Apakah kerabat atau saudara dapat menjadi sumber fitnah? Ya. Terkadang, hal yang demikian itu dapat terjadi apabila di antara kerabat atau saudara itu tidak menjaga dan memperhatikan hal-hal yang diharamkan dan peraturan-peraturan yang sudah ditentukan oleh Allah Subhaanahu wa Ta'aala, yaitu Tuhan yang sudah membuat insan serta memdiberi perasaan dan naluri di dalam dirinya.
Apakah ada selain Dia yang mengetahui apa yang ada di dalam jiwa insan dan yang ada di luarnya?
"Apakah Allah yang membuat tidak mengetahui (yang engkau lahirkan dan rahasiakan) dan Pada suatu hari, seorang shahabat bertanya kepada Rasulullah shallallahu ',alaihi wa sallam ihwal kerabat pria dari pihak suami atau pihak istri yang memasuki rumah istri saudara laki-lakinya yang sedang tidak ada di rumah dan kebiasaan insan pada umumnya menyepelekan problem menyerupai ini. Akan tetapi orang yang berkata tidak berasal dari hawa nafsunya (Muhammad) menjawaban pertanyaan mereka dengan jawabanan yang terang dan mematahkan biar menjadi pelajaran bagi orang-orang yang terlampau dan yang akan hadir.
melaluiataubersamaini demikian tidak lahan untuk perdebatan atau ijtihad, maka dia bersabda: tidakbolehlah engkau masuk ke kamar wanita! Seorang pria dari golongan Anshar bertanya: Ya Rasulullah, terangkanlah kepadaku bagaimanakah hukumnya seorang pria masuk ke dalam kamar ipar wanita? Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawaban: Ipar itu yakni kematian atau kebinasaan." (Hadits dikeluarkan oleh Bukhari, Muslim dan At Turmudzi)
Apakah engkau mendengar jawabanan itu? Ingatlah, jawabanannya yakni kematian.
melaluiataubersamaini demikian, masuknya seseorang kerabat yang bukan muhrim ke rumah seorang istri saudaranya tanpa ada yang menghalanginya besunyi-sunyi, sama saja dengan menhadiri kematian. Hal itu dikarenakan masuk dan keluarnya tidak mensugesti kesyubhatan. Mungkin saja hal tersebut menjadi lantaran yang megampangkan melanggar keharaman. Dan Islam tidak ingin meletakkan pria dan perempuan di daerah yang penuh dengan cobaan atau ujian, akan tetapi Islam selamanya melaksanakan saddu dzari'ah (menutap pintu yang tadinya halal, namun lantaran ada suatu kemafsadatan yang banyak, maka pintu itu ditutup) kepada hal-hal yang dapat mengakibatkan kepada kerusakan.
Apakah engkau mcngetahui dengan pengetahuan yang detail ihwal jiwa insan lebih detil dari pengetahuan ini?
Apakah engkau mengetahui bangunan bagi mayarakat yang lebih membersihkan dari bangunan ini?
Maka beretikalah dengan adab Allah dan Rasul-Nya, apabila salah seorang diantara kita mengunjungi mitra saudaranya atau kerabatnya, namun tidak menjumpainya, maka kembalilah jiwa yang baik dan ingatlah selalu instruksi Nabi.
“Tidaklah diberiman salah seorang di antara kalian hingga dia menyayangi saudaranya menyerupai dia menyayangi apa yang ada pada dirinya sendiri.” (Muatafaq Alaih)
0 Komentar untuk "Apakah Kerabat Atau Saudara Dapat Menjadi Sumber Fitnah?"