Wahn ialah penyakit cinta kepada dunia dan takut akan kematian. Sesungguhnya aneka macam kenikmatan yang ada di dunia ialah kenikmatan yang tiruan atau fana, kenikmatan tidak awet awet dan kenikmatan yang sedikit. Dan kenikmatan yang awet awet, kenikmatan yang banyak ialah kenikmatan di akhirat yaitu di surga, itulah sebaik-baik daerah untuk kembali. Setiap insan insan niscaya menginginkan mendapat kenikmatan surga, baik kaum muslim maupun kafir, orang yang sholeh maupun orang yang sering berbuat maksiat, namun nirwana ialah ialah daerah Istimewa yang didiberikan oleh Allah swt. bagi hamba-hambanya yang bertaqwa, diberiman serta berinfak sholeh.
sepertiyang dalil firman Allah swt. dalam Al-Qur’an Al-Karim :
Artinya : Dijadikan indah pada (pandangan) insan kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah daerah kembali yang baik (surga). (Q.S Ali Imran:14)
Dari firman Allah swt. di atas, mengambarkan adanya majemuk kesenangan duniawi yang oleh Allah swt. dijadikan indah pada pandangan manuasia, sehingga menjadikan insan menjadi tergila-gila pada kenikmatan duniawiyah, sehingga mereka berusaha untuk memperoleh kesenangan duniawi tersebut, dan melupakan kehidupan awet kelak di akhirat. Sesudah insan memperoleh aneka macam kesenangan duniawi, kemudian mereka takut untuk kehilangan kenikmatan-kenikmatan tersebut dan kemudian mereka pun takut akan hadirnya kematian. Sehingga mereka tertimpa petaka berupa wahn yaitu penyakit cinta dunia dan takut akan kematian.
Penyakit cinta dunia dan takurt mati atau wahn dalam dalil Hadits Nabi Muhammad saw.
Tentang wahn yaitu penyakit cinta akan dunia dan takut mati, Rasulullah saw. bersabda yang artinya : Dari Tsauban beliau berkata, Rasulullah saw. bersabda :
Akan terjadi masa yang mana umat-umat diluar Islam berkumpul di samping kalian tiruana wahai umat islam, sebagaimana berkumpulnya orang-orang yang memakan hidangan makanan, kemudian salah seorang sobat bersahabat bertanya : apakah pada ketika itu kami sedikit ya Rasulullah? Nabi menjawaban : tidak, bahkan pada ketika itu kalian dalam jumlah yang banyak, namun pada ketika itu kalian bagaikan buih yang ada di lautan. Ketika itu Allah sudah hilangkan dari musuh-musuh kalian rasa takut dan segan terhadap kalian, dan kalian terkena Wahn. Kemudian seorang sobat bersahabat bertanya kembali : Ya Rasulullah apa yang engkau maksudkan dengan Wahn itu? Rasulullah berkata : Cinta dunia dan takut Mati. (HR. Abu Dawud)
Pengaruh penyakit ini sangatlah besar dan mendalam, menjadikan rusaknya ajaran kaum muslimin, sehingga ia lupa akan kiprah utamanya yaitu Iqomatuddin. Pintu inilah yang dipakai setan dan kawan-kawannya, untuk merusak jiwa-jiwa orang-orang diberiman dan para pelopor muslim. Kaum muslimin secara umum sudah menjadi lemah di hadapan musuhnya, rasa takut sudah hilang dari hati musuh sehingga musuh tidak merasa takut dan khawatir terhadap kaum muslimin lantaran mereka sudah mengetahi kelemahan kaum muslimin ketika ini.
Wahn ini terjadi disebabkan kebodohan yang mengakibatkan rasa tamak kaum muslimin pada dunia sehingga kaum kafir menggerogoti mereka dari segala penjuru. walupun jumlah kaum muslimin banyak akan tetapi jumlah ini spesialuntuk bagaikan buih di lautan yang terombang-ambing oleh ombak, yang tak tau arah, itulah keadaan kaum muslimin, disebabkan tertimpa wahn.
Adapun tanda-tanda atau gejala-gejala Wahn ialah sebagai diberikut:
1. Lebih suka mementingkan dunia dari pada kepentingan akhirat
2. Lebih suka mendengar music dari pada Al quran
3. Suka menumpuk-numpuk harta
Abdullah bin Umar juga menyampaikan “Sesungguhnya dunia ialah nirwana orang kafir dan penjara bagi orang mu’min. Ruh orang mu’min yang dikeluarkan dari tubuhnya menyerupai orang yang keluar dari penjara, ia melayang bangga sesuka hatinya.”
Namun kemudian Allah menegaskan bahwa kenikmatan tersebut tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kenikmatan di sisi-Nya, yaitu kenikmatan yang awet awet, bukan kenikmatan yang tak ubahnya fatamorgana belaka, menyerupai kenikmatan dunia ini. Kehidupan dunia ini tidak lain spesialuntuklah kesenangan yang memperdayakan.
Rasullullah bersabda,” Seandainya dunia ini disisi Allah senilai akup nyamuk, maka Allah tidak akan memdiberi orang kafir seteguk air sekalipun”. (H.R Tirmidzi)
Maka jadilah kita menyerupai orang absurd atau musafir, siang dan malam baginya ialah proses mengumpulkan perbekalan untuk pulang ke kampung halaman awet, yaitu akhirat.
Baginda yang mulia Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ialah teladan seorang penguasa yang dititipi dunia akan tetapi ia tidak diperbudak oleh dunia, tidak meletakkan cinta kecuali cinta terhadap Allah, kalaupun ada cinta pada dunia hakikatnya itu ialah cinta lantaran Allah, inilah salah satu diam-diam sukses di dunia dan alam abadi bagi orang-orang yang meneladani Rasulullah.
Sejarah mencatat sosok orang-orang yang terpelihara hatinya dari silaunya dunia, lihatlah Abu Bakar dan Umar Radliyallah ‘anhuma, begitu gampangnya mereka berlomba-lomba dalam menginfakkan setengah bahkan sampai seluruh hartanya di jalan Allah lantaran mereka melihat ada laba alam abadi yang berlipat ganda ketika mereka menginvestasikan harta tersebut semata-mata mencari ridha-Nya.
Jika kaum muslimin ketika ini bersikap demikian sungguh kita akan kembali memimpin dunia dan diangkat dari kehinaan yang sudah usang menimpa kita, kita tidak lagi tertimpa Wahn yaitu takut mati dan tidak lagi tergila-gila terhadap kenikmatan duniawi.
Hendaknya kita siaga dan waspada serta tidak membiarkan penyakit Wahn ini menjangkiti diri kita dan kaum muslimin. Maka, alangkah baiknya kita ketahui obat dari penyakit Wahn ini guna menyembuhkan bagi siapa saja yang sudah terinfeksi penyakit ruhani ini dan membentengi kaum muslimin supaya lebih dapat mengantisipasi penyebarannya.
Obat Penyakti Wahn
Obat yang manjur untuk mengobati penyakit Wahn, tidak lain dan tidak bukan ialah dengan jalan menuntut ilmu agama Islam dan memahami agama ini. Oleh alasannya ialah itu, hendaknya kaum muslimin memperkaya bekal dengan menambah ilmu agama seraya bertaqarrub kepada Allah swt. melaluiataubersamaini melaksanakan hal demikian, maka kita sebagai hamba Allah swt. akan lebih menlampaukan keridhaan Allah swt. daripada murka-Nya, bersegera dalam mengerjakan ketaatan kepada Allah swt. dan ketakwaan dengan benar dan menjauhi tiruana larangan-larangan-Nya serta bersegera bertaubat dari dosa pada masa lampau dengan taubat nasuha. melaluiataubersamaini hal ini pula kaum muslimin akan segera mempunyai aneka macam bekal persiapan untuk menghadapi musuh mereka.
sepertiyang dalil firman Allah swt. dalam Al-Qur’an Al-Karim :
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَٰتِ مِنَ ٱلنِّسَآءِ وَٱلۡبَنِينَ وَٱلۡقَنَٰطِيرِ ٱلۡمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلۡفِضَّةِ وَٱلۡخَيۡلِ ٱلۡمُسَوَّمَةِ وَٱلۡأَنۡعَٰمِ وَٱلۡحَرۡثِۗ ذَٰلِكَ مَتَٰعُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۖ وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسۡنُ ٱلۡمََٔابِ
Artinya : Dijadikan indah pada (pandangan) insan kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah daerah kembali yang baik (surga). (Q.S Ali Imran:14)
Dari firman Allah swt. di atas, mengambarkan adanya majemuk kesenangan duniawi yang oleh Allah swt. dijadikan indah pada pandangan manuasia, sehingga menjadikan insan menjadi tergila-gila pada kenikmatan duniawiyah, sehingga mereka berusaha untuk memperoleh kesenangan duniawi tersebut, dan melupakan kehidupan awet kelak di akhirat. Sesudah insan memperoleh aneka macam kesenangan duniawi, kemudian mereka takut untuk kehilangan kenikmatan-kenikmatan tersebut dan kemudian mereka pun takut akan hadirnya kematian. Sehingga mereka tertimpa petaka berupa wahn yaitu penyakit cinta dunia dan takut akan kematian.
Penyakit cinta dunia dan takurt mati atau wahn dalam dalil Hadits Nabi Muhammad saw.
Tentang wahn yaitu penyakit cinta akan dunia dan takut mati, Rasulullah saw. bersabda yang artinya : Dari Tsauban beliau berkata, Rasulullah saw. bersabda :
Akan terjadi masa yang mana umat-umat diluar Islam berkumpul di samping kalian tiruana wahai umat islam, sebagaimana berkumpulnya orang-orang yang memakan hidangan makanan, kemudian salah seorang sobat bersahabat bertanya : apakah pada ketika itu kami sedikit ya Rasulullah? Nabi menjawaban : tidak, bahkan pada ketika itu kalian dalam jumlah yang banyak, namun pada ketika itu kalian bagaikan buih yang ada di lautan. Ketika itu Allah sudah hilangkan dari musuh-musuh kalian rasa takut dan segan terhadap kalian, dan kalian terkena Wahn. Kemudian seorang sobat bersahabat bertanya kembali : Ya Rasulullah apa yang engkau maksudkan dengan Wahn itu? Rasulullah berkata : Cinta dunia dan takut Mati. (HR. Abu Dawud)
Pengaruh penyakit ini sangatlah besar dan mendalam, menjadikan rusaknya ajaran kaum muslimin, sehingga ia lupa akan kiprah utamanya yaitu Iqomatuddin. Pintu inilah yang dipakai setan dan kawan-kawannya, untuk merusak jiwa-jiwa orang-orang diberiman dan para pelopor muslim. Kaum muslimin secara umum sudah menjadi lemah di hadapan musuhnya, rasa takut sudah hilang dari hati musuh sehingga musuh tidak merasa takut dan khawatir terhadap kaum muslimin lantaran mereka sudah mengetahi kelemahan kaum muslimin ketika ini.
Wahn ini terjadi disebabkan kebodohan yang mengakibatkan rasa tamak kaum muslimin pada dunia sehingga kaum kafir menggerogoti mereka dari segala penjuru. walupun jumlah kaum muslimin banyak akan tetapi jumlah ini spesialuntuk bagaikan buih di lautan yang terombang-ambing oleh ombak, yang tak tau arah, itulah keadaan kaum muslimin, disebabkan tertimpa wahn.
Adapun tanda-tanda atau gejala-gejala Wahn ialah sebagai diberikut:
1. Lebih suka mementingkan dunia dari pada kepentingan akhirat
2. Lebih suka mendengar music dari pada Al quran
3. Suka menumpuk-numpuk harta
Abdullah bin Umar juga menyampaikan “Sesungguhnya dunia ialah nirwana orang kafir dan penjara bagi orang mu’min. Ruh orang mu’min yang dikeluarkan dari tubuhnya menyerupai orang yang keluar dari penjara, ia melayang bangga sesuka hatinya.”
Namun kemudian Allah menegaskan bahwa kenikmatan tersebut tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kenikmatan di sisi-Nya, yaitu kenikmatan yang awet awet, bukan kenikmatan yang tak ubahnya fatamorgana belaka, menyerupai kenikmatan dunia ini. Kehidupan dunia ini tidak lain spesialuntuklah kesenangan yang memperdayakan.
Rasullullah bersabda,” Seandainya dunia ini disisi Allah senilai akup nyamuk, maka Allah tidak akan memdiberi orang kafir seteguk air sekalipun”. (H.R Tirmidzi)
Maka jadilah kita menyerupai orang absurd atau musafir, siang dan malam baginya ialah proses mengumpulkan perbekalan untuk pulang ke kampung halaman awet, yaitu akhirat.
Baginda yang mulia Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ialah teladan seorang penguasa yang dititipi dunia akan tetapi ia tidak diperbudak oleh dunia, tidak meletakkan cinta kecuali cinta terhadap Allah, kalaupun ada cinta pada dunia hakikatnya itu ialah cinta lantaran Allah, inilah salah satu diam-diam sukses di dunia dan alam abadi bagi orang-orang yang meneladani Rasulullah.
Sejarah mencatat sosok orang-orang yang terpelihara hatinya dari silaunya dunia, lihatlah Abu Bakar dan Umar Radliyallah ‘anhuma, begitu gampangnya mereka berlomba-lomba dalam menginfakkan setengah bahkan sampai seluruh hartanya di jalan Allah lantaran mereka melihat ada laba alam abadi yang berlipat ganda ketika mereka menginvestasikan harta tersebut semata-mata mencari ridha-Nya.
Jika kaum muslimin ketika ini bersikap demikian sungguh kita akan kembali memimpin dunia dan diangkat dari kehinaan yang sudah usang menimpa kita, kita tidak lagi tertimpa Wahn yaitu takut mati dan tidak lagi tergila-gila terhadap kenikmatan duniawi.
Hendaknya kita siaga dan waspada serta tidak membiarkan penyakit Wahn ini menjangkiti diri kita dan kaum muslimin. Maka, alangkah baiknya kita ketahui obat dari penyakit Wahn ini guna menyembuhkan bagi siapa saja yang sudah terinfeksi penyakit ruhani ini dan membentengi kaum muslimin supaya lebih dapat mengantisipasi penyebarannya.
Obat Penyakti Wahn
Obat yang manjur untuk mengobati penyakit Wahn, tidak lain dan tidak bukan ialah dengan jalan menuntut ilmu agama Islam dan memahami agama ini. Oleh alasannya ialah itu, hendaknya kaum muslimin memperkaya bekal dengan menambah ilmu agama seraya bertaqarrub kepada Allah swt. melaluiataubersamaini melaksanakan hal demikian, maka kita sebagai hamba Allah swt. akan lebih menlampaukan keridhaan Allah swt. daripada murka-Nya, bersegera dalam mengerjakan ketaatan kepada Allah swt. dan ketakwaan dengan benar dan menjauhi tiruana larangan-larangan-Nya serta bersegera bertaubat dari dosa pada masa lampau dengan taubat nasuha. melaluiataubersamaini hal ini pula kaum muslimin akan segera mempunyai aneka macam bekal persiapan untuk menghadapi musuh mereka.
Tag :
Ilmu Akhlak
0 Komentar untuk "Memusnahkan Penyakit Wahn, Cinta Dunia Dan Takut Mati"