Al-Qur'an sudah menggunakan eksekusi yang mempersembahkan ketakutan dan bahaya ini dalam banyak ayat yang jelas, dan menggunakannya dalam upaya memperbaiki, meluruskan jiwa yang Mukmin dalam mempersiapkan moral dan spiritualnya. melaluiataubersamaini demikian ia sanggup meninggalkan bekas dalam jiwa, hasil yang baik dalam tingkah laku, akibat-akibat terpuji dalam pendidikan dan etika.
Al-Qur'an, terkadang mengancam kekerasan hati, jikalau jiwa terus-menerus berada dalam kelalaian
Belumkah hadir waktunya bagi orang-orang yang diberiman untuk tunduk hati, mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang sudah turun (kepada mereka), dan tidakbolehlah mereka menyerupai orang-orang yang sebelumnya sudah diturunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian silamlah masa yang panjang atas mereka kemudian hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka ialah orang-orang yang fasik.( Q.S. 57: 16)
Terkadang, mengancam dengan kemurkaan Allah dan adzab-nya dengan tegas (peristiwa dusta), dan ini ialah tingkatan yang lebih keras dari sebelumnya
Terkadang, mengancam dengan kemurkaan Allah dan adzab-nya dengan tegas (peristiwa dusta), dan ini ialah tingkatan yang lebih keras dari sebelumnya
Sekiranya tidak ada kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada engkau tiruana di dunia dan di akherat, pasti engkau ditimpa adzab yang besar, alasannya pembicaraan engkau ihwal diberita bohong itu. (Ingatlah) di waktu engkau mendapatkan diberita bohong itu dari verbal ke verbal dan engkau katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan engkau menganggapnya suatu yang enteng saja. Padahal beliau pada sisi Allah ridalah besar. Dan mengapa engkau tidak berkata, di waktu mendengar diberita bohong itu, "Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini. Maha Suci Engkau (Ya Tuhan kami), ini ialah dusta yang besar". Allah memperingatkan engkau semoga (tidakboleh) kembali memperbuat yang menyerupai itu selama-lamanya, jikalau engkau orang-orang yang diberiman. (Q.S. 24:14-17)
Terkadang, mengancam dengan yang diperangi Allah dan Rasul-Nya
Terkadang, mengancam dengan yang diperangi Allah dan Rasul-Nya
Hai orang-orang yang diberiman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut) jikalau engkau orang-orang yang diberiman. Maka jikalau engkau tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. (Q.S. 2: 278-279)
Terkadang mengancam dengan eksekusi akherat
Terkadang mengancam dengan eksekusi akherat
Dan orang-orang yang tidak menyembah dewa yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melaksanakan demikian itu, pasti beliau menerima (pembalasan) dosa (yakni) akan dilipatgandakan adzab untuknya pada hari tamat zaman dan beliau akan infinit dalam adzab itu, dalam keadaan terhina. (Q.S. 25: 68-69)
Terkadang mengancam dengan eksekusi dunia
Terkadang mengancam dengan eksekusi dunia
Jika engkau tidak berangkat untuk berperang, pasti Allah menyiksa engkau dengan siksa yang pedih dan digantinya (engkau) dengan kaum yang lain.( Q.S. 9: 39)
. . dan jikalau engkau berpaling sebagaimana engkau sudah berpaling sebelumnya, pasti Dia akan mengadzab engkau dengan adzab yang pedih. (Q.S. 48:16)
... dan jikalau mereka berpaling, pasti Allah akan mengadzab mereka dengan adzab yang pedih di dunia dan di akherat. (Q.S. 9:74)
Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memdiberi) harta benda dan belum dewasa itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia. (Q.S. 9: 55)
Apabila pendidik memperhatikan pendidikan anak dari segi keimanannya, dan membentuk dalam muraqabah Allah dan takut kepada-Nya, maka ancaman-ancaman Al-Qur'an dan Sunnah yang suci akan mempersembahkan bekas yang besar dalam upaya memperbaiki anak, dan mencegahnya dari mendekati hal-hal yang diharamkan. Juga sudah kita bicarakan dalam "Tanggung Jawab Pendidikan Keimanan" ihwal tugas yang wajib dilaksanakan pendidik dalam mendidik anak dari segi akidah, dan membentuknya dari segi iman. Sehingga, anak tumbuh dalam istiqamah, terdidik dalam akhlak, dan ini ialah eksekusi bahaya yang menjerakan, yang sudah kita bahas di atas.
Apabila pendidik memperhatikan pendidikan anak dari segi keimanannya, dan membentuk dalam muraqabah Allah dan takut kepada-Nya, maka ancaman-ancaman Al-Qur'an dan Sunnah yang suci akan mempersembahkan bekas yang besar dalam upaya memperbaiki anak, dan mencegahnya dari mendekati hal-hal yang diharamkan. Juga sudah kita bicarakan dalam "Tanggung Jawab Pendidikan Keimanan" ihwal tugas yang wajib dilaksanakan pendidik dalam mendidik anak dari segi akidah, dan membentuknya dari segi iman. Sehingga, anak tumbuh dalam istiqamah, terdidik dalam akhlak, dan ini ialah eksekusi bahaya yang menjerakan, yang sudah kita bahas di atas.
Tag :
Metode Pendidikan Islam
0 Komentar untuk "Ancaman Dan Eksekusi Dalam Al Qur'an"