Allah Swt Memiliki Hujjah Atas Diri Manusia

Rabu, 03 Januari 2018

Bagikan :

Tweet

Salah satu hikmah dari adanya perbuatan dosa dan maksiat yang dilakukan insan yakni bahwa Allah memiliki hujjah atas diri manusia. Pemaparan hujjah keadilan-Nya atas hamba yakni biar mereka tahu bahwa Allah SWT punya hujjah atas dirinya (manusia).

Pengertian dari hujjah sendiri secara bahasa, hujjah berarti al-burhan yang sanggup diartikan sebagai “alasan”. Dalam pengertian berdasarkan fikih islam, hujjah diartikan sebagai alasan yang harus dikemukakan dalam rangka tetapkan atau mempertahankan pandangan yang tetapkan atau mempertahankan pandangan yang diajukan. Hujah juga disebut sebagai dasar, atau dalil dalam penetapan suatu aturan atau hukuman.

Sehingga apabila seorang atau sekelompok insan ditimpa suatu petaka tidak berkata, "Dari mana petaka ini? Atas dosa apa saya ditimpa petaka ini?"

Tidak ada satu petaka atau ujian pun, besar atau kecil, yang menimpa seorang hamba kecuali sebagai jawaban atas perbuatannya; dan dosa yang diampuni oleh Allah SWT sungguh lebih banyak. Tidak ada satu malapetaka pun kecuali akhir dosa, dan tidak ada satu malapetaka pun yang dihapus kecuali dengan taubat.

Baca juga

Musibah atau ujian

Pengertian dan syarat-syarat taubat yang sesungguhnya

Teknik sholat taubat dan doanya

Dibalik Musibah, Ujian, Cobaan Terkadnung pesan yang tersirat yang Mulian dan sempurna

Doa dan tasbih menghadapi musibah  

Teknik menguasai diri menghadapi petaka

Oleh alasannya yakni itu, Allah SWT meletakkan musibah, ujian, dan malapetaka sebagai rahmat (kasih akung) di tengah hamba-hamba-Nya. melaluiataubersamaini adanya musibah, ujian, cobaan, malapetaka, Allah SWT menghapuskan dosa-dosa mereka.

Musibah itu yakni salah satu nikmat-Nya yang paling besar meskipun jiwa insan tidak menyukainya. Seorang hamba tidak tahu mana nikmat Tuhan kepadanya yang lebih besar: nikmat berupa hal yang dibencinya atau nikmat berupa hal yang disukainya.

Dalil hadits Rasulullah saw. bersabda yang artinya:

Tidak ada kelelahan, rasa sakit, duka, kesedihan atau gangguan yang menimpa muslim, bahkan duri yang diinjaknya pun, melainkan Allah menghapus sebagian dosa-dosanya karenanya." (HR Bukhari dan Muslim)

Semua dosa niscaya ada hukumannya. Hukuman yang diterima seorang hamba sebelum mati jauh lebih baik dan lebih enteng dari eksekusi setelah mati.

Tag : Dunia Akhirat