Jagalah Sholatmu Biar Tidak Terusir Dari Pintu Allah

Shalat ialah syi’ar Islam yang paling mulia, penghubung antara hamba dengan Tuhan semesta alam. Barangsiapa yang menjaga sholatnya maka dia akan memperoleh segala kebaikan dari Allah. Barangsiapa yang meninggalkan sholat maka dia akan terputus segala kebaikan di dunia dan akhirat.

Dalam bait nazham di bawah ini memakai lafazh “Zid” artinya menambahkan atau benar-benar menjaganya. Hal itu disebabkan sangat besar kemuliaan dan bahaya yang ada di dalamnya.

وَزِدْ فِى خَمْسِ أَوْقَاتِ الصَّلاَةِ ، مُحَافَظَةً لِتَظْفَرَ بِالصِّلاَتِ إِذَا انْفَصَمَتْ عُرَى أهْلِ الْبِعَادِ

Hendaklah engkau benar-benar menjaga shalat lima waktu. Agar engkau mendapat karunia dari Allah. Orang-orang yang meninggalkannya yang terusir dari pintu Allah akan terputus karunia dari Allah.

Lafazh ( الصِّلاَتِ ) jama’ dari shillah artinya pemdiberian atau karunia.
Lafazh ( انْفَصَمَتْ ) artinya terputus
Lafazh ( الْبِعَادِ أهْلِ ) artinya orang-orang yang meninggalkan shalat, mereka yakni orang–orang yang terusir dari pintu Allah.

Bait nazham ini didasari dengan firman Allah:

حَٰفِظُواْ عَلَى ٱلصَّلَوَٰتِ وَٱلصَّلَوٰةِ ٱلۡوُسۡطَىٰ وَقُومُواْ لِلَّهِ قَٰنِتِينَ  

“Peliharalah segala shalat (mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah lantaran Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk.” (al-Baqarah [2]:238)

Shalat wusthaa berdasarkan Ali bin Abi Thalib, Ibn Abbas, Mu’adz bin Jabal, Ibn Umar, kelompok dari teman akrab dan tabi’in ra., yakni shalat shubuh. INI pendapat yang dipegang oleh Imam Syafi’i.

melaluiataubersamaini alasan bahwa shalat shubuh itu antara malam dan siang, dan ia ialah shalat yang sering ditinggalkan. Sebab itu, ia dikhususkan dengan embel-embel azan “Ash-shalatu khairu minan naum.” (shalat lebih baik daripada pulas) dan membaca qunut pada rakaat kedua.

Akan tetapi pendapat yang paling kuat, “Shalat wusthaa yakni shalat ashar.” Berdasarkan perkataan nabi ketika perang Khandaq, “Kami disibukkan dari shalat wusthaa. Yaitu Shalat ashar.”

Adapun hadits nabi yang memerintahkan untuk menjaga shalat secara umum dan shalat shubuh dan ashar secara khusus cukup banyak. Begitu pula, larangan dan bahaya bagi orang yang meninggalkan shalat, diantaranya:

Diriwayatkan oleh Ubadah bin Shamit ra., Rasulullah saw., bersabda: “Lima waktu shalat yang sudah diwajibkan Allah kepada hamba-hambaNya. Barangsiapa yang melakukan dan tidak meninggalkannya lantaran menganggap remeh kewajiban atasnya, maka dia akan mendapat akad Allah dengan dimasukkan ke surga. Barangsiapa yang tidak melaksanakannya, maka dia tidak mendapat akad Allah (masuk ke surga).” (Imam Malik, Abu Daud, Nasa’i dan Ibn Hibban)

Diriwayatkan oleh Ibn Umar ra., Rasulullah saw., bersabda: “Tidaklah beragama orang yang tidak mengerjakan shalat. Sesungguhnya kedudukan shalat dalam agama mirip kedudukan kepala dalam tubuh.” (HR. Thabrani)

Diriwayatkan oleh Abdullah bin Qurth ra., Rasulullah saw., bersabda: “Hal pertama yang dihisab kepada seorang hamba pada hari kiamat yakni shalat. Apabila shalatnya baik maka baik tiruana perbuatannya. Apabila shalatnya rusak maka rusak seluruh perbuatannya.” (HR. Thabrani)

Diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar ra., dia menceritakan: Seseorang pria bertanya kepada Rasulullah saw., tentang perbuatan yang paling baik? Beliau menjawaban: “Shalat.” Dia bertanya, “Kemudian apa?” ia menjawaban: “Shalat.” Diulangi tiga kali. (HR. Ahmad dan Ibn Hibban)

Diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra., Rasulullah saw. Bersabda: “Barangsiapa yang shalat lima waktu pada permulaan waktu, menyempurnakan wudhunya dan menyempurnakan dikala berdiri, khusus’, ruku dan sujudnya. Maka shalat itu keluar dengan berwarna putih dan bercahaya, ia berkata:

“Semoga Allah menjagamu mirip engkau menjagaku.” Barangsiapa yang shalat buka pada waktunya, tidak menyempurnakan wudhunya, tidak menyempurnakan khusu’, ruku’ dan sujudnya. Maka shalat itu akan keluar dengan berwarna hitam yang petang dan ia berkata: “Semoga Allah mensia-siakanmu sebagaimana engkau mensia-siakanku.” Sehingga shalat itu hingga kepada apa yang dikehendaki Allah, kemudian ia melipat mirip pakaian yang dilipat. Kemudian dipukulkan kepada wajah orang itu.” (HR. Thubrani)
Tag : Ilmu Sholat
0 Komentar untuk "Jagalah Sholatmu Biar Tidak Terusir Dari Pintu Allah"

Back To Top