Tahu bahwa dirinyalah yang dzalim, dan bahwa kejahatan yang dilakukan muncul dari sumbernya (sebab kebodohan dan kedzaliman yakni sumber seluruh kejahatan). Sedang yang terkandung pada dirinya yang berupa kebaikan, ilmu, hidayah, takwa, dan taubat yakni dari Tuhan. Dialah yang menyucikan jiwanya dengan sifat-sifat tadi. Dialah yang mempersembahkan sifat-sifat tersebut kepada jiwanya, dan tidak muncul begitu saja pada sebuah jiwa.
Baca juga
Arti takwa yang bekerjsama serta macamnya
Teknik sholat taubat dan doanya
Pengertian taubat yang bekerjsama dan syaratnya
Baca juga
Arti takwa yang bekerjsama serta macamnya
Teknik sholat taubat dan doanya
Pengertian taubat yang bekerjsama dan syaratnya
Apabila Allah SWT tidak berkehendak untuk menyucikan (jiwa) seorang hamba, maka Allah SWT membiarkannya bergelut dengan dorongan-dorongan kezaliman dan kebodohannya. Dialah Allah SWT yang menyucikan jiwa siapa saja yang dikehendaki-Nya sehingga jiwa itu jadi membersihkan dan suci, membawa banyak sekali kebaikan. Dia meninggalkan penyucian jiwa bagi siapa yang di kehendaki-Nya sehingga jiwanya membawa banyak sekali macam kejahatan dan kotoran.
Di antara doa yang sering diucapkan Nabi saw. yakni sebagai diberikut:
Di antara doa yang sering diucapkan Nabi saw. yakni sebagai diberikut:
"Ya Allah, diberilah ketakwaan pada jiwaku, dan sucikanlah ia. Engkau sebaik-baik yang menyucikan jiwa, Engkau penguasa dan pemiliknya."(HR Muslim)
Jika Allah SWT menguji seorang hamba dengan dosa, maka ia akan tahu belum sempurnanya jiwanya. Sehingga, pengetahuan itu menhadirkan hikmah dan maslahat yang bermacam-macam. Di antara maslahat itu yakni beliau tidak menyukai belum sempurnanyanya dan berusaha secara sungguh-sungguh untuk mencapai kesempurnaan. Hal itu juga menciptakannya tahu akan kebutuhan dirinya secara terus-menerus terhadap zat yang menjaganya yaitu Allah SWT.
Di samping itu, dirinya terbebas dan beliau juga membebaskan orang lain dari klaim-klaim batil dan kosong yang dikatakan oleh orang-orang bodoh, menyerupai qidam (dirinya ada tanpa permulaan), wahdatul wujud (bersatu dengan Tuhan), atau hulul (Tuhan sanggup menitis ke dalam makhluk/benda), dan hal-hal tidak mungkin lainnya. Kalau orang-orang ini tidak lalai akan belum sempurnanya dan hakikat dirinya, tentu mereka tidak terjatuh ke dalam hal-hal menyerupai itu.
Tag :
Dosa dan Hukumnya
0 Komentar untuk "Hikmah Perbuatan Dosa, Insan Mengetahui Hakikat Dirinya."