Setiap orang yang sadar akan perbuatan dosanya, kemudian bertaubat dengan sebenar-benarnua taubat dan menemukan hikmah-hikmah dari perbuatan dosa dan maksiat, Orang menyerupai ini bagaikan seorang dokter yang mempersembahkan manfaat kepada orang sakit dalam pengobatan. Seorang tabib yang tahu penyakit dan obatnya secara eksklusif lebih mahir daripada tabib yang cuma tahu dari teori. Hal ini bukan spesialuntuk dalam duduk kasus penyakit badan. Tapi, juga berlaku dalam penyakit hati dan obatnya. INI makna ungkapan seorang sufi,
"Orang yang paling tahu akan keburukan (cacat) yaitu yang paling banyak keburukannya."
Umar bin Khaththab pernah berkat: " sirna bertahap jikalau dalam Islam lahir generasi yang tidak mengenal kejahiliahan."
Baca juga
Teknik sholat taubat dan doanya
Oleh lantaran itulah, para teman erat yaitu cuilan dari umat Islam yang paling tahu wacana Islam, paling tahu wacana detailnya. Mereka yaitu orang-orang yang paling besar cintanya kepada agama, paling besar jihadnya menghadapi musuh Islam, paling keras memegang ajarannya, berbagi ajarannya dan mewanti-wanti dari anutan lawannya. Ketika Islam hadir, ia membawa anutan yang bertolak belakang dari apa yang mereka lampau kenal pada masa jahiliah. Pengetahuan mereka wacana lawan anutan Islam itu menambah pengetahuan dan cinta serta jihad mereka untuk Islam.
Itu menyerupai seseorang yang berada di dalam kesempitan, kesusahan hidup, kemiskinan, takut yang sangat, kemudian Allah SWT menakdirkannya hidup lapang, kaya, aman, dan penuh kegembiraan. Tentu ia sangat cinta dan besar hati dengan keadaan gres yang dirasakannya. Dan, derajat cintanya itu berbanding lurus dengan kadar pengetahuannya wacana keadaan susah yang lampau dialaminya.
Ini tentu saja tidak sama dengan orang yang lahir dan besar dalam lingkungan kaya, aman, dan penuh keriangan. Dia tidak pernah mencicipi keadaan yang lain. Mungkin hadir sebab-sebab yang sanggup mengeluarkannya dari keadaan itu dan menjadi keadaan sebaliknya yakni miskin sementara ia tidak merasakannya. Mungkin juga hadirnya banyak lantaran kecelakaan, tapi ia menyangkanya sebagai lantaran yang bisa mengantarkannya menuju keselamatan, keamanan, dan kesehatan—sehingga tanpa disadari, ia binasa di tangan sendiri. Alangkah banyak orang-orang menyerupai ini.
Tapi jikalau ia mengetahui dua hal yang berperihalan dan mengetahui perbedaan kedua hal itu, juga tahu sebab-sebab celaka secara detail, niscaya seharusnya kenikmatan yang dimilikinya akan awet selama ia tidak menentukan penyebab lenyapnya kenikmatan tersebut secara sadar. Dalam hal ini, seorang penyair mengungkapkan,
"Saya mengenal keburukan tidak untuk melaksanakan keburukan yang sama Tapi untuk menjaga din darinya
Karena siapa yang tak kenal keburukan manusia
Past/ ia terjerumus ke dalamnya."
Demikianlah keadaan orang diberiman. Dia cerdas, jenius, paling tahu wacana kejahatan, tapi paling jauh darinya. Jika ia berbicara wacana kejahatan dan sebab-sebabnya, engkau hingga menduga ia orang yang paling jahat. Tapi jikalau engkau bergaul dengannya dan engkau tahu perangainya, engkau akan melihat ia yaitu orang yang paling baik dan berbudi.
Yang ingin dijelaskan di sini bahwa orang yang diuji dengan ditimpa celaka atau cacat, ia menjadi orang yang paling tahu akan sebab-sebabnya dan sanggup mencegah semoga tidak menimpa dirinya atau orang lain, baik yang meminta nasihat kepadanya maupun tidak.
Tag :
Dosa dan Hukumnya
0 Komentar untuk "Hikmah Dosa, Menjadi Tahu Obat Dan Penangkalnya"