Fitnah: Larangan Wanita Bepergian Seorang Diri

Dari Abi Qilabah dari Anas berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melaksanakan suatu perjalanan bersama beberapa istri-istrinya. Di antara mereka ada seorang anak pria yang menggiring unta yang mereka kendarai sambil mendendangkan sebuah lagu. Ada yang menyampaikan ia ialah Anjasyah. Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Ya Anjasyah, jalankanlah kendaraan ini dengan pelan pelan, engkau sedang mengendalikan bola-bola kaca. Abi Qilabah berkata: Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata dengan perkataan, jikalau seandainya sebagian engkau berkata dengannya maka bermain-mainlah dengannya. Perkataannya: Perjalananmu bersama bola-bola kaca." (Dikeluarkan oleh Bukhari)

Anjasyah berdendang, maka unta itu merasa senang dengan dendangannya itu sehingga menimbulkan ia berjalan dengan cepat, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: Lambatkanlah wahai Anjasyah dengan pelan-pelan. Maksudnya, entengkanlah, lambatkanlah dan kawanilah bola-bola beling ialah kinayah  dari perempuan. Ahli sastra yang mempunyai cita rasa dan perasaan yang tinggi mnyerupakan  mereka dengan bola kaca, beling yang penuh dengan kelembutan, kejernihan, kemurnian  dan kelemahan

Sebagai  seorang Arab, Abu Qilabah mengungkapkan hal itu dengan penyeruan  yang indah dan lembut. Seolah-olah hal itu ibarat salah satu macam  sendau gurau dan kelakar biasa. Kemudian ia berkata: Maka Rasulullah berkata dengan perkataan jikalau seandainya sebagian engkau bebicara dengannya  maka bercandalah dengannya. Maksudnya ialah pujian  terhadap mereka ialah salah satu bentuk sendau gurau yang jelas  dengan perempuan.

Islam  dengan sernua bentuk kelembutan, akal cita rasa dan kehalusan  memperlakukan bola-bola beling dengan hati-hati. Islam juga akan cemburu kepadanya apabila ia dicela atau ada tangan yang menyentuh  kejernihannya, kemudian melumurinya dengan kehinaan.

Dan perempuan  yang menjadi bola beling ini, di dalam kelemahannya tidak dapat  dengan sendirinya menanggung kesusahan dan kesusahan pejalanannya.  Maka ia akan selalu butuh kepada orang yang memmenolong dan melindunginya  dari keganasan hewan buas yang berkeliaran di jalan.

Dari Ibnu Abbas radhiyallaahu 'anhu, bekerjsama Rasulullah Shalallahu ‘alihi wa sallam  bersabda: Janganlah  engkau bersunyi-sunyian dengan seorang wanita keculi bersamanya mahram, dan tidakbolehlah seorang wanita itu berpergian seorang diri kecuali bersama muhrim." (Mutafaq Alaih)

Agama  manakah selain agama ini yang mempersembahkan dukungan kehormatan dalam  berjihad di jalan Allah?

Beberapa  orang yang dianggap progressif dan modern menentang budpekerti ini.  Mereka mengatakan: Sesungguhnya, kini ini kita berada di abad persamaan,  keamanan dan ketenangan serta di abad pesawat terbang dan jet “Jumbo dan Concord”  

Dan aku  di sini akan menyempatkan diri untuk menukil insiden ini sebagaimana adanya, gampang-gampangan mereka akan terkena batunya akibat  perkataannya sendiri.

Seorang editor rubrik pojok sebuah sutat kabai sudah menulis dengan tema "Seorang wanita sendirian berada di bandara". Dalam dongeng itu ia berkata, "Seorang pemudi kecil yang sedang murka sudah hadir kepada saya untuk menceritakan kepadaku apa yang sudah terjadi pada dirinya di sebuah bandara di kota Kairo. Tugas beratnyalah yang  sudah memaksanya untuk kembali sendirian dari luar negeri pada sore hari, Jumat 22 oktober tanpa ada seorang pun yang menunggunya atau menjemputnya di bandara. Karena ia gres pertama kali melaksanakan perjalanan sendirian, maka ia tidak mengetahui mekanisme perjalanan pengisian blanko perjalanan, penyerahan tas dan prosedur-prosedur lainnya yang rumit. Saya berharap ada orang-orang yang sanggup ditanya untuk megampangkannya.

Kemudian editor tadi menambahkan dengan berkata: Pada ketika itu ada seorang petugas polisi bandara yang melihatnya sedang kebingungan dan sendirian. Maka setelah melihatnya, ia memperlihatkan diri mempersembahkan menolongan kepadanya guna mempergampang prosedurnya. Namun sebelum wanita itu mengucapkan terima kasih kepadanya, polisi tadi membisikkan kata di telinganya: Kapan saya sanggup melihatmu lagi? Dan berapa nomor telponmu? Sesudah mendapat bisikan tersebut, wanita tadi merasa gundah dan meninggalkan pena yang dipinjamkan kepada polisi tadi dan tidak mengucapkan rasa terima kasih. Ternyata, apa yang didiberikannya bukanlah suatu menolongan, akan tetapi justru kesusahan dan hinaan yang ia dapatkan dari polisi tadi hingga ia keluar dari pintu bandara sambil membawa tasnya.

Selanjutnya, di tengah-tengah kebingungan ini tiba-tiba ada seseorang yang mengajukan pertanyaan kepadanya: Apakah anda membutuhkan taxi? Maka secara impulsif ia menjawaban pertanyaannya, "Ya, saya membutuhkannya dan saya berharap anda ialah sopir taxi. Kemudian orang tadi membawakan tas yang dibawanya sambil berjalan di depannya. Karena waktu sudah memperlihatkan pukul enam lewat tiga puluh menit sore hari, maka wanita itu tidak memperhatikan apabila kendaraan beroda empat tersebut kendaraan beroda empat langsung atau taksi. Selanjutnya pria tadi menaruh tas di daerah duduk potongan belakang, dan wanita tadi maju untuk duduk di samping tasnya Namun, laki laki tadi maju untuk duduk di samping tasnya. Namun, pria tadi membuka pintu potongan depan untuknya biar ia mau duduk di sampingnya. Maka, ketika wanita itu berkata kepadanya: Terima kasih, saya akan duduk di samping tas aku. Maka sopir itu berkata kepadanya:  Saya bukan sopir taxi, akan tetapi saya ialah yang mempunyai kendaraan beroda empat peibadi ini. Sesudah mendengar perkataan itu, wanita tadi gres menyadarinya  bahwa kendaraan beroda empat yang akan ia tumpangi itu bukanlah taxi, akan tetapi mobil  kehitam-hitaman (mobil pribadi). 

Kemudian, wanita ini berkata kepada sopir itu sambil mencucurkan air mata yang menahan suaranya:  "Bukankah Anda menanyakan kepadaku apakah aku  membutuhkan  taxi, bukan kendaraan beroda empat pribadi, kemudian bagaimana anda  memalingkan  penawaran ini dengan pemalingan yang memalukan? Maka, wanita tadi segera menarikdanunik tasnya dari kendaraan beroda empat tersebut dan segea pergi sampai  mendapat taksi dan menaikinya sambil menangis.

Selanjutnya, editor tadi mengomentari peritiwa ini sebagaimana ia mengembalikan kepada kitab dan anutan kita yang tinggi dengan komentar yang dangkal dan polos, maka ia berkata: Dan aku, sesuai dengan kiprah saya mengajukan insiden yang memalukan ini kepada orang-orang yang bertanggung balasan dibandara dan kepada pihak-pihak keamanan. 

Sesungguhnya, permasalahan spesialuntuk kepada Allah saya memohon petunjuk dan spesialuntuk spesialuntuk kepadanya saya memohon pertolongan yang terdapat dalam Islam dan sistemnya di dalam mendidik insan ialah apa yang dilakukan oleh orang-orang yang bertanggung balasan di bandara dan apa yang dilakukan  oleh pihak-pihak keamanan di dalam kesamaran yang meruntuhkan dan ketaknormalan yang mematikan?

Telah nampak kerusakan di darat dan di bahari disebabkan lantaran perbuatan tangan manusi, supay Allah mencicipi kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, biar mereka kembali (ke jalan yang benar).  Q.s. Ar-rum 41

Orang  yang yang sudah berbuat zhalim ialah orang yang mengabaikan syari’at Allah dan orang yang diberijtihad sendiri wacana aktifitas kehidupan? Allah-lah sebaik-baik penolong dan sebaik-baik wakil
0 Komentar untuk "Fitnah: Larangan Wanita Bepergian Seorang Diri"

Back To Top