Salah satu kunci kemajuan pendidikan Islam sebagaimana yang sudah disebutkan pada kunci-kunci kemajuan Pendidikan Islam. Epistemologi tersebut ialah alat untuk memproses, menyusun , merumuskan, dan membentuk bangunan ilmu pendidikan Islam. Epistemologi ini kem udian yang bertugas menggali, menemukan, dan menyebarkan pengetahuan pendidikan Islam .
Jika epistemologi ini dipahami serta dikuasai, dan dipraktikkan secara terus menerus dalam mengkonstruksi ilmu pendidikan Islam, maka hampir sanggup dipastikan bahwa konsep-konsep dan teori-teori pendidikan Islam akan mengalami kemajuan yang pesat sekali. Misalkan Ibarat "mesin " dalam sebuah perusahaan, pembangun atau perumus ilmu pendidikan Islam yaitu mesin yang harus terus bekerja dan digerakkan secara aktif.
Gerakan kerja epistemologi pendidikan Islam akan semakin terbaik apabila dimenolong metodologi pendidikan Islam. Epistemologi pendidikan Islam mencakup pembahasan dasar pengetahuan pendidikan Islam, asal-usulnya, sumbernya, unsurnya, batasnya, jangkauannya, validitasnya, dan metodenya. Ilmu tentang metode pendidikan Islam disebut dengan metodologi pendidikan Islam, sehingga metodologi pendidikan Islam yaitu "anak kandung" dari epistemologi pendidikan Islam.
Oleh Karenanya, pendidikan Islam dalam sebuah bangsa akan maju dan berhasil apabila bangsa ini bisa menguasai dan mengimplementasika n episte mologi pendidikan Islam dan metodologi pendidikan Islam. Sebaliknya, bangsa yang buta terhadap epistemologi dan metodologi, pendidikan Islam tidak m ungkin m am pu memajukan konsep dan teori pendidikan Islam.
Kunci kedua dari kemajuan pendidikan Islam yang kedua yaitu administrasi pendidikan Islam
Fungsi kunci kedua yaitu administrasi pendidikan Islam. Untuk menjalankan kiprah dari administrasi pendidikan Islam dengan baik, seorang manajer atau pimpinan harus mempunyai kemampuan dalam memadukan sumber-sumber pendidikan khususnya sumber-sumber berguru dalam forum pendidikan Islam sehingga bisa memfungsikan, memanfaatkan, mengembangkan, dan meterbaikkan kekuatan sumber-sumber tersebut dalam mengpertama keberhasilan dan kemajuan pendidikan Islam. Pengelolaan administrasi yang terancang, terprogram, dan tersistem dengan baik akan menjadikan proses dan hasil pendidikan Islam menjadi terbaik.
Beberapa masalah yang berkaitan dengan administrasi diberikut ini menarikdanunik untuk diperhatikan. Ada sekolah atau madrasah yang pertamanya mengalami kemunduran, kemudian bisa maju dengan pesat. Demikian juga sebaliknya, ada sekolah atau madrasah yang pertamanya maju, namun kemudian hampir gulung tikar. Ada yang pertamanya maju dan tetap bertahan, ada juga yang pertamanya termasuk dalam kategori 'la yahya zvala yamutu' (hidup enggan, mati tak mau) dan tetap menyerupai itu.
Penyebab empat masalah atau insiden tersebut di atas, didominasi oleh faktor manajemen, meskipun terdapat faktor-faktor lainnya.
Kenyataan tersebut mengatakan bahwa manajemen tengah dipertaruhkan demi kemajuan forum pendidikan Islam. melaluiataubersamaini pengertian lain, tengah ada upaya untuk menggalakkan administrasi pendidikan Islam menjadi kesadaran kolektif dalam memajukan lembaga-lembaga pendidikan Islam menyerupai madrasah. Para manajer pendidikan Islam berusaha mengelola forum pendidikan Islam dengan menyelami sifat-sifat dari situasi dan kondisi yang ada di sekitarnya.
Teknik-cara di atas, berkhasiat di dalam melakukan pemetaan duduk kasus dan solusinya sekaligus yang ditempuh manajer dalam mengakselerasi dan mengefektifkan kemajuan forum pendidikan Islam.
Kunci Ketiga dalam kemajuan pendidikan Islam yaitu kesadaran pendidikan dalam memajukan pendidikan Islam
Fungsi kunci ketiga yaitu kesadaran pendidikan dalam memajukan pendidikan Islam. Kesadaran ialah potensi dan motivasi dari dalam diri seseorang untuk melaksanakan atau mengikuti proses pendidikan secara fokus dan penuh keuletan, sebagai bentuk tanggung tanggapan watak dirinya sendiri. Kefokusan dan keuletan ini benar-benar muncul secara alamiah tanpa menunggu perintah orang lain, baik orang tua, guru/dosen, maupun atasannya.
Kesadaran pendidikan ialah kekuatan yang dahsyat dalam merealisasikan keberhasilan pendidikan termasuk keberhasilan pendidikan Islam. Potensi kesadaran ini sanggup kita lihat pada anakdidik/mahasiswa yang gemar membaca buku atau pada orang-orang yang berguru secara otodidak. Sebaliknya, kesadaran pendidikan yang lemah menjadi penghambat yang paling fokus menuju keberhasilan dan kemajuan pendidikan Islam.
Selama ini kurikulum dianggap sebagai penentu keberhasilan pendidikan, termasuk pendidikan Islam. Oleh lantaran itu, perhatian para guru, dosen, kepala sekolah/madrasah, ketua, rektor, maupun praktisi pendidikan terserius pada kurikulum . Padahal, kurikulum bukanlah penentu utama.
Dalam masalah pendidikan di beberapa negara, problem paling besar yang dihadapi bangsa mereka bergotong-royong bukan problem kurikulum — meskipun bukan berarti kurikulum tidak menjadikan problem, namun problem yang paling besar adalah 'kesadaran', yaitu lemahnya kesadaran untuk berprestasi, kesadaran untuk sukses, kesadara untuk meningkatkan SDM, kesadaran untuk menghilangkan kebodohan, maupun kesadaran untuk berbuat yang terbaik.
Dalam masalah pendidikan di beberapa negara, problem paling besar yang dihadapi bangsa mereka bergotong-royong bukan problem kurikulum — meskipun bukan berarti kurikulum tidak menjadikan problem, namun problem yang paling besar adalah 'kesadaran', yaitu lemahnya kesadaran untuk berprestasi, kesadaran untuk sukses, kesadara untuk meningkatkan SDM, kesadaran untuk menghilangkan kebodohan, maupun kesadaran untuk berbuat yang terbaik.
Tidak dipungkiri bahwa konstribusi "kurikulum " terhadap pendidikan termasuk pendidikan Islam menyerupai halnya komponen lainnya, lantaran tujuan pendidikan, visi dan misi pendidikan, kurikulum pendidikan, metode pendidikan, masukana dan pramasukana pendidikan, dan pendidik (guru, dosen dan ustadz), tiruananya mempunyai kiprah dan dukungan terhadap keberhasilan dan kemajuan pendidikan Islam, namun sebatas alat atau perantara, bukan sebagai penentu. Sedangkan yang bertindak sebagai penentu keberhasilan pendidikan (pendidikan Islam) adalah 'kesadaran' pendidikan, yang terlepas dari sekat-sekat jenis dan bentuk pendidikan apapun.
Jadi, tiga kunci tersebut menjadi pemuka pintu keberhasilan dan kemajuan pendidikan Islam secara komprehensif dan holistik. Ketiga kunci kemajuan islam ini saling melengkapi meskipun dipakai dalam menunaikan tugasnya masing-masing.
Epistemologi pendidikan Islam bekerja untuk membangun konsep dan teori pendidikan Islam, administrasi pendidikan Islam bekerja untuk membangun kejayaan institusi pendidikan Islam, sedangkan kesadaran pendidikan bekerja untuk merealisasikan keberhasilan umat Islam dalam mengikuti proses pendidikan Islam dan mem peroleh hasilnya.
Ketiga kunci meraih kemajuan pendidikan islam ini sanggup diintegrasikan menjadi: Epistemologi administrasi pendidikan Islam, epistemologi kesadaran pendidikan Islam, administrasi kesadaran pendidikan Islam, kesadaran epistemologis pendidikan Islam, dan kesadaran manajerial pendidikan Islam.
Selanjutnya Integrasi faktor kunci kemajuan pendidikan Islam
Selanjutnya Integrasi faktor kunci kemajuan pendidikan Islam
Tag :
Metode Pendidikan Islam
0 Komentar untuk "Penjabaran Tiga Kunci Meraih Kemajuan Pendidikan Islam"