلۡنَا لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ ٱسۡجُدُواْ لِأٓدَمَ فَسَجَدُوٓاْ إِلَّآ إِبۡلِيسَ قَالَ ءَأَسۡجُدُ لِمَنۡ خَلَقۡتَ طِينٗا ٦١
Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah engkau tiruana kepada Adam", kemudian mereka sujud kecuali iblis. Dia berkata: "Apakah saya akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah? (QS. Al-Isra’: 61)
Dari kisah di atas, sanggup kita ambil sebuah pelajaran bahwa sifat sombong dan tidak rendah hati ini umumnya muncul alasannya adanya pikiran membandingkan dua hal yang tidak sama dengan rujukan pikir yang negatif. Pemikiran yang negatif dari membandingkan dua hal yang tidak sama inilah yang sanggup merusak paradigma atau rujukan pikir seseorang alasannya mereka akan beranggapan bahwa dirinya lebih baik dari orang lain, merasa lebih spesial, merasa lebih utama dari orang lain atau sesamanya.
Rendah hati akan mengangkat derajat seseorang dan sebaliknya kesombongan akan direndahkan derajatnya sebagaimana kisah kisah iblis yang sombong.
Dalil Hadits Nabi Muhammad saw. dia bersabda: tidaklah ada dalam tawadhu’ itu kecuali akan mengangkat derajat seorang hamba. Maka, rendah hatilah pasti Allah akan mengangkat derajat engkau sekalian. (HR. Ad-Dailami)
Juga dalam hadits yang lain: barangsiapa yang rendah hati alasannya Allah, maka Allah akan mengangkat (kedudukannya). (HR. Ahmad dan Ibnu Majjah).
Dapat kita tarik kesimpulan bagi orang-orang mukmin yang bersikap rendah hati maka Allah swt akan mengangkat derajat seseorang. Dan sebaliknya bagi orang-orang yang sombong, maka bagi mereka akan direndahkan derajatnya sebagaimana yang menimpa iblis yang sombong dan durhaka kepada Allah dan kawasan kesombongan yaitu neraka jahannam.
Pada akhirnya, mari kita berlomba-lomba untuk menjadi eksklusif yang rendah hati dalam hidup ini biar lebih berarti sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah saw. dan dalam al-Qur’an.
Tag :
Ilmu Akhlak
0 Komentar untuk "Rendah Hati, Menyebabkan Hidup Lebih Berarti"