AL-BUKHARI MENGATAKAN, "BAB DITERIMANYA DOA ORANG YANG BERBAKTI KEPADA ORANGTUA."
Kemudian al-Bukhari sebut sebuah hadits yang panjang terkena tiga orang yang masuk ke dalam gua kemudian mereka tertutup batu. Yang menjadi petunjuk dari hadits ini yakni ucapan salah seorang dari mereka, "Ya Allah, bahwasanya saya mem-punyai kedua orangtua yang sudah sangat renta dan saya juga memiliki anak anak yang masih kecil-kecil. Aku selalu memerah susu untuk mereka dan saya mulai dengan kedua orangtuaku. Aku diberi minum mereka sebelum saya memdiberi minum kepada anak-anakku. Suatu dikala saya pergi jauh mencari kayu, kemudian saya hadir di sore hari. Ternyata saya dapati mereka sudah pulas. Aku memerah susu sebagaimana biasanya. Lalu saya bawa wadahnya dan saya berdiri di bersahabat kepala mereka. Aku tak suka membangunkan mereka dari pulasnya. Aku pun tak mau menlampaukan anak-anakku sebelum kedua orangtuaku minum, walaupun anak-anakku terus meliuk-liuk menangis di kakiku alasannya yakni laparnya. Begitulah keadaanku dan mereka sampai terbit fajar. Ya Allah, jikalau Engkau mengetahui bahwa saya melaksanakan ini alasannya yakni mengharapkan ke- ridhaan-Mu, maka bukakanlah untuk kami suatu celah biar kami sanggup melihat langit. Maka Allah pun membuka sebuah celah bagi mereka sampai mereka sanggup melihat langit. Ini satu golongan yang diterima doanya oleh Allah berkat baktinya kepada kedua orangtua.
Para ulama menyampaikan bahwa doa orang yang paling cepat dikabulkan yakni orang yang berbakti kepada orangtuanya. Kita menyaksikan pada sebagian wali-wali Allah dan orang-orang yang mulia bahwa doa mereka diterima dengan cepat berkat baktinya, penghormatannya, dan pengabdiannya kepada orangtua. Apa yang diminta oleh mereka hadir dengan cepat menyerupai waktu fajar.
Ada beberapa hal yang menjadikan doa seseorang diterima. Yang paling penting setelah kepercayaan kepada Allah yakni masakan yang halal. Nabi saw pernah berkata kepada Sa'ad, "Baguskanlah makananmu, pasti doamu diterima. (Diriwayatkan oleh ath-Tirmidzi dalam ash-Shaghir. Lihat Majma’ az Zawaid (nomor 10181))"
Di dalam Shahih Muslim, Rasulullah saw sebut seseorang yang melaksanakan perjalanan jauh, rambutnya tidak tersisir dan pakaiannya berdebu. Ia tengadahkan tangannya ke langit seraya berseru, "Wahai Tuhan, wahai Tuhan," sedangkan makanannya haram, pakaiannya haram, minumannya haram, dan ia tumbuh dari barang yang haram. Lalu bagaimana doanya akan diterima? (Di-takhrij-kan oleh Muslim (nomor 2716), at-Tirmidzi (nomor 3083))
Begitu juga seorang yang suka makan riba; tidak akan dibukakan baginya pintu pengabulan. Ia berucap, "Wahai Tuhan, wahai Tuhan," padahal makanannya haram dan minumannya hsfram. Bagaimana doanya akan diterima? Bagaimana Allah akan mengabulkannya?
Yang menjadi petunjuk di sini yakni bahwa orang yang berbakti kepada orangtuanya akan dikabulkan doanya oleh Allah. Sedangkan hadits yang mengisahkan ihwal 'Alqamah yakni tidak benar. Dalam dongeng itu disebutkan bahwa 'Alqamah memiliki seorang ibu dan ia lebih menlampaukan istrinya ketimbang ibunya. Maka dikala hadir sakaratul maut, ia tak bisa menucapkan kalimat laa ilaaha Mallah. Kemudian Rasulullah saw didiberitahukan ihwal hal tersebut. Beliau bertanya, "Apakah ia masih memiliki ibu?" Lalu dia didiberitahu bahwa 'Alqamah sudah durhaka kepada ibunya. Kemudian orang-orang mengumpulkan kayu bakar untuk memperabukan 'Alqamah. Tetapi kemudian ibunya berkata, "Aku maafkan dia." Akhirnya 'Alqamah sanggup mengucapkan laa ilaaha illallah.
Kisah tersebut tidak benar dan tidak ada dasarnya. Tidak boleh kita meriwayatkan dongeng tersebut kecuali jikalau disebutkan bahwa dongeng itu yakni bohong dan tidak ada.
Diriwayatkan dengan sanadnya dari al-Mughirah bin Syu'bah dari Nabi saw bahwa dia bersabda, "Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kalian tiga masalah dan membenci tiga perkara: Ia mengharamkan durhaka kepada ibu, membunuh hidup-hidup anak gadis, tidak mau memdiberi dan suka meminta (yakni meminta harta orang lain) dan Ia membenci tiga perkara: 'Katanya dan katanya,' banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta. (Di-takhrij-kan oleh al-Bukhari (nomor 2366), Muslim (nomor 4437))"
Tag :
Warisan Rasulullah
0 Komentar untuk "Diterimanya Do'a Orang Yang Berbakti Kepada Orang Tua"