Zina Ialah Penyakit Budpekerti Yang Keji Dan Akibatnya

Zina ialah penyakit budpekerti yang keji. Perzinaan itu tidak muncul kecuali dalam masyarakat jahiliyah yang jauh dari kesucian dan kemurnian air langit untuk merendahkan kepada kekejian dan kekotoran jahiliyah.
Karena, jalan menuju kejahatan yang besar ini menyeberangi beberapa tahapan yang terkadang dianggap remeh oleh insan dan tidak menerima perhatian sama sekali oleh kebanyakan manusia. melaluiataubersamaini demikian, kita sanggup menemukan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengambarkan tingkatan-tingkatan jalan ini biar seorang muslim sanggup mengetahui dengan terang akar masalahnya, sehingga dia ridak akan tercerai-berai bersamanya dan mengantarkannya kepada kemurkaan Allah, maka dia bersabda:

"Ditetapkan atas anak Adam bagiannya di dalam zina, dia pasti akan mengalaminya: "Kedua mata berzinanya ialah melihat, kedua pendengaran berzinanya ialah mendengar, kedua tangan berzinanya ialah kezhaliman, kaki berzinanya ialah melangkah, hati berzinanya ialah berkeinginan dan berangan-angan dan kemudian kemaluan membenarkan atau mengingkarinya." (Mutafaq Alaih)

Dan Allah Subhaanahu wa Ta'aala Yang Maha Mengetahui apa yang tersembunyi di dalam jiwa-jiwa tidak memperingatkan bahayanya perzinaan secara langsung, akan tetapi Dia memperingatkan perbuatan-perbuatan yang menlampauinya. Allah Subhaanahu wa Taala berfirman:

"Dan tidakbolehlah engkau mendekati zina: sesunguhnya zina itu ialah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. " (Qs. A1 Israa' (17): 32)

Dan masyarakat-masyarakat yang mengisi jiwa-jiwa para cowok dengan peralatan-peralatan warta yang mendorong dan membangkitkan hawa nafsu itu bermula dari dalam darahnya yang mendidih. melaluiataubersamaini demikian dia akan mengajak dirinya sendiri untuk melaksanakan zina. Dan ini ialah bentuk dari hiburan dan pembiusan yang dilakukan di dinding kenikmatan, sehingga perasaannya akan hilang dan tidak sanggup bergerak.

Perzinaan spesialuntuk akan mengantarkan kepada kehancuran di dalam keluarga, terlepasnya ikatan-ikatan perkawinan, percampuran dalam nasab, tindak kejahatan kepada keturunan dan menyebarnya penyakit-penyakit. Sungguh kisah-kisah mereka itu sanggup menjadi pelajaran bagi orang-orang yang arif dan mau memperhatikan.

Islam, ketika mensyari'atkan sesuatu hukum, sesungguhnya dia tidak mensyari'atkan bagi masyarakat-masyarakat yang terlepas dari ayat-ayat Allah dan mengikuti hawa nafsu mereka. Akan tetapi, Islam mensyari'atkan aturan bagi masyarakat-masyarakat yang terbentuk oleh Islam, yaitu masyarakat yang suci dan membersihkan. Oleh sebab itu, kejahatan zina di lingkungan Islam tidak ada bentuknya kecuali penyimpangan yang tidak ada duanya.

Dan Islam sudah memutuskan eksekusi yang sanggup menghalangi perbuatan itu terjadi, bahkan hingga pada penghilangan nyawa, yaitu eksekusi rajam dengan menggunakan watu di hadapan insan secara umum guna mensucikan masyarakat dan menjaga kehormatan serta mengekang orang-orang yang ingin mencemarkan kemembersihkanan masyarakat Islam.

Di antara kejelekan dan kekejian kejahatan ini disandingkan dengan kejahatan pembunuhan, sebagaimana terdapat dalam Firman Allah Subbaanahu wa Ta'aala,

"Dan orang-orang yang tidak menyembah dewa yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melaksanakan demikian itu, pasti dia menerima (pembalasan) dosa (nya). " (Qs. A1 Furqaan (25): 68)

Bagaimana mungkin pelaku zina itu tidak menjadi orang yang membunuh sedangkan dia menghancurkan kehormatan dan langgar domba kehormatan serta menanam biji bukan pada buminya!

Kalau anda melihat dengan pandangan logika dan merenungkan dengan mata pikiran, maka anda sanggup mengetahui bahwa belum dewasa yang tersia-siakan dan tersesat itu hadir sebagai hasil dari nafsu syahwat yang sesaat.

Anak perempuan ini mempunyai belum sempurnanya yang sangat jelas. Bunga ini sudah terbuka kelopaknya. Dialah yang dituntut untuk menanggung penderitaan dengan kesusahan hidup yang berkepantidakboleh. Apa yang sanggup dia petik. Ketika dia membuka kedua matanya untuk menghadapi kehidupan, maka dia tidak mendapatkan kawasan kecuali di bawah naungan rumah-rumah bordil atau untuk melayani orang yang tidak mengetahui Allah, yaitu insan yang berhati iblis. melaluiataubersamaini demikian maka dia membeli kehormatannya untuk didiberikan kepada masyarakat gres yang terjerumus?

Untuk apa eksekusi ini dilakukan? 

Agar dia sanggup melihat kepada belum dewasa bahwa setiap anak itu berhak mendapatkan seorang ibu yang mempersembahkan kasih akung kepadanya dan seorang bapak yang bersegera memenuhi keinginannya. Selain itu juga untuk mempersembahkan pelajaran bahwa dia tidak akan mendapatkan apa-apa dari masyarakat kecuali kehinaan dan pelecehan?

Untuk apa eksekusi diterapkan! Agar dia mengingat final hidup di setiap hari, bahkan di setiap waktu. Dan lisan orang di sekitarnya berkata: "Manusia yang menjumpai final hidup satu kali itu lebih baik dari pada insan yang menjumpai final hidup beberapa kali."

Untuk apa eksekusi diterapkan, sebab hal itu sanggup mencegah dalarn mempersembahkan hak-hak untuk menyusui, mempersembahkan nafkah, mempersembahkan pengasuhan, mempersembahkan pendidikan pada masa-masa pertumbuhannya di dalam suasana jiwa yang kosong dari keterikatan dan tekanan.

Untuk apa eksekusi diterapkan, biar dia mau mempersembahkan kehangatan dan kenikmatan hidup antara kedua orang renta yang sah. Dia merasa nikmat di dalam naungan keduanya dengan keindahan hidup?

Untuk inilah Allah menyertakan kejahatan zina dengan kejahatan membunuh. Dan untuk ini juga Islam sudah memukul dengan tangan besi setiap orang yang mencoba menyia-nyiakan kehormatan masyarakat muslim.

Perbuatan zina ini ialah perbuatan yang najis dan rendah. Orang yang melakukannya mengibaratkan dirinya mirip kuda yang berpindah dari bunga yang satu ke bunga yang lain dan dari dahan yang satu ke dahan yang lain. Akan tetapi, pengandaian ini salah. Yang benar ialah dia mirip anjing yang berpindah dari bangkai yang wangi ke bangkai yang wangi pula.

Dia menggambarkan dirinya sendiri sebagai orang yang hidup dalam abad tinggal landas dan kebebasan. Pada kenyataannya, sesungguhnya dia hidup dalam neraka kebingungan, dia hidup dalam kesia-siaan, menyimpang, sesat, tidak sanggup mengedepankan perkawinan dan tidak sanggup melaksanakan tanggung jawabannya sebagaimana yang dilakukan oleh orang pria pada umumnya. Karena, dia mengalami belum sempurnanya dalam kejantanannya.

Ibnu Qayyim berbicara ihwal sifat-sifat orang yang berbuat zina sebagai diberikut: "Zina menghimpun segala jenis keburukan, mirip minimnya agama, hilangnya wara', kerusakan kepribadian, ketiadaan gairah. Hampir tak ada seorang pezina yang mempunyai wara', menepati janji, perkataan yang jujur, menjaga mitra dan cemburu terhadap keluarga, pelanggaran kesepakatan kebohongan, pengkhianatan, minimnya rasa malu, tidak menjaga kesucian, dan hilangnya kecemburuan dari hati akan kelompok dan kewajiban-kewajibannya.

Dan di antara jadinya ialah kemurkaan Allah, sebab dia merusak kehormatan dirinya sendiri dan keluarganya. Di antara akhir yang lain ialah merampas istilah-istilah yang baik, mirip kehormatan diri, kebajikan dan keadilan. Sebaliknya dia menhadirkan istilah-istilah yang buruk, mirip istilah cabul, keji, fasik, pezina dan pengkhianat.

Di antara akhir yang lain: kehormatan dirinya menjadi sirna dan merosot. Keluarga, rekan dan siapa pun melecehkannya. Dia menjadi orang yang paling hina di mata mereka. Berbeda dengan orang-orang yang menjaga kesucian dan kehormatan dirinya, yang di anugerahi kehormatan.

Dr. Muhammad Yashfi berkata dengan judul "Akhlak orang perempuan pezina dan kejiwaannya." Perempuan yang berzina ialah makhluk yang menyimpang. Penyimpangannya itu tidak cocok dengan tabiat pria yang normal dari segi akal, kejiwaan, seksualitas dan akhlak. Kehormatan dan nama baiknya terampas. Pada dirinya muncul penyesalan dan kegalauan. Dia bahagia dengan tiruana jalan. Dia mengundang cinta tiruana pezina. Dia tersenyum dengan senyuman yang dipenuhi dengan kebohongan dan penipuan. Dia mendapatkan jiwa yang sakit dan tidak sehat. Jiwa yang penipu dan pembohong. Dia berjalan dengan tidak ada rasa malu. Dia menggunakan pakaian kejelekan dan penipuan yang tidak ada kemuliaan baginya. Dia tidak mempunyai kemampuan dan tidak mempunyai budpekerti mulia. Dia mempunyai kepercayaan diri yang rusak. melaluiataubersamaini demikian dia tidak cocok untuk menjadi mitra bagi pria muslim yang terdidik jiwanya, lurus akhlaknya dan baik wataknya.

Allah Subhaanahu wa Ta 'aala sudah berfirman,

"Wanita-wanita yang keji ialah untuk pria yang keji, dan pria yang keji ialah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik ialah untuk pria yang baik dan pria yang baik ialah untuk wanita-wanita yang baik (pula). "(Qs. An-Nuur (24): 26)
0 Komentar untuk "Zina Ialah Penyakit Budpekerti Yang Keji Dan Akibatnya"

Back To Top