Tentang Diam-Diam Puasa Berdasarkan Imam Dan Hadits Nabi

Berikut ini yaitu paparan ihwal rahasia puasa yang sanggup menjadi contoh bagi kita biar kita menjadi termotivasi untuk sanggup menyempurnakan ibadah puasa yang kita jalankan. Disamping itu, Tentang ibadah puasa mempunyai berbagai hikmah puasa dan manfaat puasa antara lain hubungan puasa dengan kesehatan, puasa dengan ketaqwaan, puasa dengan amal kebaikan, puasa dengan kesabaran, puasa dengan kekuatan rohani, Di

Mengenai rahasia puasa, Imam Ghazali membuktikan ihwal diam-diam puasa yaitu sebagai diberikut:

Ketahuilah bahwa setiap sesuatu mempunyai pintu dan pintunya ibadah yaitu puasa. Karena ia mempersempit ruang gerak musuh Allah (setan).

Dalam hadis nabi disebutkan: “Sesungguhnya setan mengalir di badan insan menyerupai pedoman darah, maka persempit alirannya dengan lapar.”

Kemudian kadar puasa itu dibagi menjadi tiga derajat:
  • Puasa Nabi Daud as.,  : Yaitu puasa satu hari dan berbuka satu hari. Puasa ini lebih baik dari shaum ad-dahr (puasa terus menerus dalam setahun).
Rahasianya : seorang yang melaksanakan shaum ad-dahr maka puasa yang dilakukannya sudah menjadi kebiasaan. Ketika melaksanakannya ia tidak lagi mencicipi kepayahan di dalam tubuhnya, di dalam hatinya timbul rasa kesegaran dan timbul rasa kelemahan pada syahwatnya. Karena badan seseorang akan menerima efek apabila terjadi sesuatu dalam tubuhnya tidak secara terus menerus. Seperti seorang dokter yang melarang pasiennya untuk mengkonsumsi obat terus menerus tanpa ada penyakit, mereka berkata: “Barangsiapa yang mengkonsumsi obat terus menerus maka obat itu tidak mempersembahkan manfaat ke tubuhnya apabila tubuhnya sakit, alasannya yaitu sudah terjadi kekebalan obat di tubuhnya.”
  • Puasa 1/3 tahun : menyerupai orang yang berpuasa sunnah senin-kamis dan puasa Ramadhan. Ini ialah derajat pertengahan (ad-darajah al-wustha). Maka, hendaklah seseorang tidak meninggalkannya, alasannya yaitu pelaksanaannya enteng tetapi mempunyai pahala yang besar.
  • Puasa Ramadhan: Yaitu seseorang yang spesialuntuk melaksanakan puasa Ramadhan saja dan tidak melaksanakan puasa-puasa sunnah lainnya.
Adapun orang yang melaksanakan puasa dibagi menjadi tiga derajat:
  • Derajat paling rendah : Dia spesialuntuk berpuasa dari kuliner dan minuman saja tetapi tidak menjaga anggota tubuhnya dari apa yang dihentikan oleh Allah dan rasulNya. Ini yaitu shaum al-awwam (puasa orang awam)
  • Derajat pertengahan : Selain menahan diri dari kuliner dan minuman, ia pun menjaga anggota tubuhnya dari hal-hal yang dilarang. Dia menjaga lidahnya dari ghibah (membicarakan kejelekan orang lain), matanya dari melihat yang diharamkan dan seluruh anggota tubuhnya dari perbuatan yang tidak diridhai oleh Allah. Puasa ini yaitu shaum al-khawas (puasa orang khusus)
  • Derajat paling tinggi : Dia menambahkannya dengan menjaga hatinya dari pikiran dan godaan setan. Hatinya spesialuntuk terserius dengan dzikir. Ini yaitu shaum khawas al-khawas (puasa orang yang sangat khusus)
Penyempurna dari ibadah puasa secara keseluruhan yaitu berbuka dengan makanan-minuman yang halal dan tidak makan terlalu banyak ketika berbuka. Terkadang seseorang ketika berbuka ingin membayar makan siang yang hilang, sehingga ia makan begitu banyak. Akhirnya ia jadi malas diberibadah dan melaksanakan tahajud. Dia bangkit ketika adzan shubuh berkumandang. Ini ialah kerugian yang sangat besar dan tidak ada kemanfaatan dari puasa yang dilakukannya.  

Demikianlah klarifikasi perihal diam-diam puasa dari Imam fiqih dan Hadits Nabi
Tag : Ilmu Puasa
0 Komentar untuk "Tentang Diam-Diam Puasa Berdasarkan Imam Dan Hadits Nabi"

Back To Top