Dalam Islam, Air seni atau air kencing (manusia) itu yaitu najis, dan apabila tubuh,pakaian atau suatu kawasan terkena air seni maka hukumnya yaitu wajib untuk mensucikan tubuh, pakaian kawasan yang terkenanya baik itu tubuh, pakaian, wadah, tanah, atau selainnya.
Selain kewajiban untuk mensucikan hadits dari air kencing manusia, terdapat kasus yang lebih mejadi serius perhatian kita yaitu akibat-akibat, ancaman, dosa, serta siksaan yang sanggup diterima kepada seseorang lantaran tidak menjaga,, menyepelekan bersuci dari percikan air seni atau air kencing.
Apa saja akibat, ancaman, dosa, serta siksa bagi mereka yang tidak bersuci dari najis percikan air seni atau air kencing?
Berikut ini yaitu beberapa dalil baik dari al-Qur’an dan dalil hadits Nabi Muhammad saw. yang mengambarkan aneka macam macam ancaman, akibat-akibat yang diterima, dosa, serta siksa bagi mereka yang menyepelekan dan tidak menjaga diri dari kemembersihkanan atau bersuci najis air kencing
Dalil firman Allah swt. di dalam al-Qur’an yang berbunyi:
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرۡ
Artinya: dan pakaianmu membersihkankanlah. Q.S. al-Muddatstsir ayat 4.
Mendapat Siksa atau adzab di alam kubur
Dalil hadits Nabi saw. Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, dia berkata: suatu hari Nabi saw. berjalan melewati dua buah kuburan, kemudian dia Nabi berkata:
إنّهما ليعذّبان وما يعذّبان في كبير أمّا أحدهما فكان يمشي بالنّميمة وأما الأخر فكان لا يستبرئ من البول
Artinya: kedua penghuni kuburan ini sedang diadzab. Mereka disiksa bukan lantaran sudah mengerjakan dosa besar, yang seorang suka mengadu domba kesana-kemari, sedangkan yang satunya lagi tidak menjaga diri dengan seksama terhadap air seni. (Hadits Shahih., HR. Al-bukhari, Muslim, Abu Dawud, An-Nasa’I, Ibnu Majah dan Ahmad dari Ibnu Abbas)
Baca juga Kehidupan di alam kubur atau barzah
Baca juga mengadu domba dalam Pandangan Islam
Baca juga Teknik menghindari sifat memecah-belah
Juga dalil Hadits Nabi Muhammad saw. dia bersabda yang artinya: jagalah diri dengan seksama terhadap air seni, sebenarnya kebanyakan adzab kubur itu disebabkan olehnya. (Diriwayatkan oleh Ad-Daruquthnr dari Abu Hurairah, lbnu Abi Syaibah, lbnu Majah, Ad-Daruquthni Al-Ajum dalam Asy-Syari'ah, dan Al-Hakim. Dan diriwayatkan oleh Ahmad, Adz Dzahabi dan Al-Albani)
Shalat yang tidak sah
Hal yang sudah bukan belakang layar umum lagi bagi kita kaum Muslim, bahwa seseorang yang tidak sanggup menjaga diri, tubuh, dan pakaiannya dari air kencing atau seni maka shalatnya tidak sah dan tidak diterima lantaran tidak terbebas dari najis atau hadats.
Baca juga Syarat-syarat sahnya shalat
Menjadi penghuni neraka dan menambah beban siksa penghuni neraka lainnya
Diriwayatkan Al-Hafizh Abu Nu’aim dalam kitab Hilyatul Auliya’ meriwayatkan hadits bahwa Rasulullah saw, bersabda: Empat kelompok penghuni neraka yang akan mengganggu para penghuni neraka lainnya dikarenakan siksaan yang mereka terima. Mereka diberingsut di antara hamim (cairan gerah mendidih) dan jahim (nyala api yang berkobar-kobar), sembari berteriak-teriak mengeluarkan sumpah serapah. Para penghuni neraka lainnya saling bertanya kepada sesama mereka. Kenapa mereka itu mengganggu kita yang menambah beban siksaan kita saja. Keempat orang itu, yang pertama seseorang di atas kepalanya terdapat peti bara api, kedua seorang yang berjalan sambil menyeret ususnya, ketiga seorang yang mengalir infeksi dan darah dari ekspresi mereka. Dan keempat, seorang yang memakan daging tubuh mereka sendiri.
Rasulullah saw. melanjutkan, para penghuni neraka akan bertanya-tanya wacana orang yang memikul peti bara api di atas kepalanya. Mengapa orang jahat itu mengganggu kita yang spesialuntuk menambah beban eksekusi saja? pertanyaan ini dijawaban: orang jahat itu mati sambil membawa beban harta insan di lehernya. Lalu mereka akan menanyakan wacana orang yang berjalan sembari menyeret usus mereka. Mengapa orang jahat itu mengganggu kita yang spesialuntuk menambah beban eksekusi saja? pertanyaan ini dijawaban: orang jahat itu yaitu orang yang tidak mempedulikan dimana air seninya terkena (badan atau pakaiannya) dan tidak menyucinya. Kemudian mereka bertanya soal orang yang mengalir infeksi dan darah dari ekspresi mereka. Mengapa orang jahat itu mengganggu kita yang spesialuntuk menambah beban eksekusi saja? pertanyaan ini di jawaban: orang jahat tersebut yaitu orang yang lampau mendapati kata-kata jelek dan dia tidak menikmatinya. (dalam riwayat hadits lain menyatakan, mereka doloenya makan daging insan dan berjalan sambil mengadu domba. Kemudian mereka menanyakan wacana orang yang memakan daging tubuh mereka sendiri. Mengapa orang jahat itu mengganggu kita yang spesialuntuk menambah beban eksekusi saja? pertanyaan ini dijawaban: orang tersebut yaitu orang yang doloenya makan daging insan (berbuat menggunjing atau ghibah). (HR. lbnu Abt Dunya, Abu Nu'aim, Ath Thabrani Kabir dan lbnul Mubarak)
Dari keterangan dalil-dalil di atas, maka tampak terperinci keterangan-keterangan yang sanggup kita ambil bahwa dari hal yang kecil spesialuntuk lantaran tidak sanggup menjaga diri dari kotoran atau percikan air seni atau air kencing yang melekat pada tubuh, pakaian atau kawasan kita hal ini sanggup berdampak pada tidak sahnya sholat, malapetaka yang besar antara lain siksa siksa kubur serta siksa api neraka dan bahkan spesialuntuk menjadi beban komplemen siksa bagi penghuni neraka lainnya.
Mari kita berhati-hati dengan air seni atau air kencing. Ketahuilah mereka air seni sanggup berperncar dan terpisah sehingga percikannya sanggup terkena penggalan tubuh, pakaian atau kawasan yang kita tinggali. Hendaknya kita selalu memohon ampunan, kesejahteraan dan kemurahan dari Allah swt.
Tag :
Dosa dan Hukumnya
0 Komentar untuk "Ancaman, Dosa, Siksa Dari Percikan Air Seni"