Meninggalkan sholat dengan sengaja ialah ialah salah satu dosa besar. Mengerjakan sholat tapi tidak dengan tumakninah ialah sama saja ibarat tidak sholat atau sholatnya tidak sah. Berikut ini ialah keterangan-ketarangan dalam dalil firman Allah swt dan juga hadits Nabi wacana ancaman-ancaman bagi sholat yang tidak tunkaninah.
Dalil-dalil bahaya bagi sholat yang tidak tumakninah
Allah Swt berfirman di dalam AL-Qur’an Al-Karim yang berbunyi sebagai diberikut:
فَوَيۡلٞ لِّلۡمُصَلِّينَ ٤ ٱلَّذِينَ هُمۡ عَن صَلَاتِهِمۡ سَاهُونَ ٥
Artinya: Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari sholatnya (QS. Al-Ma'un : 4-5)
Dalam sebuah riwayat, tafsir dari ayat Al-Quran di atas ialah orang-orang yang mengerjakan sholat dengan secepat kilat. tanpa menyempurnakan dalam ruku' dan sujudnya.
Abu Hurairah meriwayatkan, bahwa seseorang memasuki masjid di ketika Rasulullah saw. sedang duduk di sana. Orang itu mengerjakan sholat kemudian menghampiri Nabi dan mengucapkan salam kepada beliau. Nabi SAW, menjawaban salam kemudian berkata, "Kembali kerjakanlah sholat. Sesungguhnya engkau tadi be/um mengerjakannya. Maka orang itu pun kembali mengerjakan sholat ibarat yang sudah dikerjakannya. Kemudian ia kembali dan mengucapkan salam kepada Nabi SAW. Beliau menjawabannya kemudian berkata, "Kembali kerjakanlah sholat. Sesungguhnya engkau tadi belum mengerjakannya." Orang itu pun kembali mengerjakannya ibarat tiruanla. Kemudian ia kembali dan mengucapkan salam kepada Nabi sasw. Beliau menjawabannya dan berkata, "Kembali kerjakanlah sholat. Sesungguhnya engkau tadi be/um mengerjakannya.” Beliau mengulanginya tiga kali. Mendengar itu orang tadi berkata, "Demi (Allah) yang mengutusmu dengan kebenaran wahai Rasulullah, saya tidak sanggup mengerjakan sholat vang lebih baik dari yang sudah saya kerjakan tadi. Karenanva ajarilah aku." Lalu Rasulullah bersabda:
إذا قمت إلى الصلاة فكبر ، ثم اقرأ ما تيسر معك من القرآن ، ثم اركع حتى تطمئن راكعا ، ثم ارفع حتى تعتدل قائما ، ثم اسجد حتى تطمئن ساجدا ، ثم ارفع حتى تطمئن جالسا ، ثم افعل ذلك في صلاتك كلها . أخرجاه من حديث يحيى
Artinya: Jika engkau bangun untuk mengerjakan sholat, bertakbirlah. Lalu bacalah beberapa ayat al-Qur 'an sebisamu. Lalu ruku'/ah dengan tumakninah. Lalu angkatlah hingga engkau benar-benar bangun tegak (i'tidal). Lalu sujudlah dengan tumakninah. Lalu duduklah dengan tumakninah. Lalu sujudlah dengan tumakninah. Demikian ini kerjakanlah dalam setiap (rekaat) sholatmu. (Hadits Shahih. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari (757.6252) Muslim 1397). Abu Dawud (856). At-Tirmidzi (303). AnNasa'I (2/124). lbnu Majah 110601. dan Ahmad (3/437): dari Abu Hurairah.
Al-Badriy ra. meriwayatkan Rasulullah saw bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لا تجزئ صلاة لا يقيم فيها الرجل صلبه في الركوع والسجود
Artinya: Tidak akan didiberi pahala sholat seseorang yang tulang belakangnya tidak diluruskan ketika ruku'." (Hadits rivvayat Imam Ahmad).
Dalil Hadits di atas diriwayatkan juga oleh Abu Dawud dan Tirmidzi. Tirmidzi berkata, "Hadits hasan shahih."
Pada riwayat hadits yang lain, " ...sehingga ia meluruskan punggungnya ketika ruku' dan sujud.( Hadits Shahih. Diriwayatkan oleh Ahmad (4/119). Abu Dawud (855). Ath-Thayalisi (h. 85), An-Nasa'i (2/183), lbnu Majah (870), Ad-Darimi (304) lbnu Khuzaimah (592), Al-Baihaqi (2/117), dalam Asy-Syu'ab (2861 ). dan disebutkan dalam Shahih Al-Jami’ (7224. 7225).
INI nash dari Nabi saw. melaluiataubersamaini demikian, barangsiapa tidak meluruskan punggungnya sehabis ruku' dan sujud ibarat sediakala, maka sholatnya batal. Hal ini berlaku untuk sholat fardlu/sholat wajib lima waktu. Adapun yang dimaksud tumakninah disini ialah ketika setiap tulang mengambil posisi masing-masing.
Diriwayatkan pula bahwa ia Nabi Muhammad saw. berrsabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:"أسوأ الناس سرقة: الذي يسرق من صلاته! قالوا: يا رسول الله: كيف يسرق من الصلاة؟ قال: لا يتم ركوعها ولا سجودها
Artinya: "Manusia yang paling jelek perbuatan mencurinya ialah orang yang mencuri sholatnya." Seseorang bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimanakah seseorang itu mencuri sholatnya?" "Yaitu tidak menyempurnakan ruku' dan sujudnya.", balasan Nabi. saw"( Hadits Shahih. Diriwayatkan oleh lbnu Hibban (1888), Al-Hakim (1/229). Al-Baihaqi dalam Asy-Syu’ab (2847) dan As-Sunan (2/386): dan Abu Hurairah. Dan. ada penguat dari hadits Abu Oatadah yang diriwayatkan oleh Ad-Darimi (305) Ahmad (5/310). Al-Hakim (1/299). dan Al-Baihaqi (2/385). Juga, dari Abdullah bin Mughaffal, yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dalam ketiga kitab Mu’jam-nya. Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Shahih Al-Jami' (966. 986)
Abu Hurairah mengabarkan bahwa Rasulullah saw bersabda:
لا ينظر الله الى صلاة لا يقيم صلبه بين ركوعه وسجوده
Artinya: "Allah tidak akan melihat kepada seseorang yang tidak menegakkan tulang belakangnya di antara ruku' dan sujudnya.( Diriwayatkan oleh Ahmad (2/525). dan sanadnya shahih)
Rasulullah saw juga bersabda:
قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول تلك صلاة المنافق يجلس يرقب الشمس حتى إذا كانت بين قرني الشيطان قام فنقر أربعا لا يذكر الله فيها إلا قليلا
Artinya: "INI shalat seorang munafik. Duduk menunggu matahari hingga ketika ia berada di antara dua tanduk setan (hampir tenggelam) orang itu pun bangun kemudian shalat secepat kilat sebanyak empat rekaat. Dia tidak berdzikir kepada Allah kecuali sedikit dalam mengerjakannya.( Diriwayatkan oleh Malik (1/220). Muslim (622). Abu Dawud (413). At-Tirmidzi (160). An-Nasa'i (1/254). •Ad-Daruquthni (1/254). Al-Baihaqi (1/443). dan Ahmad (3/102, 103): dari Anas.
Abu Musa meriwavatkan, suatu hari Rasulullah saw mengerjakan shalat bersama para teman dekat, kemudian ia duduk. Seseorang hadir, bangun mengerjakan shalat. Ia ruku' dan sujud ibarat mematuk (karena cepat). Maka Rasulullah bersabda, "Lihatlah itu! Seandainya dia mati, sungguh dia mati bukan di atas millah Muhammad saw. Dia mematuk shalatnya ibarat seujung gagak meminun darah.( Hadits Hasan Diriwayatkan oleh lbnu Khuzaimah (6556) dan Al-Baihaqi (2/89), Syaikh Al-Albani meng-hasankannya dalam ta'liq ia atas lbnu Khuzaimah. dan dalam Shahih At-Targhib (529).
Umar bin Khaththab ra. meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda, Setiap orang yang shalat pasti di sisi kanan-kirinya ada malaikat. ]ika ia mengerjakannya dengan sempurna, kedua malaikat itu akan membawa shalatnya ke hadirat Allah swt. Sebaliknya bila tidak keduanya akan memukulkan shalatnya ke wajahnya.( Hadits Dha’if. Diriwayatkan oleh Ad-Daruquthni dalam Al-ifrad Syaikh Al-Albani men-dha'if-kannya dalam Dha’if Al-Jami’ (5226).
Ubadah bin Shamit berkata, Rasulullah bersabda, "Barangsiapa berwudlu dengan sebaik-baiknya, kemudian bangun mengerjakan shalat, menyempurnakan ruku'nya, cara sujudnya. serta bacaannya, pasti shalatnya berkata, 'Semoga Allah menjagamu sebagaimana engkau sudah menjagaku.' Lalu shalat itu -ia bersinar dan bercahaya- akan diangkat ke langit. Pintu-pintu langit pun dibukakan sehingga ia akan hingga ke hadiratNya. la akan memintakan syafaat bagi orang yang sudah mengerjakannya. Tetapi bila orang itu tidak menyempurnakan ruku’', sujud. dan bacaannya, pasti shalatnya akan berkata, "Semoga Allah menyia-nyiakanmu sebagaimana engkau sudah menyia-nyiakanku. Kemudian shalat itu -ia diliputi kepetangan- diangkat ke langit. Tetapi pintu-pintu langit tertutup. Maka ia pun dilipat ibarat dilipatnya kain usang, kemudian dipukuikan ke wajah orang yang sudah mengerjakannya.( Hadits Dha’if Diriwayatkan oleh Ath• Thayalisi (h. 80). Al•Bazzar I 1/77. no. 350), Al-Baihaqi dalam Asy-Syu'ab (2871 ). Syaikh Al-Albani men-dha 'if-kannya dalam Dha 'if Al-Jami (400).
Dari Salman al-Farisiy berkata, Rasulullah saw bersabda, "Shalat itu timbangan. Barangsiapa memenuhinva ia pun akan dipenuhi. Dan barangsiapa mencuranginya. sungguh kalian sudah tahu apa yang dijanjikan oleh Allah dalam firman-Nya:
وَيۡلٞ لِّلۡمُطَفِّفِينَ
Artinya: Kecelakaan (Wail) besarlah bagi para muthaffif (Al-Muthaffifin: 1)( Sanadnya dha’if Diriwayatkan oleh Abdurrazzaq (37501. Ad-Dulabi dalam Al-Kuna (2/141 ), dan Al-Baihaqi (2/291 ): dari Salim bin Abi Al-Ja’d. dari Salman. sedang dia tidak mendengar darinya. dan dia seorang mudallis (penipu). tldak menvatakan secara jelas bahwa dia pernah mendengar had its darinya. Wallahu a 'lam.
Muthaffif ialah orang vang mengurangi takaran, timbangan, atau ukuran, atau shalat. Mereka diancam oleh Allah dengan Wail, satu lembah di jahannam yang alasannya ialah gerahnya jahannam pun minta sumbangan kepada Allah. Semoga Allah melindungi kita darinya.
Dari Ibnu Abbas. Ra.• bahwasannya Nabi Muhammad saw. bersabda, "Apabila salah seorang di antara kalian bersujud. hendaklah meletakkan wajahnya, hidungnya. dan tangannya di atas tanah. Karena Allah Ta'a/a memerintahkan biar bersujud dengan tujuh anggota badan: kening. hidung, dua telapak tangan, dua lutut, dan dua ujung telapak kaki, dan biar tidak menahan rambut atau pakaian. Barangsiapa shalat dengan tidak mempersembahkan kepada setiap bab tubuh tersebut haknya. maka bab tubuh itu akan melaknatnya hingga dia selesai dari shalatnya. (Saya beium mendapatkannya sejauh pencarian yang aku lakukan. Hanya saja Asy-Syaukani dalam An-Nail (Nail Al-Authar) (2/259). menisbatkannya pada Ismail bin Abdullah. yang dikenal dengan nama Samawaih dalam Fawaid-nya. dari jalur lkrimah. dari lbnu Abbas.)
Pada suatu ketika Hudzaifah bin Yaman melihat seseorang mengerjakan shalat, namun tidak menvempurnakan ruku' dan sujudnya. Hudzaifah pun menyapanya. "Kamu belum shalat. Andaisaja engkau mati padahal shalatmu ibarat itu. sungguh engkau mati di atas selain fitrah Muhammad saw.(Diriwayatkan oleh Al-Bukhari (791. 808). Abdurrazzaq (3732, 3733). An-Nasa'i (3/58) !bnu Hibban (1894). Al-Baihaq1 (2/118), dalam Asy-Syu'ab (2860). Ahmad (15/384). dan Al-Baghawi (616).)
Dalam riwayat Abu Dawud Hudzaifah bertanya, "Sejak kapan engkau mengerjakan shalat ibarat yang kulihat tadi?" "Sejak empat puluh tahun yang lalu.", balasan orang itu. Lalu Hudzaifah berkata, "Selama empat puluh tahun ini engkau tidak shalat sama sekali. Dan bila engkau mati, engkau mati di atas selain fitrah Muhammad saw. (Riwayat hadits ini bukan dalam Abu Dawud. melainkan ada pada lbnu Hibban (1894). Al-Baihaqi dalam Asy-Syu'ab (2860). dan As-Sunan (2./117).
Dari Hasan al-Bashriy bertutur, "Wahai anak Adam apalagi yang engkau banggakan dari dienmu bila shalatmu sudah engkau sepelekan? Padahal, wacana shalat itulah pertanyaan pertama yang diajukan kepadamu pada hari selesai zaman nanti.
Nabi saw bersabda, "Amal yang pertama kali dihisab pada hari kiamat dari seorang hamba ialah shalatnya. ]ika shalatnya baik maka sudah sukses dan beruntunglah ia, sebaliknya bila kurang, sungguh sudah gagal dan merugilah ia." Dan bilamana amalan Fardiu itu kurang tepat Allah berfirman, ''Lihatlah, apakah hambaKu mempunyai amalan sunnah untuk melengkapinya?" Demikian hingga habis seluruh amalnya.(Ditiwayatkan oleh Ahmad (2/290). Abu Dawud (8651 At-Tirmidzi (413) An-Nasa'i (1/232) lbnu Majah 14251dan Ath-Thahawi dalam Al-Musykil (3/228) dari Abu Hurairah. Syaikh Al-Albani men-shahih-kannya dalam Shahih A/-Jami’ (2568)
melaluiataubersamaini demikian, hendaknya, sebaiknya dan seharusnya seorang hamba itu mestinya memperbanyak amalan sunnah untuk menyempurnakan amalan yang wajib. Dari Allah taufiq itu hadir. Semoga kita senantianya dalam taifiq, inayah dan hidayahnya. aamiiin
Tag :
Ilmu Sholat
0 Komentar untuk "Ancaman Mengerikan Bagi Sholat Tidak Tumakninah"