Faktor-faktor penting dalam upaya membentuk keimanan dan spiritual anak, untuk mempersiapkan moral dan sosialnya, yaitu menjalin ikatan anak semenjak kecil dengan mitra yang mukmin dan hamba sholeh, semoga sanggup mengambil apa yang sanggup menumbuhkan personalitasnya berupa ruhani yang bersinar, ilmu yang bermanfaa, akhlak yang luhur dan etika sosial yang mulia.
Para Pendidik khususnya guru agama islam, hendaknya memperhatikan fenomena kesempurnaan pada diri anak antara hubungannya dengan guru Rabbani dan hubungannya dengan mitra yang baik. Sebab jikalau terjadi ketidakseragaman antara dua kekerabatan (ikatan) ini akan mengakibatkan dua ancaman besar:
- Pertama : dualisme dalam pengarahan,
- Kedua : penyimpangan dalam tingkah laku.
Yang dimaksud dengan dualisme dalam pengarahan adalah, bahwa anak yang terdidik di bawah pengawasan seorang guru yang Rabbani dan wara’, lalu bergaul dengan kawan-kawan yang tidak hingga kepada derajat kesadaran dan pemahaman terhadap Islam, maka anak terkadang akan terpengaruh mengikuti dan tertarik kepada mereka. Juga akan mendapatkan pikiran-pikiran mereka alasannya yaitu sang anak belum hingga kepada tingkatan kematangan berpikir dan pengetahuan yang sanggup membedakan mana yang benar dan mana yang tidak benar. Oleh alasannya yaitu itu, dalam situasi ibarat ini, sang anak sudah mendapatkan dua macam dampak pikiran yang diambil dari dua orang manusia: yang pertama alim dan paham yang kedua picik dan bodoh. Maka, dikala itu sang anak akan berada dalam kebingungan yang rawan, pertarungan pikiran dan jiwa yang pahit, tidak tahu ke mana ia harus mengarah, tidak mengetahui kepada siapa harus ikut?
Yang dimaksud dengan penyimpangan dalam tingkah laris adalah: bahwa anak, dikala melihat gurunya yang Rabbani atau kelompok Islam yang sigap, memdiberi Islam kepadanya, dan di lain pihak kesadaran yang sangat berperihalan dengan Islam yang ada pada kawan-kawan sepergaulannya, maka tidak diragukan, sang anak akan terpengaruh oleh realitas yang kontradiksi. Ia selamanya hidup dalam tanda tanya di hadapannya, kekacauan pikiran yang terkadang akan mengakibatkan penyimpangan tingkah laris dan akidah, sebagai reaksi dari situasi yang kontradiksi tersebut. Oleh alasannya yaitu itu, keseimbangan antara kekerabatan anak dengan guru, dan hubungannya dengan mitra yang baik yaitu faktor penting dalam membentuk personalitas anak, mempersiapkan spiritual dan moralnya. Sehingga, anak tidak hidup di alam kontradiksi, keterpisahan personalitas, kebimbangan dan pertarungan spiritual.
Berdasarkan kenyataan ini, pendidik atau orang bau tanah harus mencari dan menentukan mitra untuk anaknya, harus dari jenis yang dididik di bawah pengawasan guru Rabbani yang paham, yang sifat-sifatnya sudah kita bicarakan tadi.
Jika kita sanggup melaksanakan, maka sang anak akan mendapatkan dampak yang lebih kuat, kekerabatan yang senada hingga kokoh, keseimbangan dalam membangun personalitas anak.
Dari hal yang harus diperhatikan pendidik atau orang bau tanah baik bapak maupun ibu yaitu menjalin kekerabatan dengan empat golongan kawan:
- Pertama : kawan rumah yang baik
- Kedua : kawan kampung yang baik .
- Ketiga : kawan masjid yang baik.
- Keempat: kawan sekolah atau mitra kerja yang baik.
Ketika kode rumah dan bekerja sama dengan pergaulan anak dengan mitra yang baik, di sekolah, daerah kerja, di kampung atau di masjid, maka tidak syak, anak kita sanggup dijamin keselamatan personalitas Islamnya, adab dan akidahnya. Dari sini keluarlah wasiat Ibnu Sina dalam mendidik anak:
"Hendaknya anak kita memiliki mitra yang seusia, yang baik akhlaknya, baik adat-istiadatnya, alasannya yaitu anak dengan anak lebih sanggup mempersembahkan pelajaran, lebih bersahabat dan lebih sanggup pengaruh-mempengaruhi".
Hendaknya kita berpegang teguh dengan kaidah-kaidah pendidikan yang asli, dengan prinsip-prinsip Islami yang lurus, untuk menjaga anak semoga tidak terlantar jiwanya dan tidak jadi penyimpangan moral.
Ini tiruana sanggup kita lakukan dengan menyediakan mitra sepergaulan anak yang sholeh dan baik. Kita sudah panjang lebar membicarakan problem ini, tak lain semoga menjadikan petunjuk bagi kita.
Firman Allah dalam Al Qur'an :
Katakanlah, "INI jalan (agama)ku, saya dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (engkau) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan saya tiada termasuk orang-orang yang musyrik". (Q.S. 12:108)
Tag :
Ilmu Mendidik Anak
0 Komentar untuk "Mencari Sobat Yang Baik Untuk Anak"