Haram Bagi Laki-Laki Menyentuh Perempuan Bukan Muhrim

Perempuan yaitu makhluk Allah yang mempunyai mata berkilat yang menghiasi ruang-ruang kehidupan dengan kebahagiaan, kesenangan, kegembiraan dan rahmat, baik sebagai ibu, saudara, istri atau anak.

Perempuan yaitu bagaikan mutiara yang tersembunyi. Islam akan merasa cemburu kepadanya apabila ada pandangan yang lapar atau kata-kata yang menyakitkan ditujukan pada dirinya. Oleh sebab itu, Islam mengelilinginya dengan pagar keutamaan dan kemuliaan, sehingga dirinya tetap terhindar dari hal hal yang syubhat. melaluiataubersamaini demikian, dia bukanlah suatu kesenangan yang menjadi santapan tiruana bentuk fitnah, bukanlah suatu kesenangan bagi tiruana orang yang melihatnya, dan bukan pula sesuatu yang memabukkan bagi tiruana orang yang menyentuhnya. Dari titik inilah alhasil Islam mengharamkan atas pria menyentuh perempuan yang tidak halal baginya.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka jelaslah bahwa Islam tidak menuduh masyarakat tersebut degan tunduhan bahwa masyarakat tersebut tersusun dari manusia-manusia yang membawa jiwa-jiwa yang sakit, akan tetapi Islam sebagaimana sudah kita katakan memperhatikan dengan tindakan preventif sebelum melaksanakan pengobatan dan juga menutup tiruana pintu yang pada alhasil sanggup memungkinkan akan mengantarkan masyarakat tersebut pada kebinasaan.

Ini yaitu bentuk moral yang tinggi yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai contoh-contoh yang ideal Dari Asmaa' binti Zaid berkata,

"Saya sudah berbai'at kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di dalam problem kewanitaan." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apa yang kalian kehendaki." Lalu mereka berkata, "Ya Rasulullah, bai'adah kami." Maka Rasulullah bersabda, "Sesungguhya saya tidak akan menjabat tangan kalian, akan tetapi saya akan mengambil akad dari kalian sebagaimana apa yang sudah Allah Azza wa Jalla ambil. (Al Mathalibul Aliy ah karyaAl Haafidh Ibnu Hajr)

Di dalam hadits yang lain, dari Asmaa' berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah menjabat tangan seorang perempuan.

Hadits-hadits yang berbicara problem ini sangat banyak.

Pada suatu hari dijelaskan arti dari hadits ini di lingkungan sekolah tiba-tiba ada seseorang siswa yang bangun dengan rasa takjub (heran) dan bertanya, "Bagaimana dia sanggup tidak menjabat tangan kerabat-kerabat perempuan baik yang bersahabat maupun yang jauh? Sungguh menjabat tangan seorang perempuan yaitu termasuk kebiasaan jahiliyah yang sudah dipraktekkan di kehidupan kaum muslimin, maka saya berkata kepadanya, "Apakah mungkin engkau membiarkan seseorang mengucapkan salain kepada saudara perempuanmu dan kemudian dia mencicipi kelezatan akan ucapan salam yang didiberikan oleh saudara perempuanmu kepadanya?" Maka dia menjawaban secara cepat, "Tidak." Akhirnya penceramah berkata kepadanya, "Duduklah, tolong-menolong jiwamu sudah menjadi lapang dengan jawabanan ini. Sesungguhnya insan itu akan bertindak sesuai dengan apa yang engkau senangi.

Bahkan dalam sebuah hadits bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat membenci sikap semacam ini dengan kebencian yang diluar kewajaran, maka dia bersabda:

“Jauhilah oleh engkau bersunyi-sunyian dengan seorang perempuan. Demi jiwaku yang berada di genggaman-Nya, tidaklah seorang pria itu berdua-duaan (bersunyi-sunyian) dengan seorang perempuan kecuali syaithan akan masuk kepada keduanya sebagai pihak ketiga. Oleh sebab itu, berdesak-desakannya seorang pria dengan seujung babi yang berlumuran dengan tanah atau lumpur itu lebih baik dari pada seorang pria berdesak-desakan antara bahunya dengan pundak seorang perempuan yang tidak halal baginya.''( Hadits riwayat Daar AI Quthni) 

Dari  Ma'qal bin Yasaar radhiyallaahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

“Sesungguhnya, seseorang yang menancapkan jarum yang terbuat dari besi di atas kepala salah seorang di antara engkau itu lebih baik daripada dia menyentuh perempuan yang tidak halal baginya.”
( Hadits riwayat Thabarani dan Baihaqi)

cepatdangampang-gampangan Allah mengangkat suatu penghalang dari atas kedua mata kita semoga kita sanggup mengkhususkan kendaraan-kendaraan bis perempuan sebagai ganti dari kejelekan-kejelekan ini, yaitu berdesak-desakkannya masukana-masukana transportasi kita yang sanggup mengantarkan mereka di bumi Islam serta di negara ilmu dan keimanan. Hanya bagi Allah-lah segala urusan, baik yang terlampau maupun yang akan hadir.
0 Komentar untuk "Haram Bagi Laki-Laki Menyentuh Perempuan Bukan Muhrim"

Back To Top