Menjadi Perindu Sholat Dan Perindu Allah

Pada peluang yang indah ini, mencoba memaparkan tentang cara menjadi orang yang selalu rindu kepada Allah swt. yang merindukan sholat termasuk cara mencapai sholat yang khusyu’ dan juga ciri-ciri orang yang selalu merindukan sholat. Ibadah sholat ialah mi’rajnya kaum muslimin ke hadirat Allah swt. Sholat ialah alah satu kunci dalam meraih surga terutama bagi hamba-hamba Allah yang khusyu’ dalam mengerjakan sholat

Pengertian sholat secara bahasa menyerupai yang sudah kita ketahui artinya sholat yakni doa. Ada juga yang merelasikan kata sholat dengan kata washala yang berasal dari kata dasarnya yang artinya yakni bersatu dan tiba.

Dalam rangka untuk mencapai sholat yang khusyu’, terlebih lampau yang pertama yakni melihat ke dalam hati kita masuk ke dalam kategori apakah hati kita?. Apakah kategori hati yang rindu kepada Allah swt ataukah masuk ke dalam kategori hati yang takut kepada Allah swt?

Di dalam ilmu tasawuf, terdapat mazhab yang namanya mazhab cinta. Penganut mazhab ini yakni orang-orang yang mendekat kepada Allah dari unsur cinta. Apabila kita menginginkan kekhusyukan, maka hendaknya kita membuatkan salah satu sifat ini. Apabila kita merindukan Allah swt, maka kita seharusnya mengasihi Allah swt. dan segala sesuatu yang berafiliasi dengan Allah swt.

Berdasarkan Ibnu Arabi, pinjaman cinta di bagi menjadi tiga jenis cinta, yaitu :

Cinta natural.

Dalam istilah Ibnu arabi disebut al-hubb al-tabi’i yaitu cinta yang sifatnya natural. misal cinta natural yakni cinta seorang ayah kepada anaknya, atau cinta seseorang kepada seseorang yang lain yang berbuat kebaikan kepadanya. Ciri dari cinta natural yakni sangat bersifat subyektif dan cintanya yakni mementingkan diri. Pada binatang juga memiliki cinta natural menyerupai ini.

Cinta yang menyerupai ini yakni rasa cinta kepada orang lain yang berbuat kebaikan lantaran merasa menerima laba atau diuntungkan. Menurut Ibnu Arabi, apabila cinta seseorang kepada sesuatu atau orang lain dikarenakan diuntungkan atau pamrih, maka cinta menyerupai ini yakni tidak lebih dari cinta hewan.

Cinta supranatural

Cinta ini tidak dimiliki oleh binatang dan spesialuntuk dimiliki oleh manusia. misal cinta supranatural contohnya cinta seorang ibu yang mengasihi anaknya tanpa mengharapkan pamrih atau akhir berupa keuntungan. Seorang ibu yang demikian tidak akan mengharapkan kepada anaknya supaya memdiberi laba kepada dirinya nanti, namun cintanya yakni semata-mata keikhlasan ibu untuk merawat anaknya.

Maka hendaknya untuk selalu rindu kepada Allah swt. sebaiknya dan seharusnya seorang muslim membuatkan cinta supranatural menyerupai ini.

Cinta tidak sanggup dibayangkan

Menurut Ibu Arabi, cinta menyerupai ini yakni cintanya Rasulullah Nabi Muhammad saw. Kepada Allah swt. dan atau cintanya waliyullah atau para kekasih Allah swt. Cinta menyerupai ini disebut cinta hubb al-ilahi. Hati yang tidak melihat ibadah sholat semata sebagai keharusan atau kewajiban, namun sebagai media untuk bertemu kepada Allah swt.

Rasulullah Nabi Muhammad saw. Berkata bahwa sholat yakni ialah lahan nyawa dan cahaya matanya. Oleh lantaran itu, apabila hadir waktunya sholat, Nabi berkata : qurratu ‘aini al-shalah yang artinya cahaya mataku yakni sholat.

Ciri atau gejala orang yang merindukan sholat dan rindu Allah

Tanda atau ciri orang yang rindu sholat dan rindu Allah antara lain :
  • Mereka sering menunggu waktu hadirnya sholat. Layaknya menyerupai orang yang selalu menantikan kehadiran dari sang kekasih.
  • Sholat dijadikan sebagai ajang atau media bertemu dengan kekasih yaitu bertemu dan berkomunikasi dengan Allah swt. Hal menyerupai inilah yang disebut dengan hati yang rindu atau qalbun isyqiy
  • Mereka bersungguh-sungguh dengan Allah kekasihnya. Rasulullah saw. yakni langsung yang sempurna, dan dalam setiap sholatnya dia senantiasa berdoa kepada Allah : Ya Allah, diberikanlah saya kesungguhan dalam ibadahku.
  • Suka dan bahagia bersendirian dengan Allah (kekasihnya). Sehingga orang yang rindu kepada sholat dan rindu kepada Allah, mereka senantiasa berkhalwat dan menumpahkan tiruana pendalaman jiwanya dengan mengerjakan sholat tahajud.
Dalam sebuah kitab karangan Abu Said al-Kharraj membuktikan bahwa pengertian sholat secara tarekat yakni keakraban dan syari’at yakni pengabdian, sedangkan secara hakikat yakni penyatuan ke haribaan tuhan.

Menurut Abu Said al-Kharraj, dalam kitabnya tersebut, sholat seseorang dikatakan sah, mabadunga sholat yang dia lakukan sanggup membentuk pribadinya menjadi langsung yang berperilaku konkret dan sanggup menghindari dan terhindar dari melaksanakan perbuatan-perbuatan yang negatif.

Juga berdasar Abu Said, Sholat yang khusyu’ akan sanggup mencapai al-uns yang artinya yakni keintiman. Dan orang yang yang sanggup membuatkan qalbun isyqiy, maka mereka akan sanggup merasa dan meraih keintiman dan berbahagai dengan kekasihnya yaitu Allah swt.Subhanallah wabihamdihi....
Tag : Ilmu Sholat
0 Komentar untuk "Menjadi Perindu Sholat Dan Perindu Allah"

Back To Top