Pengawasan Pada Dekadensi Susila Anak

Para pendidik, orang bau tanah dn kita tiruananya hendaknya mempersembahkan pengawasan peringatan ihwal tempat-tempat yang jelek dan jahat kepada belum dewasa dan siapa saja untuk menjauhi lingkungan atau daerah yang jelek dan jahat yang dampaknya yakni pada dekadensi moral atau kemunduran moral anak yang tidak sesuai dengan fatwa dan pedoman pendidikan anak secara islam.

Suatu hal yang tak seorang pun akan menyangkalnya adalah, bahwa pergaulan yang rusak yakni faktor yang cukup penting dalam hal penyimpangan anak secara kejiwaan dan moral. Lebih-lebih jikalau sang anak agak kebal, lemah dalam kaidah dan tidak mempunyai keteguhan personalitas. Maka, dengan cepat ia terkena dampak dari pergaulannya dengan belum dewasa badung. melaluiataubersamaini cepat pula kebiasaan mereka berpindah kepada sang anak, bahkan mengikuti mereka, berjalan pada jalan kenistaan dengan langkah yang cepat, dengan kaki yang tetap. Sehingga, laris kejahatan ialah pekerjaan sehari-hari, penyimpangan ialah moral kebiasaan­nya yang sukar ditinggalkan. Ketika itu, teramat sukarlah bagi pendidik dan para orang bau tanah untuk mengembalikan anak pada jalan yang lurus, dan menyelamatkannya dari jurang kenistaan itu.

Islam dengan ajaran-ajarannya yang edukatif, mengarahkan para orang bau tanah baik ayah dan ibu serta para pendidik supaya mengawasi sepenuhnya terhadap anak-anak, khususnya dikala menginjak usia mumayyiz dan pubertas, supaya mereka mengetahui dengan siapa belum dewasa itu bergaul. Islam juga mengarahkan mereka supaya memilihkan untuk anak-anaknya kawan yang baik supaya sanggup mengambil akhlak yang baik, etika yang tinggi dan kebiasaan utama.

Bahkan, Islam juga mengarahkan mereka supaya memperingat­kan anak-anaknya dari bergaul dengan orang-orang jahat, sehingga belum dewasa tersebut tidak terperangkap dalam kejahatan dan kesesatan mereka.

Berikut ini yakni dalil-dalil dari Al-Qur'an dan hadits, berkenaan dengan menentukan mitra yang baik dan menjauhi mitra yang jahat.

Peringatan dari Dekadensi Moral

Terdapat aneka macam tanda-tanda sangat membahayakan yang banyak ter­dapat pada anak-anak. Sehingga dalam problem ini, pendidik harus mem­perhatikan dan memperingatkannya. Berikut  ini yakni gejala-gejala yang membahayakan tersebut, supaya hendaknya kita para orang bau tanah dan pendidik serta para guru agama islam sanggup meningkatkan kewaspadaan kita terhadap mereka:

Dalam tanggung jawaban pendidikan moral kepada anak antara lain yakni dekadensi moral dusta atau bohong, dekadensi moral mencuri, dekadensi moral sumpah serapah dan mengecam, tanda-tanda dekadensi moral.

Dalam tanggung jawaban pendidikan jasmani antara lain tanda-tanda merokok, gejala masturbasi, Gejala minuman memabukkan dan obat bius, Gejala zina dan homoseks.

Para andal pendidikan dan moral setuju bahwa gejala-gejala di atas itu ialah tanda-tanda paling berbahaya yang mengancam moral dan tingkah laris anak.

Jika para pendidik dan juga para orang bau tanah tidak mempersembahkan peringatan, pengawasan dan pesan yang tersirat kepada mereka, maka tidak diragukan, belum dewasa akan terjerumus ke jurang kenistaan yang paling dalam. Ketika itu, cenderung tidak mungkin bagi setiap pendidik untuk mengangkatnya, mengembalikan pada jalan yang lurus, mengikatnya dengan kebenaran, membukakan mata mereka kepada jalan cahaya dan petunjuk. Bahkan, akan menjadi alat untuk menghancurkan masyarakat, mengganggu keamanan, dan setiap orang takut akan kejahatannya.

Jika anda ingat dan mengetahui akan ancaman dan malapetaka yang di­timbulkan dari bahaya dusta, bahaya mencuri, ancaman sumpah tiruan, mengecam, deka­densi moral, tanggapan merokok, bahaya masturbasi, bahaya dan dosa minuman yang me­mabukkan dan obat bius, bahaya zina dan bahaya homoseks, bahaya masturbasi dan akan menjalani kewajiban untuk kedua kalinya dalam memperingatkan anak dari malapetaka spiritual dan moral ini, atau dari ancaman kesehatan dan jasmani.

Pada peluang itu, hendaknya anda mengemukakan pendapat para dokter dan orang-orang andal dalam mengungkapkan (penemuan) mereka ihwal bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh kerusakan-kerusakan tersebut kepada anak, dan memperingatkan mereka dari ancaman dan malapetakanya. Perkataan mereka itu, terkadang dengan majalah-majalah ilmiah, buku-buku spesial, atau brosur- brosur peringatan.

Jika kita menggunakan metode pengawasan dan peringatan serta nasehat ini dalam setiap peluang dan terus menerus, maka sang anak akan menjauhkan diri dari setiap tanda-tanda yang merusak moral, dari yang membahayakan kesehatan. Bahkan akan mempunyai pemahaman dan kesadaran, sehingga ia bisa memperingatkan orang lain, selain memperingati dirinya sendiri.

Hendaknya kita senantiasa menjalankan tanggung jawaban ini terhadap belum dewasa sesempurna mungkin, supaya mereka ter­golong orang-orang saleh, bertakwa kepada Allah, dan teladan yang dihormati dan diikuti.
0 Komentar untuk "Pengawasan Pada Dekadensi Susila Anak"

Back To Top