Mulianya Kejujuran Akan Membawa Ke Surga

Kejujuran yakni ialah perbuatan dan perkataan yang baik yang sanggup menghantarkan pelaku kejujuran kepada surga. Berkata dan berlaku jujur yakni ialah tuntutan di dalam anutan Islam. Di samping itu berkata jujur, kejujuran bagi pelakunya akan memiliki derajat yang tinggi. Sebaliknya lawan kata dari kejujuran yakni kebohongan. Kebohongan ialah sifat yang sangat berbahaya dan perbuatan yang paling dibenci oleh Rasulullah saw. yang sanggup ialah salah satu penyebab dan pertama dari timbulnya dosa-dosa yang lain dan sanggup menghantarkan pelakunya masuk ke dalam neraka

Allah swt. Senantiasa mengawasi hambanya dan mengetahui apapun yang dikerjakan hambanya baik kejujuran maupun kebohongan sekecil apapun. Allah swt. Maha tahu pandangan mata yang khianat dan apa yang disembunyikan di dalam hati. Allah swt. Berfirman dalam Al-Quran al-Karim:

 إِنَّ رَبَّكَ لَبِٱلۡمِرۡصَادِ 

Artinya : bergotong-royong Tuhanmu benar-benar mengawasi. (QS. al-Fajr: 14 ) .

Berikut ini yakni kisah-kisah dari sobat erat khalifah Umar in Khattab yang mengisahkan wacana kejujuran yang ialah mahkota kehidupan.

Pada suatu dikala Khalifah Umat bin Khattab berjalan-jalan melintasi padang rumput. Khalifah Umar sangat tertarik melihat kambing-kambing yang sehat dan gemuk di padang rumput yang dia lewati. Beliau kemudian ingin membeli kambing tersebut dan menemui budak penggembala kambing.

Penggembala kambing tersebut yakni seorang anak kecil. khalifah Umar, menemui penggembala itu dan memberikan apa yang menjadi maksud dia yaitu membeli kambing. Akan tetapi, sang penggembala itu menolak dan beralasan bahwa kambing-kambing itu bukanlah miliknya tetapi milik majikannya. Kemudian Khalifah Umat berkata kepada penggembala itu : Bilanglah kepada majikanmu kalau kambing-kambing itu dimakan oleh serigala. Namun, apa jawabanan dari anak kecil penggembala kambing? Penggembala kambing itu berkata kepada Khalifah Umar  : kalau demikian, di mana Allah?"

Mendengar demikian, Akhirnya, Khalifah Umar membebaskan  budak penggembala kambing tersebut serta menyerahkan tiruana kambing-kambing yang dia inginkan kepada budak penggembala.

Kisah dongeng kedua keteladanan kejujuran

Suatu dikala khalifah Umar berjalan-jalan keliling Kota Madinah pada isu terkini paceklik yang mana sebelumnya, dia berpesan kepada kaum Muslim untuk tidak berlaku curang. Di suatu malam khalifah Umar melewati sebuah rumah. Dari sebuah rumah tersebut dia mendengar adanya percakapan antara sang ibu penjual susu dengan anak gadisnya.

Pada percakapan tersebut, ibu tersebut meminta anaknya untuk mencampur susu dengan air biar supaya susu yang akan dijual menjadi lebih banyak sehingga sanggup mendapat untung yang lebih besar. Akan tetapi, anak wanita tersebut tidak mau melaksanakan apa yang disuruh oleh ibunya. 

Anak wanita tersebut tidak mau melaksanakan perintah ibunya, lantaran sebelumnya Khalifah Umar menyuruh untuk tidak berbuat curang dan tidak mencampur susu dengan air. Anak wanita tersebut berkata: memang tidak ada orang yang mengetahui perbuatan mereka. Namun, dimana Allah? Allah dan para malaikat mengetahui, dan besok kelak di hari kiamat kita akan dimintai pertanggung jawabanan. Sesudah mendengar perkataan dari gadis tersebut yang memegang teguh kejujuran, maka khalifah umar menjadikannya sebagai menantu.

Dua kisah wacana kejujuran di atas memberikan kejujuran yang terlahir atas dasar keyakinan yang sangat teguh kepada Allah swt. Iman yang menjadikan diri bersikap merasa di awasi oleh Allah swt (muraqabah), meyakini bahwa Allah swt yakni Maha melihat apa saja yang dikerjakan oleh hambanya meskipun tidak seorangpun mengetahui apa yang kita lakukan. Sehingga keyakinan dengan ihsan yang demikian akan menimbulkan langsung seseorang selalu jujur kapan pun dan dimanapun berada dan selalu merasa diawasi oleh Allah swt.

Nabi Muhammad saw. mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa bersikap dan berperilaku jujur dalam keseharian.  Dan sebaliknya Nabi Muhammad saw. sangat membenci sikap dan perbuatan dusta dan mengingatkan kepada umatnya untuk menghindari perbuatan dusta. sepertiyang dalil hadits sabda Nabi saw. yang artinya:

Bersikaplah jujur. Sesungguhnya kejujuran mengantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan akan mengantarkan kepada surga. Jauhilah bohong. Sesungguhnya kebohongan akan menyeret pada kedurjanaan, dan kedurjanaan menyeret kepada neraka." (HR Muslim ).

Juga hadits Nabi saw. yang lain :

"Sesungguhnya Allah itu cemburu. Cemburunya Allah, yaitu kalau seseorang melaksanakan sesuatu yang diharamkan terhadapnya." (HR. Bukhari-Muslim).

Dari kisah dongeng keteladanan kejujuran dan juga sumber dari dalil hadits Nabi saw. yang sangat mengajarkan dan menganjurkan kepada hambanya untuk bersikap, berkata dan berbuat kejujuran. Karena kejujuran akan sanggup membawa kepada jalan menuju surga. Oleh lantaran itu, hendaknya dan sebaiknya serta sudah seharusnya setiap Muslim selalu berpegang teguh kepada kejujuran. Kejujuran dalam sikap, perkataan dan perbuatan. 

melaluiataubersamaini kejujuran, maka akan sanggup mencegah diri seseorang dari mengerjakan perbuatan-perbuatan yang dihentikan oleh Allah swt. ibarat perbuatan zina yang ialah dosa besar dan penyakit sangat berbahaya, perbuatan dosa korupsi, perbuatan dosa mencuri, perbuatan berjudi yang haram hukumnya, dosa menipu serta aneka macam macam perbuatan butuk lainnya. Naudzu billahi min dzalik.
0 Komentar untuk "Mulianya Kejujuran Akan Membawa Ke Surga"

Back To Top