Meneladani Kemuliaan Bubuk Bakar As Siddiq

Rasulullah saw berkata, "Sesungguhnya orang yang paling banyak berbuat baik kepadaku dalam perteman dekatan dan hartanya ialah Abu Bakar as Siddiq." (HR. Bukhari-Muslim). Rasulullah ialah seseorang yang menanamkan kebaikan kepada setiap orang yang selamat dari api neraka, alasannya ialah hidayat dan keimanan yang didiberikannya. Akan tetapi dia mengakui bahwa Abu Bakar as siddiq ialah orang yang paling banyak berbuat baik kepadanya.

melaluiataubersamaini demikian, jelaslah bagi kita akan kemuliaan yang dimiliki Abu Bakar as siddiq. Meskipun kebaikan Abu Bakar ash shiddiq terhadap Rasulullah tidak sanggup dibandingkan dengan kebaikan Rasulullah kepadanya. Akan tetapi ini ialah ungkapan rasa syukur Rasulullah atas apa yang dilakukan Abu Bakar as siddiq kepadanya dan umat ini. Hal ini diperjelas dalam perkataannya yang lain, "Tidak ada tangan seseorang yang bersama kami kecuali kami sudah mencukupinya, kecuali Abu Bakar as siddiq. Sesungguhnya dia mempunyai tangan yang sudah dicukupi oleh Allah pada hari kiamat." (HR.Tirmidzi)

Suhaill dan para ulama hebat tafsir mengatakan: Firman Allah, "Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling taqwa dari neraka itu, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk memmembersihkankannya, padahal tidak ada seorang pun mempersembahkan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, tetapi (dia mempersembahkan itu semata-mata) lantaran mencari keridaan Tuhannya Yang Maha Tinggi. Dan kelak dia benar-benar menerima keridhaan." (al-Lail [92]:17-21) Ayat ini turun kepada Abu Bakar as siddiq.

Ayat ini menandakan bahwa Allah menjanjikan keridhaan untuk Abu Bakaras siddiq, alasannya ialah apa yang dilakukan semata-mata mencari keridhaanNya. Lalu persaksianNya bahwa Abu Bakar as siddiq ialah orang yang paling bertaqwa dari umat nabi Muhammmad, yang ialah orang yang paling mulia di sisi Allah,

"Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara engkau di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara engkau." (al-Hujuraat [49]:13)

Rasulullah saw ditanya, “Siapa orang yang paling engkau cintai?” dia menjawaban, "Aisyah." Orang itu bertanya lagi,“Siapa dari kaum laki-laki?” dia menjawaban, "Bapaknya." Orang itu bertanya, “Siapa lagi?” dia menjawaban, "Umar bin Khatab." (HR. Bukhari-Musim)

Ketika para sobat akrab menyakiti Abu Bakar as siddiq, Rasulullah sangat murka dan dia berkata, "Apakah kalian meninggalkan sobat dekatku? Apakah kalian meninggalkan sobat dekatku berkata, 'Kamu pendusta.' tetapi Abu Bakar berkata, 'Kamu benar.' Dialah yang memmenolongku dengan jiwa dan hartanya. Apakah kalian meninggalkan sobat dekatku?" Sesudah itu, tidak ada sobat akrab nabi yang menyakiti Abu Bakar lagi. (HR. Abu Bakar)

Rasulullah saw berkata kepada Abu Bakar as siddiq, "Berbahagialah, bahu-membahu engkau ialah orang yang dibebaskan dari api neraka!" semenjak itu Abu Bakar as siddiq dijuluki "orang yang dibebaskan". (HR. "Tirmidzi)

Beliau juga berkata, "Wahai Abu Bakar, engkau ialah orang yang pertama dari umatku yang akan masuk surga." (HR. Abu Daud)

"Tidak ada seseorang yang ada di antara terbit dan terbenamnya matahari lebih mulia daripada Abu Bakar, selain para nabi dan rasid." (HR. Muhib Tbrabrani)

"Tidaklah dibenarkan suatu kaum yang di dalamnya ada Abu Bakar mengangkat imam shalat selain dia." (HR.Tirmidzi)

Ketika sakit Rasulullah saw semakin parah, dia berkata, "Perintahkan Abu Bakar untuk menjadi imam shalat kalian!" ketika itu Abu Bakar tidak ada, kemudian Umar bin Khatab yang mengantikannya. Saat mendengar bunyi Umar, raut wajah Rasulullah berubah. Lalu dia mengeluarkan kepalanya dari kamar dan berkata, "Allah dan kaum muslimin menolak ini (diucapkan tiga kali). Perintahkan Abu Bakar untuk menjadi imam shalat kalian!" (HR. Bukhari-Muslim)

Kemudian Abu Bakar as siddiq keluar dan memimpin shalat. Pada ketika itu, Rasulullah saw merasa sakitnya berkurang. Lalu dia keluar kamar dan bergabung dalam shalat jama’ah. Saat Abu Bakar as siddiq melihat kehadirannya, dia pribadi mundur tetapi Rasulullah mempersembahkan instruksi kepadanya untuk meneruskan shalat. Tetapi Abu Bakar as siddiq tidak sanggup melakukannya lantaran keagungan derajat Rasulullah. Namun dia tetap memaksanya untuk menjadi imam shalat.” Dalam riwayat Tirmidzi dikatakan, Rasulullah berkata kepadanya, "Bukankah engkau memang pantas menjadi imam? Bukankah engkau orang yang pertama masuk Islam? Bukankah engkau yang sudah menemaniku pada ketika itu ?"

Kemuliaan Abu Bakar as siddiq pada masa hidup Rasulullah cukup terkenal, baik dikalangan orang-orang awam ataupun orang-orang khusus. Bahkan dia pernah memerintahkan kepada Hasan bin Tsabit al-Anshar untuk duduk di atas mimbar, kemudian dia berkata, "Bacakan kepadaku syair ihwal Abu Bakar!" kemudian Hasan membaca syair di hadapan kaum muslimin yang sedang berkumpul:

Apabila engkau mengingat kepiluan dari saudaraku yang terpercaya, maka ingatlah saudaramu Abu Bakar atas apa yang sudah dia lakukan.

Dia sebaik-baiknya manusia, dia orang yang paling bertaqwa dan adil setelah Nabi dan dia paling menjaga amanat atas apa yang diamanatkan kepadanya.

Dia orang kedua yang perjalanan hidupnya menerima kebanggaan dan orang pertama yang mempercayai Rasulullah.

Para sobat akrab Rasulullah sudah mengetahui bahwa tidak ada seorangpun di dunia ini yang menandinginya.
0 Komentar untuk "Meneladani Kemuliaan Bubuk Bakar As Siddiq"

Back To Top