Hal Perihal Untuk Kesempurnaan Puasa Ramadhan

Berikut ini ialah hal ihwal terkena puasa ramadhan berdasarkan dalil Al Qur'an dan Hadits nabi yang hendaknya kita ketahui untuk menyempurnakan puasa Ramadhan kita. Apa saja hal ihwal terkena puasa ramadhan biar dengan ilmu tersebut puasa kita menjadi tepat berdasar hadits dan Al Qur'an? Dikatakan juga dalam sebuah hadits di bawah ini yang menyampaikan bahwa salah satu jaminanan seseorang masuk nirwana ialah alasannya ialah puasa Ramadhan.
Hal-hal yang hendaknya kita ketahui biar dalam melaksanakan puasa ramadhan menjadi tepat berdasarkan dalil dalam al Qur'an dan hadits Nabi ialah sebagai diberikut :
Puasa  Ramadhan ialah salah satu pedoman pokok agama Islam. Dalil dalam AL Qur'an terkena kewajiban berpuasa Ramadhan, Allah berfirman: 
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ . أَيَّامٗا مَّعۡدُودَٰتٖۚ 
“Hai orang-orang yang diberiman, diwajibkan atas engkau berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum engkau biar engkau bertakwa. (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu.” (al-baqarah [2]:183 – 184) 
Sampai kepada firman Allah, “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi insan dan penjelasan-penjelasan terkena petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara engkau hadir (dinegeri daerah tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari – hari yang lain.” (al-Baqarah [2]: 185)
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra., dia berkata: Seorang badui hadir kepada Rasulullah saw., dan berkata: “Wahai Rasulullah, diberitahu kepadaku pekerjaan yang apabila saya melakukannya saya masuk ke surga?” ia menjawaban: “Kamu menyembah Allah dan tidak mensekutukanNya dengan sesuatu, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan dan menunaikan haji ke Baitullah apabila engkau bisa melaksanakan perjalanan ke sana.” Orang itu berkata: “Demi Zat yang sudah mengutusmu sebagai nabi yang benar, saya tidak akan menambahkan atas ini dan tidak akan menguranginya.” Ketika orang itu pergi, ia berkata: “Barangsiapa yang ingin melihat seorang pria dari mahir surga, maka lihatlah kepada orang ini.” (HR. Bukhari –Muslim)
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra., Rasulullah saw., bersabda: “Barangsiapa yang berbuka puasa satu hari dari bulan Ramadhan tanpa ada rukhshah (seperti melaksanakan perjalanan) dan tidak pula sakit, maka dia tidak sanggup menqadha puasa tersebut dengan puasa selama 1 tahun, apabila dia berpuasa.” (HR. an-Nasa’i, Ibn Majjah dan Ibn Khuzaimah)
Diriwayatkan oleh Ummu mu’minin Hafshah bin Umar ra., Rasulullah saw., bersabda: “Barangsiapa yang belum niat puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya.” (HR. Imam Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibn Majjah, Ibn Khuzaimah dan Ibn Hibban)
Rasulullah saw., berkeluargai Ummu mu’minin Hafshah bin Umar ra pada tahun 2 atau 3 hijirah. Sebelumnya dia berkeluarga dengan mendiang Khunais bin Hudzafah. Meninggal pada tahun 41 H.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra., Rasulullah saw., bersabda: “Barangsiapa yang lupa ketika dia berpuasa, kemudian dia makan dan minum maka sempurnakan puasanya. Sesungguhnya Allah memdiberi makan dan minum kepadanya.” (HR. Bukhari – Muslim)
Diriwayatkamn oleh Abu Hurairah ra., Rasulullah saw., bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan alasannya ialah iman dan mengharap pahala dari Allah maka dia diampuni dosanya yang sudah silam.” (HR. Bukhari – Muslim)
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra., Rasulullah saw., bersabda: “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan tercela, maka tidaklah Allah mempunyai hajat kepadanya untuk meninggalkan makan dan minum.” (HR. Bukhari)
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra., Rasulullah saw., bersabda: “Bersahurlah kalian, alasannya ialah bersama-sama dalam sahur ada keberkahan.” (HR.Bukhari – Muslim)
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra., dia berkata: “Rasulullah saw., berbuka puasa dengan 3 biji ruthab (korma yang setengah matang) sebelum ia shalat. Apabila tidak ada maka ia makan 3 biji korma. Apabila tidak ada maka ia meminum beberapa tegukan air.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi)
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra., Rasulullah saw., bersabda: “Apabila hadir bulan ramadhan maka pintu-pintu nirwana terbuka, pintu-pintu neraka tertutup dan setan-setan terbelenggu.” (HR. Bukhari – Muslim)
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra., Rasulullah saw., berkata: Allah azaa wa jalla berfirman: “setiap amal perbuatan anak Adam mempunyai pahala yang sudah ditentukan kecuali puasa. Karena ia milikKu dan Aku sendiri yang akan memdiberi balasannya. Puasa ialah perisai. Apabila di hari puasa tidakbolehlah kalian berkata kotor. Apabila seseorang menghinanya maka katakan:”Aku sedang puasa.”
Demi Zat yang diri Muhammad ada pada genggamanNya bersama-sama kedaluwarsa lisan orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada harumnya minyak misik (kasturi). Bagi orang yang berpuasa mempunyai dua kebahagiaan yang dia berbahagia dengan keduanya: Apabila dia berbuka maka dia senang dan apabila dia bertemu dengan Tuhannya maka dia berbahagia alasannya ialah puasanya.” (HR. Bukhari – Muslim)
Rasulullah saw., bersabda: “Setiap amal kebaikan anak Adam akan dilipat gandakan 1 kebaikan dengan 10 kali lipat hingga 700 kali lipat. Allah berfirman: “Kecuali puasa, bersama-sama ia milikKu dan Akulah yang akan memdiberi balasannya, alasannya ialah dia meninggalkan syahwat, masakan dan minumannya karenaKu.” (HR. Muslim)
Diriwayatkan oleh Umar bin Khatab ra., dia menceritakan: ketika kami duduk bersama Rasulullah saw., disuatu hari. Tiba-tiba hadir kepada kami seorang pria dengan menggunakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya sangat hitam. Tidak terlihat darinya bekas perjalanan dan tidak ada diantara kami yang mengenalnya. Sampai dia duduk di hadapan nabi, kemudian menyandarkan dengkulnya ke dengkul nabi dan meletakkan tangannya di atas paha nabi, dia berkata: “Wahai Muhammad, diberitahukanlah kepadaku tentang Islam!” nabi menjawaban: “Islam ialah bersaksi bahwa tiada ilahi selain Allah dan Muhammad ialah utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa Ramadhan dan menunaikan haji ke Baitullah apabila engkau bisa melaksanakan perjalanan kesana.” Orang itu berkata: “Kamu benar.” Maka kami terheran-heran alasannya ialah dia bertanya dan dia juga yang membenarkannya. 
Orang itu berkata: “diberitahukanlah kepadaku tentang iman!” ia menjawaban: “Beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasulNya, hari kiamat dan diberiman kepada takdir yang baik dan yang buruk.” Orang itu berkat: “Kamu benar.” Lalu orang itu berkata: “Beritahu saya tentang ihsan!” ia menjawaban: “Ihsan ialah engkau diberibadah kepada Allah seolah-olah engkau melihatNya, apabila engkau tidak melihatnya maka bersama-sama Dia melihatmu.”
Orang itu berkata: “Beritahu saya tentang hari kiamat!” ia menjawaban: “Tidaklah orang yang ditanya tentang hari final zaman lebih mengetahui dari yang bertanya.” Orang itu berkata: “Beritahu kepadaku perihal tanda-tandaNya!” ia menjawaban: “Apabila seorang budak wanita melahirkan tuannya dan engkau melihat seorang yang tidak beralas kaki, tidak menggunakan pakaian, miskin dan pengembala kambing saling meninggikan bangunannya.” Lalu orang itu pergi dan saya termenung beberapa saat. Kemudian Rasulullah berkata: “Wahai Umar, apakah engkau tahu siapakah yang bertanya itu?” saya menjawaban: “Allah dan rasulNya yang lebih mengetahui.” Beliau berkata: Dia ialah Jibril yang hadir kepada kalian untuk mengajarkan agama kalian.” (HR. Muslim)
Tag : Ilmu Puasa
0 Komentar untuk "Hal Perihal Untuk Kesempurnaan Puasa Ramadhan"

Back To Top