Hukum Bunga Bank Dalam Islam, Bolehkan?

Kita tentu tahu dan sering mendengar tentang bunga bank. Mungkin juga banyak dari kita yang punya tabungan di bank dan mendapatkan bunga dari bank. Bagaimana gotong royong aturan bunga bank dalam agama islam,bolehkah atau haram?

Pengertian bunga bank sendiri ialah kelebihan pengembalian dana dari modal pokok yang sudah ditentukan oleh bank sebelum akad. Akad itu sendiri artinya adalah  perjanjian yang sudah ditentukan.

Apa aturan dari bunga bank? Apakah bunga bank diperbolehkan dalam islam?

Untuk menjawaban pertanyaan di atas, diberikut ini ialah beberapa pendapat terkena bunga bank. Pendapat tentang hal tersebut antara lain sebagai diberikut :

Yang pertama

Jika dilihat dari sistem cara kerjanya, maka bunga proteksi ialah riba. Hal ini berlaku untuk bunga dari bank manpun, baik itu bank dari swasta maupun juga bunga bank dari bank pemerintah.

Mengapa dikatakan riba? Sebab terdapat perjanjian atau komitmen bersyarat dalam pinjam meminjam.  Persyaratan itu ialah berupa:
  • Kewajiban untuk membayar atau menyetor cicilan modal yang sudah dipinjam ditambah dengan bunga bank.
  • Adanya jangka waktu tertentu dalam perjanjian.
  • Adanya sanksi-sanksi apabila kreditor atau yang meminjam tidak sanggup menunaikan kewajibannya selaku peminjam.
Dikarenakan cara kerja menyerupai itulah serta beberapa hal tersebut di atas, maka kredit bank dan bunga kredit bank hukumnya ialah haram.

Adapun Dalil dari al-Qur'an al-Karim dan juga hadits Nabi tentang diharamkannya riba sanggup anda baca pada bahasan diharamkannya riba beserta dalilnya.

Pendapat yang kedua perihal bunga bank

Bunga bank yang diperoleh dari pihak pemerintah, yang notabene sangat penting dalam sistem kontroling atau pengendalian dan penyelenggaraan suatu negara serta untuk kebaikan dan kemaslahatan umum yaitu contohnya berupa pembiayaan pembangunan dan bermanfaa untuk orang banyak, hukumnya ialah syubhat.

Syubhat ialah istilah di dalam Islam yang menyatakan tentang keadaan yang samar tentang kehalalan atau keharaman sesuatu hal.

Oleh alasannya itu, bunga bank menyerupai ini berarti harus dijauhi jikalau memungkinkan. Hal ini disebabkan lantaran belum diketahui dengan niscaya hukumnya, apakah halal atau haram, dan disamping itu masih terdapat unsur riba, meskipun presentasinya kecil.

Sedangkan bunga bank yang berasal dari bank-bank swasta, sudah terang hukumnya haram. Hal ini dikarenakan alasannya untuk kepentingan eksklusif dalam hal ini ialah pemegang saham atau pemilik bank swasta. Sudut pandang yang sanggup dipakai untuk mengukur kehalalan dan keharamannya ialah memakai anutan atau kaidah siapa pengelolanya, bukan cara atau sistem kerjanya.

Namun, apabila kita melihat dari cara atau sistem kerjanya, maka bunga bank terang haram, hal ini disebabkan lantaran bunga bank ialah ialah hasil dari pokok pinjaman.

Pendapat yang ketiga

Bunga bank itu hukumnya diperbolehkan yang dikarenakan alasannya keterpaksaan atau darurat. Keadaan darurat atau keterpaksaan ialah suatu keadaan yang mendesak dimana apabila seseorang tidak segera untuk melaksanakan tindakan secepatnya, maka akan berakibat kepada simpulan hidup atau kehancuran.

Dari ketiga pendapat di atas, maka sanggup disimpulkan bahwa bunga bank hukumnya ialah haram. Hal ini lantaran alasannya bunga bank dihalalkannya semata-mata spesialuntuk lantaran keadaan (keadaan darurat). Solusi untuk dilema ini ialah kini ini banyak berkembang dan dikembangkan serta sudah banyak juga bank-bank yang berprinsip syariah yang sesuai dengan syariah islam.
0 Komentar untuk "Hukum Bunga Bank Dalam Islam, Bolehkan?"

Back To Top