Kehidupan Alam Barzah

Alam Barzah Untuk memahami tentang alam barzah Alam Barzah Untuk memahami tentang alam  Kehidupan Alam Barzah, terlebih lampau dikemukakan tentang macam-macam kehidupan yang dijalani oleh manusia, mulai dari dunia hingga akhirat. Ada tiga macam kehidupan yang ialah tahapan yang dilalui manusia, yaitu: 

Tahapan pertama, kehidupan di dunia, yaitu kehidupan sebagaimana yang kita sedang alami sekarang. Pada kehidupan di dunia ini, kita insan niscaya mengalami apa yang disebut senang atau sengsara, senang atau susah, jasmani dan rohani. 

Tahapan kedua, kehidupan di alam barzah, yaitu kehidupan di mana ruh insan sudah terpisah dari jasad-nya. Ruh insan ini akan mengalami siksaan atau kenikmatan di alam penantian di kubur hingga menjelang hadirnya hari akhir. Tahapan ketiga, ialah kehidupan di akhirat, yakni suatu kehidupan di mana ruh-ruh yang sudah dipisahkan dari jasadnya di alam barzah itu akan disatukan kembali.

Lagu Siksa Kubur oleh Lagu-Lagu Terbaik Orkes PSP

Seorang insan Muslim hendaknya meyakini pula akan adanya alam mistik yang berafiliasi dengan hari akhir, seperti: alam barzah, ba'ats, mahsyar, hisab, mizan, nirwana dan neraka, alasannya ialah jelaslah bahwa kehidupan di alam barzah ialah kehidupan antara hidup di dunia dan hidup di akhirat. Alam barzah disebut juga alam kubur. Kehidupan di alam barzah ialah menyerupai masa atau periodetransit dan penantian yang panjang. Di alam barzah ini tiruana ruh berkumpul menanti untuk memasuki kehidupan akhirat. Di daerah ini pula berlaku kenikmatan dan siksaan terhadap jasmani dan rohani. Akan tetapi kemudian rohani akan terputus dari jasmaninya. Orang-orang yang selama hidupnya di dunia banyak mengerjakan amal shaleh, yang bertaqwa kepada Allah akan menerima perlakuan yang sangat senang dari malaikat. Sebaliknya orang-orang kafir, orang-orang yang hidupnya di dunia banyak melaksanakan kejahatan dan kemaksiatan akan menerima perlakuan yang bernafsu dan siksaan dari malaikat. Tiada hari tanpa kenikmatan, atau sebaliknya tiada hari tanpa siksaan di alam transisi itu. 

Sehubungan dengan hal tersebut, Rasulullah saw. pernah bersabda yang artinya sebagai diberikut. 

"Adapun hamba yang mukmin, apabila sudah putus dari dunia untuk menhadiri akhirat, maka akan turun malaikat dari langit, berwajah putih bagaikan matahari, membawa kafan dari kafan surga, dan wewangian, pengawet kerusakan. Kemudian mereka akan duduk dan hadirlah malaikat kematian menhadirinya. Malaikat duduk di akrab kepalanya seraya berkata: "Wahai ruh yang baik, keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaan-Nya". Maka ruh itu akan keluar bagaikan mengalirnya air dari daerah minum. Adapun orang kafir, ketika mereka akan meninggal, hadirlah malaikat yang berwujud hitam, seraya berkata: "Hai jiwa yang jahat keluarlah engkau ke arah marah Allah". Kemudian dicabut ruh mereka dengan kasar. 

"Berkaitan dengan nikmat dan siksa kubur, Rasulullah bersabda yang artinya: 

Jika seorang (mayit) dikubur dan ia ditinggalkan oleh kawan-kawannya, maka ia akan mendengar bunyi sandal mereka, maka dikala itu ia dikunjungi oleh dua malaikat yang kemudian mendudukkannya dan bertanya, "Bagaimana pendapatmu doloe tentang orang ini - yakni, Muhammad saw.?" Adapun orang mukmin akan menjawaban, "Aku bersaksi bahwa ia ialah hamba dan Rasul Allah". (Sebagai imbalannya), malaikat itu berkata, "Lihatlah tempatmu di neraka sana sudah diganti oleh Allah dengan daerah duduk dan surga, kemudian ia melihat kedudukannya, kemudian di kubur ia merasa lapang. Adapun seorang munafik atau kafir, ketika ditanya, "Bagaimana pendapatmu lampau tentang orang ini?" Maka ia menjawaban, "Saya tidak tahu dan tidak pernah membaca (namanya). Lalu ia dipukul dengan palu dan besi sehingga ia menjerit kesakitan, yang suaranya terdengar oleh makhluk di sekitarnya, kecuali insan dan jin." 

Mengenai kebenaran adanya nikmat dan siksa kubur ini sanggup diterima oleh logika sehat atas dasar kepercayaan yang mantap. 

Roh orang yang diberiman akan diangkat ke langit. Maka Allah akan berkata: "Tulislah hamba-hamba-Ku ini pada derajat tertinggi di nirwana dan kembalikan jasadnya ke dalam bumi', Maka berkatalah malaikat kepadanya, "Siapakah yang memdiberitahu kepadamu?" Saya membaca kitab Allah dan saya diberiman kepadanya, jawabannya. Kemudian terdengarlah panggilan dari langit. "Benar sekali hamba- Ku. Maka bukalah sebuah pintu nirwana dan masukkanlah. Kemudian luaskanlah beliau di dalam nirwana itu". 

Ketika pintu nirwana terbuka, maka terasalah baunya yang harum semerbak. Lalu hadirlah seorang pria yang berwajah tampan, berpakaian indah, berbau wangi, seraya berkata, "Bergembiralah Anda dengan segala yang sangat bahagia. Hari ini ialah hari yang dijanjikan kepada Anda". Maka orang itu pun bertanya, "Siapakah Anda?" Laki-laki yang berwujud ganteng menjawaban. "Saya ialah amalmu yang shaleh". 

Roh orang yang kafir itu dikembalikan ke jasadnya. Dua malaikat kemudian menhadirinya, dan bertanya kepadanya: 

"Apa agamamu?" "Saya tidak tahu", jawaban orang kafir tersebut. Maka malaikat pun bertanya lagi: "Siapakah orang yang diutus kepadamu?" Orang kafir itu masih menjawaban mirip tiruanla, tidak tahu". Maka terdengarlah bunyi dari langit: ia berdusta, maka hamparkanlah api di atasnya dan bukalah pintu neraka untuknya". Terbukalah pintu neraka dan tersebarlah gerah apinya. Datanglah seorang yang buruk muka dan buruk pakaiannya, serta busuk baunya, seraya berkata: "Bergembiralah Anda dengan perbuatan buruk Anda. INI harimu yang dijanjikan: orang kafir itu bertanya: "Siapakah Anda? Wajahmu buruk membawa celaka". Orang buruk itu menjawaban: "Aku ialah amalmu yang jahat." 

Dua kisah di atas menawarkan bahwa insan itu akan menerima kenikmatan atau siksaan di alam kubur. Amal-amal shaleh yang sudah diamalkannya selama di dunia akan menampakkan diri kepadanya. Begitu pula amal perbuatannya yang buruk dan roh insan pun tergantung pada amal perbuatannya. Maka bagi ruh yang jahat, langit tidak akan mendapatkan kecuali ada unta yang bisa memasuki lubang sebuah jarum, namun ini tidak mungkin terjadi. 

Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-A'raf (7) ayat 40: 

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat- ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, tidak akan dibukakan pintu-pintu langit bagi mereka, dan mereka tidak akan masuk surga, sebelum unta masuk ke dalam lubang jarum. Demikianlah Kami mempersembahkan jawaban kepada orang-orang yang berbuat jahat
0 Komentar untuk "Kehidupan Alam Barzah"

Back To Top