Ijarah-Sewa Menyewa Yang Benar Dalam Islam

Bagaimanakah aturan dan pedoman islam terkena sewa menyewa atau ijarah yang benar? Terdapat beberapa aturan ihwal ijarah atau sewa menyewa yang benar dalam islam yaitu meliputi rukun sewa menyewa, syarat sewa menyewa dan komitmen dalam sewa menyewa. Ketiganya harus dipenuhi dalam ijarah sehingga sewa menyewa yang dilaksanakan di antara dua pihak sesuai dengan pedoman dan aturan islam
Sewa-menyewa atau dalam bahasa arabnya ialah ijarah. Pengertian ijarah secara bahasa berarti upah atau sewa. Sedang berdasarkan pengertian istilah, ijarah ialah komitmen untuk mengambil suatu manfaat benda dari pemiliknya dengan bayaran atau penukaran tertentu berdasarkan perjanjian antara kedua belah pihak.
Hukum ijarah ialah mubah (boleh) dan aturan ijarah sanggup berubah haram apabila sewa-menyewa itu untuk barang maksiat. 
Rukun dan syarat ijarah 
Pada uraian di atas sudah dijelaskan bahwa dalam ijarah atau sewa menyewa yang baik dan benar harus meliputi rukun dan syarat ijarah. Rukun dan syarat sewa menyewa ialah meliputi tiga hal yaitu orang yang menyewa dan yang menyewakan, benda yang disewakan, sewa atau upah dan komitmen atau pernikahan ijarah. Ketentuan-ketentuan yang berlaku pada masing-masing hal ialah sebagai diberikut :
Orang yang menyewa dan orang yang menyewakan: dalam ijarah kedua belah pihak ini harus disyaratkan:
  • Baligh yang artinya ialah suidah dewasa.
  • Berakal sehat dan tidak gila
  • Melakukan ijarah atas Kehendak sendiri dan bukan terpaksa atau paksaan dari orang lain
Benda yang disewakan, dalam ijarah benda-benda atau barang dalam ijarah memiliki ketentuan dan syarat-syarat sebagai diberikut :
  • Benda itu sanggup diambil manfaatnya.
  • Benda itu diketahui jenis, kadar, sifat, dan jangka waktu yang disewanya.
Sewa  atau upah memiliki ketentuan dan syarat bahwa sewa atau upah harus diketahui secara terang jumlah atau kadamya.

Ijab kabul ijarah. Ijab kabul atau akd sewa-menyewa berakhir waktunya apabila barangnya rusak atau hilang sehingga tidak sanggup diambil manfaatnya. Jika rusaknya disebabkan kecerobohan atau kelalaian penyewa maka penyewa wajib menggantinya. Namun, bila penyewa sudah berusaha menjaganya, tetapi benda itu rusak maka penyewa tidak wajib mengganti.

Itulah beberapa koridor yang meliputi rukun dan syarat dalam sewa menyewa atau ijarah yang hendaknya kita ketahui biar ijarah yang kita lakukan sesuai dengan ketentuan dan pedoman islam. Harus juga diperhatikan oleh kita sebagai umat islam bahwa ijarah akan menjadi haram mabadunga sewa menyewa batang atau benda maksiat. Haram artinya ialah apabila kita laksanakan maka kita akan mendapat dosa.
0 Komentar untuk "Ijarah-Sewa Menyewa Yang Benar Dalam Islam"

Back To Top