Tingkatan Derajat Doa Yang Paling Tinggi

Doa yang kita panjatkan mirip diibaratkan dengan pendidikan yang memiliki jenjang atau tingkatan, doa juga memiliki tingkatan atau jenjang.Berikut ini ialah urutan tingkatan-tingkatan doa:

Tingkatan doa Pertama – Paling rendah tingkatannya

Doa dengan tingkatan paling rendah ialah doa yang dipanjatkan oleh orang awam. Doa jenis ini ditandai dengan kalimat-kalimat yang bersifat perintah kepada Allah SWT, mengandung keinginan ini dan itu yang cenderung semoga segera diwujudkan. Permintaan doa pada tingkatan ini umumnya berupa cita-cita dan undangan semoga dilindungi dari hal-hal yang ditakuti.

Doa yang didominasi kalimat perintah biasanya spesialuntuk ditujukan untuk kemanfaatan diri sendiri, sehingga bersifat egois. misalnya: ‘Ya Allah, tingkatkan derajatku, diberilah rezeki untukku, sukseskanlah saya dalam kompetisi itu...’ Kalimat doa dalam tingkatan ini sangat mementingkan ke-aku-an. Berdoa mirip ini tidak salah, tetapi ditempatkan pada tingkatan paling rendah dari segi kearifan dalam berdoa.

Tingkatan kedua

Tingkatan doa yang derajatnya di atas doa para orang awam ialah doa yang lebih bersifat khusus, yang berserius pada darul abadi atau tujuan yang lebih mulia. Doa pada tingkatan ini kira-kira berbunyi: ‘Ya Allah, bersama-sama saya memohon kepada-Mu nirwana dan berlindung kepada-Mu dari api neraka."

Kemuliaan doa tersebut terlihat dari keinginan hamba tersebut akan nirwana dan ingin dijauhkan dari neraka. Hal itu berarti bahwa hamba tersebut memiliki ketakutan akan dosa yang menjadikan siksaan di akhirat. Tingkatan ini diberintisari pada ganjaran dan hukuman, yaitu mengharapkan pahala dan dilepaskan dari siksa, memohon keberuntungan dan dihindarkan dari marabahaya, menginginkan harta serta dijauhkan dari kesengsaraan.

Baca juga

Tingkatan doa ketiga

Doa yang tingkatannya lebih tinggi daripada tingkatan yang kedua di atas ialah doa yang isinya kira-kira sebut: ‘Ya Allah, saya berlindung dalam ridha-Mu dan murka-Mu.’ Berbeda dengan doa sebelumnya, doa pada tingkatan ketiga ini tidak memikirkan lagi akan pemdiberian atau ancaman Tuhan, melainkan lebih memedulikan keridhaan dan kecintaan Allah SWT yang berarti berharap terhindar dari kemurkaan Allah SWT.

Tingkatan yang keempat

Selanjutnya doa pada tingkatan diberikutnya yaitu bersifat legalisasi akan kehinaan dan kekerdilan diri sendiri di hadapan Allah SWT. Doa ini umumnya meliputi percakapan hamba dengan Tuhannya dan menuturkan bagaimana lemahnya ia di hadapan keagungan/kebemasukan Tuhannya. Artinya doa mirip ini bersifat legalisasi dan pengaduan diri kepada Allah SWT.

misal tingkatan doa pada posisi ini yaitu mirip yang pernah dilafalkan oleh Nabi Adam AS, yang berbunyi: “Tuhan, kami sudah menganiaya diri kami. Sekiranya Engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami, pasti kami termasuk orang-orang yang merugi.”

Doa yang meliputi legalisasi akan kehinaan diri lebih menuntut penghayatan sepenuh hati. Doa mirip itu sangat dianjurkan. Meskipun kita mengadu kepada Allah SWT dengan mengakui segala kenistaan sebagai insan di hadapan Allah SWT, akan tetapi tentu tujuannya untuk memohon ampunan dan mengubah belum sempurnanya atau kekhilafan diri.

Tingkatan Doa yang paling tinggi

Tingkatan doa yang paling tinggi ialah doa yang meliputi ungkapan rasa cinta hamba kepada Tuhannya. Ibarat bisikan cinta seorang kekasih kepada orang yang dikasihinya. misal doa pada tingkatan ini sering dipanjatkan sosok sufi wanita berjulukan Rabi’ah al-Adawiyah. Beliau seorang sufi besar yang sangat populer dengan doa-doanya yang menyetuh kalbu, yang bermuatan ungkapan cinta yang teramat besar kepada Allah SWT.

Salah satu pola doa Rabi’ah ialah begini: "Tuhanku, bila saya mengabdi kepada-Mu sebab takut akan api neraka, masukkanlah saya ke dalam neraka itu, dan besarkan tubuhku di dalamnya, sehingga tak ada daerah lagi bagi hamba-hamba-Mu yang lain. Namun, bila saya menyembah-Mu sebab menginginkan surga-Mu, diberikan nirwana itu kepada hamba-hamba-Mu yang lain. Bagiku, Engkau sudah cukup...”

Doa yang berlandaskan pada kecintaan dan rayuan kepada Allah SWT sang Khalik tersebut sanggup menyebabkan kenyamanan dan kenikmatan dalam berdoa, meskipun kalimat-kalimat yang dipakai panjang.
Tag : Doa dan Obat
0 Komentar untuk "Tingkatan Derajat Doa Yang Paling Tinggi"

Back To Top