Arti Ketakwaan Berdasarkan Bahasa

Beberapa ungkapan wacana arti ketakwaan dari pemimpin orang-orang yang bertakwa, Amirul Mukminin 'Ali a.s.
  • Ketahuilah, wahai hamba-hamba Allah, ketakwaan yaitu rumah sumbangan bagi orang yang mulia, sedangkan kedurhakaan yaitu rumah sumbangan bagi orang yang hina, yang tidak mencegah penghuninya dan tidak pula mendapat orang yang berlindung padanya. Ketahuilah, dengan ketakwaan kalian tetapkan kesengsaraan atau kebahagiaan awet. Oleh alasannya yaitu itu, berbekallah kalian pada hari-hari kefanaan untuk hari-hari keawetan. Kalian lelah ditunjukkan pada perbekalan, diperintahkan untuk berangkat, dan didorong untuk melaksanakan perjalanan. Kalian menyerupai rombongan yang sedang berdiri [menanti]. Mereka tidak tahu kapan diperintahkan untuk berjalan. Ketahuilah, apa yang dilakukan untuk dunia oleh orang yang diciptakan untuk alam abadi dan apa yang diperbuat dengan harta yang tidak usang lagi akan diambil, pertanggung jawabanan dan penghisaban atasnya abadi. 
  • Dan mewasiatkan kepada kalian semoga bertakwa, menjadikannya puncak keridhaan-Nya, dan kebutuhan ciptaan-Nya. Oleh alasannya yaitu itu, bertakwalah kepada Allah yang kalian dalam pengawasan-Nya, ubun-ubun kalian di tangan-Nya, dan bolak-balik kalian dalam genggaman-Nya. Jika kalian rahasiakan [apa pun], Dia mengetahuinya danjika kalian tampakkan, Dia mencatatnya. melaluiataubersamaini begitu, tiruananya terpelihara [sehingga] mereka tidak menggugurkan kebenaran dan tidak meneguhkan kebatilan. 
Ketahuilah, barangsiapa bertakwa, maka Allah mempersembahkan kepadanya jalan keluar dati segala cobaan dan cahaya dari kepetangan. Dia mengekalkannya di dalam apa pun yang diinginkannya dan menempatkannya pada kedudukan yang mulai di sisi-Nya, di negeri yang Dia ciptakan untuknya, yang naungannya yaitu Arsy-Nya, cahayanya yaitu Keagungan-Nya, para pengunjungnya yaitu para malaikat-Nya, dan para pendampingnya yaitu para rasul-Nya. Oleh alasannya yaitu itu, bergegaslah menuju daerah kembali (maad) dan berlombalah menuju kematian, alasannya yaitu impian hampir terputus impian dari manusia, maut hampir mendekati mereka, dan pintu tobat hampir tertutup bagi mereka. Kalian menjadi menyerupai kembali yang ditanyakan orang-orang sebelum kalian. Kalian yaitu anak- anakjalanan dalam peijalanan dari negeri yang bukan negeri kalian. Kalian sudah didorong semoga berangkat darinya dan diperintahkan untuk berbekal di dalamnya. 
Ketahuilah, kulit yang lembut ini tidak tahan terhadap api [neraka]. Oleh alasannya yaitu itu, kasihanilah diri kalian. Kalian sudah mengalami musibah-musibah di dunia. Apakah kalian melihat sakit salah seorang dari kalian alasannya yaitu duri yang menusuk dirinya, kejatuhan yang menciptakannya berdarah, dan [cuaca] gerah yang membual nya terbakar? Apalagi kalau di antara kedua sisi api [neraka | dikawani kerikil dan didampingi setan .Tali u kali kalian, saat Malik (malaikat penjaga neraka) murka pada api itu, bagian-bagiannya mulai saling bertabrakan alasannya yaitu kemarahannya, dan saat ia menghardiknya, nyala itu melompat di antara pintu-pintu neraka sambil menjerit alasannya yaitu hardikannya. 
  • Wahai hamba-hamba Allah, sebenarnya ketakwaan kepada Allah sudah melindungi para pencinta Allah dari segala keharaman (lan menanamkan ketakutan kepada-Nya ke dalam hati mereka sehingga malam-malam mereka dilewatkan dengan terjaga dan siang- siang mereka dilalui dengan kehausan. Oleh alasannya yaitu itu, mereka mendapat ketenangan melalui kesusahan dan kelegaan melalui kehausan. Mereka memandang maut sudah akrab sehingga balasannya mereka bergegas kepada pengamalan dan meninggalkan angan- angan sehingga mereka melihat kematian. 
  • Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Allah. Betapa banyak orang mengharapkan sesuatu yang tidak dicapainya, yang membangun [rumah] tanpa mendiaminya, dan mengumpulkan sesuatu yang akan ditinggalkannya. Kadang-kadang yang dikumpulkannya yaitu kebatilan, yang dihindarinya yaitu kebenaran, yang dikerjakannya yaitu keharaman, dan balasannya ia menanggung dosa. Akibatnya, ia kembali dengan [membawa] dosanya dan menemui Tuhannya dalam penyesalan dan kesedihan. Ia sudah merugi di dunia dan akhirat. Itulah kerugian yang nyata. 
  • Barangsiapa banyak bicara, maka banyak punya kesalahannya. Barangsiapa banyak kesalahannya, maka sedikit rasa malunya. Barangsiapa sedikit rasa malunya, maka sedikit kewaraannya. Barangsiapa sedikit kewaraannya, maka matilah hatinya. Barangsiapa yang mati hatinya, maka ia masuk ke neraka. 
Berikut ini yaitu ujaran-ujaran pendeknya wacana ketakwaan.
  1. Ketakwaan yaitu pokok akhlak.
  2. Ketahuilah, sebenarnya dalam kesehatan terdapat ketakwaan hati. 
  3. Tidak ada kemuliaan yang lebih baik daripada ketakwaan dan tidak ada benteng yang lebih baik daripada kewaraan. Berikut ini yaitu ucapan Imam 'Ali a.s. dalam pertanda sifat- sifat orang-orang yang bertakwa. 
Ia sudah menghidupkan akalnya dan mematikan hawa nafsunya se-hingga besarlah keagungannya, lembutlah kekamasukannya, dan cahaya kilat terpancar kepadanya sehingga teranglah jalan baginya dan dengannya ia menempuh jalan itu. Pintu-pintu mendorongnya ke pintu keselamatan dan negeri keabadian. Kedua kakinya teguh dengan ketenteraman badannya di daerah yang kondusif dan hening alasannya yaitu ia memakai hatinya dan ridha kepada Tuhannya.

Ketika membaca ayat: Bertasbih kepada-Nya di dalam masjid itu, pada waktu pagi dan petang, pria yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak pula olehjual-beli dari mengingat Allah, ia berkata, "Sesungguhnya Allah Yang Mahasuci menyebabkan zikir sebagai cahaya bagi hati yang mendengar dengannya walaupun tuli, melihat dengannya walaupun buta, dan tunduk dengannya walaupun ada perlawanan. Dalam masa demi masa dan pada waktu ketiadaan nabi yang diutus, Allah— Yang Mahaagung karunia-Nya—selalu mempunyai hamba-hamba yang diajak berdialog dalam pikiran mereka dan diajak bicara dalam nalar mereka. melaluiataubersamaini demikian, dengan cahaya ketetjagaan dalam penglihatan, pendengaran, dan hati, mereka terus-menerus mengingat kenikmatan-kenikmatan Allah dan menyebabkan [orang lain] takut akan kedudukan-Nya menyerupai para pemandu di hutan belantara. Barangsiapa menempuh tujuan itu, mereka memuji jalannya dan memdiberinya kabar bangga akan keselamatan. Namun, barangsiapa mengambil jalan ke kanan dan ke kiri, mereka mencela jalannya dan mengingatkannya akan kebinasaan. melaluiataubersamaini begitu, mereka menyerupai pelita-pelita dalam distributor diam-diam dan pemandu-pemandu dalam kegalauan."

"Ada orang-orang yang selalu berzikir, yang menjadikannya ganti dari hal-hal keduniaan sehingga perniagaan dan jual-beli tidak memalingkan mereka darinya. Mereka berbicara kepada indera pendengaran yang lalai, memperingatkan terhadap hal-hal yang diharamkan Allah, mereka menyuruh orang lain untuk menegakkan keadilan, dan mereka sendiri sudah melaksanakannya. Mereka mencegah orang lain melaksanakan kemungkaran dan mereka sendiri sudah menahan diri darinya. Seakan-akan mereka sudah menempuh perjalanan dunia ini menuju alam abadi iliin mereka ada di dalamnya sehingga mereka menyaksikan apa yang ada di baliknya. Seakan-akan mereka melihat kegaiban penghuni barzakh selama mereka tinggal di sana dan simpulan zaman memenuhi janjinya kepada mereka. Oleh alasannya yaitu itu, mereka menyingkap tabir itu bagi penghuni dunia sehingga seolah-olah mereka melihat apa yang tidak terlihat oleh insan dan mendengar apa yang tidak terdengar oleh manusia."

"Apabila engkau menggambarkan mereka dalam pikiranmu dan kedudukan mereka yang terpuji dan majelis mereka yang mengagumkan, saat mereka sudah membuka catatan-catatan amal mereka dan siap untuk memberikan tanggungjawaban wacana diri mereka sendiri atas setiap hal kecil dan hal besar yang diperintahkan kepada mereka tetapi mereka lalaikan, atau apa yang diperintahkan kepada mereka semoga di hindari tetapi mereka langgar, dan mereka memikulkan beban dosa mereka ke atas punggung mereka sehingga mereka lemah untuk menanggungnya, maka mereka menangis dengan getir dan berkata satu sama lain seraya meratap kepada Tuhan mereka dalam penyesalan dan pengakuan. Akan engkau dapati mereka sebagai panji-panji hidayah dan pelita-pelita dalam kepetangan. Para malaikat sudah mengelilingi mereka dan ketenangan sudah mencakup mereka. Pintu-pintu langit dibukakan bagi mereka dan tempat-tempat duduk kemuliaan sudah disiapkan untuk mereka dalam daerah duduk yang Allah menyaksikan mereka sehingga meridhai perjuangan mereka dan memuji kedudukan mereka. Mereka menghirup udara pengampunan dalam berdoa kepada-Nya."

"Mereka sangat berharap akan rahmat-Nya dan menunduk hina terhadap keagungan-Nya. Panjangnya kesedihan memedihkan hati mereka dan panjangnya tangisan memerihkan mata mereka. Mereka mengetuk setiap pintu impian kepada Allah. Mereka memohon kepada Dia yang kemurahan Nya tidak membuat sempit dan orang-orang yang berharap kepada-Nya tidak menjadi kecewa. Oleh alasannya yaitu itu, evaluasilah dirimu untuk kepentingan dirimu sendiri, alasannya yaitu penilaian terhadap diri orang lain akan dilakukan oleh orang selainmu."

Sebelum memasuki pembahasan dalam buku ini, yang ialah syarah hadis wacana menempa diri dari buku Empat Puluh Hadis (al- Arba'un Haditsan) karya Imam Khomeini r.a., terdapat dua pengantar yang sebaiknya dikemukakan: pertama, beberapa karakteristik buku al- Arba’un Haditsan, kedua, sekumpulan pembahasan sebagai penlampauan untuk memasuki syarah buku tersebut.

Kita memohon kepada Allah SWT semoga menyebabkan kami termasuk orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebajikan, Se-sungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan permintaan. Hanya Allah sajalah Pemdiberi pertolongan.
0 Komentar untuk "Arti Ketakwaan Berdasarkan Bahasa"

Back To Top