Jagalah 5 Perkara Saat Beramal & Zakat

Agar zakat dan sedekah kita menjadi tepat yang juga turut menjadi amal ibadah yang menjadi bekal kita kepada kehidupan kelak mari kita bersama memahami dan mengetahui diam-diam dan hal-hal yang perlu kita jaga dan perhatikan dalam bederma dan berzakat berdasar pada hadits Nabi dan Dalil dalam Al Qur'an al Karim.

Tentang diam-diam zakat Imam Ghazali rahimmahullah ta’ala menandakan sebagai diberikut:

Ketahuilah menginfakkan harta dalam kebaikan ialah salah satu rukun agama. Adapun diam-diam yang terkandung di dalamnya adalah: Harta ialah sesuatu yang dicintai oleh manusia. Sedangkan seorang mukmin diperintahkan untuk menyayangi Allah di atas segalanya. Oleh sebab itu, mengeluarkan harta yang dicintainya ialah ukuran atas kecintaannya kepada Allah, apakah imannya benar atau spesialuntuk ucapan belaka? Karena seseorang apabila menyayangi sesuatu, maka akan segenap hatinya melaksanakan apa saja untuk memdiberi kebahagiaan kepada yang dicintainya.

Berdasarkan dengan ini insan dibagi menjadi tiga:
  • Orang-orang yang kuat: mereka yaitu orang-orang yang menginfakkan seluruh apa yang dimilikinya, tanpa meninggal sedikitpun untuk dirinya. Orang menyerupai ini sudah menepati janjinya kepada Allah untuk mencintaiNya. Seperti yang dilakukan oleh Abu Bakar ash-Shidiq ra., dikala hadir kepada Rasulullah saw., dengan membawa seluruh hartanya, kemudian ia bertanya: “Apa yang engkau tinggalkan untuk dirimu?” dia menjawaban: “Allah dan rasulNya.”
  • Orang-orang yang dipertengahan (antara berpengaruh dan lemah): Mereka yaitu orang-orang yang belum bisa mengeluarkan seluruh hartanya. Tetapi yang ada bersamanya bukan untuk dirinya saja, melainkan untuk diinfakkan juga kepada orang yang membutuhkan. Apabila dia melihat seseorang membutuhkannya, maka dia cepat-cepat mengeluarkan sebagian hartanya. Dia mengeluarkan sebagian hartanya bukan sebatas zakat saja tetapi sedekah sunah.
  • Orang-orang yang lemah: Mereka yaitu orang-orang yang spesialuntuk mengeluarkan zakat wajibnya saja.
INI derajat insan dalam menginfakkan hartanya. Sebesar kecintaannya kepada Allah sebesar itu pula harta yang diinfakkan. Apabila engkau belum bisa melaksanakan derajat pertama dan kedua, maka lakukan derajat ketiga. Agar engkau terhindar dari golongan orang – orang yang pelit (bukhala). Di samping itu, berusahalah untuk melaksanakan sedekah setiap harinya walaupun spesialuntuk sedikit. melaluiataubersamaini demikian, tanpa disadari engkau akan naik kepada derajat kedua atau pertama.

Dalam mengeluarkan zakat dan sedekah, jagalah lima masalah diberikut ini :
  • Sembunyi-sembunyi, Rasulullah saw., bersabda: “Sedekah yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi sanggup memadamkan kemurkaan Allah.” Orang yang bederma dengan sembunyi-sembunyi akan terhindar dari sifat riya. Karena sifat riya itu sanggup penghancur pahala kebaikan.
  • Tidak mengharapkan pujian, sebab orang yang menyerupai ini akan timbul kesombongan dalam dirinya. Dia merasa sudah melaksanakan kebaikan kepada orang lain sehingga dia lebih mulia darinya. Ciri-ciri orang ini yaitu mengharapkan ucapamn terima kasih dan merasa orang tersebut mengambil sebagian miliknya. Untuk menghilangkan kesombongan diantaranya engkau ingatkan diri bahwa harta yang engkau keluarkan yaitu hak Allah yang ada padamu, untuk menyelamatkanmu dari sifat pelit dan memmembersihkankan harta-hartamu. Sesungguhnya zakat yaitu pemmembersihkan kotoran-kotoran manusia. Sebab itulah, zakat dilarang didiberikan kepada Rasulullah dan keluarganya (ahlu bait)
  • Harta yang dikeluarkan ialah harta yang paling baik yang engkau miliki. Allah berfirman: “Kamu sekali-kali tidak hingga kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum engkau menafkahkan sebahagian harta yang engkau cintai.” (Ali Imran [3] : 92) “Dan tidakbolehlah engkau menentukan yang buruk-buruk kemudian engkau nafkahkan daripadanya, padahal engkau sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya.” (al-Baqarah [2]:267) Rasulullah saw., bersabda: “Sesungguhnya Allah itu indah dan Dia tidak mendapatkan kecuali yang indah.”
  • Ketika mengerluarkannya diiringi dengan wajah yang penuh senyuman. Karena 1 dirham yang dikeluarkan dari hati yang penuh kegembiaraan akan mengalahkan 100 dirham dari hati yang terpaksa.
  • Memdiberikan sedekah kepada orang yang menggunakannya untuk diberibadah kepada Allah. Seperti orang alim yang bertaqwa yang memakai harta itu untuk ketaatan dan ketaqwaan kepada Allah, orang saleh yang miskin dan kerabat dekat. Apabila ada seorang yang mempunyai seluruh aksara ini maka dia yaitu orang yang paling tepat didiberikan sedekah. Kalaupun spesialuntuk salah satu sifat saja yang ada di dirinya, maka itupun cukup. Rasulullah saw., bersabda: “Jangan biarkan makananmu di makan kecuali orang yang bertaqwa, dan tidakbolehlah engkau makan kecuali masakan orang yang bertaqwa.”
Dari klarifikasi diatas, kita sudah mengetahui bahwa Allah menyebabkan batasan pelit itu yaitu orang yang spesialuntuk mengeluarkan zakat wajib saja, tanpa mengeluarkan sedekah sunnah. melaluiataubersamaini demikian, orang yang tidak mengeluarkan zakat wajib yaitu orang yang pelit.

Sesuai firman Allah yang sudah kami sebutkan: “Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu ) yaitu saudara-saudaramu seagama.” (at-Taubah [9]:11)

Arti ayat ini yaitu apabila seseorang tidak mendirikan shalat dan tidak mengeluarkan zakat, maka dia bukanlah saudara sesama muslim dan seagama. Ini ialah larangan keras dari Allah bagi setiap orang yang ingin melaksanakan perbuatan baik. “Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali engkau tidak akan bisa menolak sesuatupun (yang hadir) daripada Allah.”(al-Maidah [5]:41)

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra., Rasulullah saw., bersabda: “Tidaklah seseorang mempunyai emas dan perak , dan dia tidak mengeluarkan zakatnya kecuali apabila hadir hari kiamat akan dinyalakan api neraka untuknya. Lalu emas dan peraknya digerahkan di dalam api neraka. Lalu dengannya (emas dan perak) orang itu disetrika dahi, lambung dan punggungnya. Ketika hambar (tubuhnya hancur) maka dikembalikan lagi, di hari yang lamanya 50.000 tahun. (hal itu berlangsung sampai) Allah mengadili hamba-hambaNya, maka dia akan melihat jalannya, apakah ke nirwana atau ke neraka.” (Bukhari Muslim)

Hadits ini dikuatkan dengan firman Allah:

يَوۡمَ يُحۡمَىٰ عَلَيۡهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكۡوَىٰ بِهَا جِبَاهُهُمۡ وَجُنُوبُهُمۡ وَظُهُورُهُمۡۖ هَٰذَا مَا كَنَزۡتُمۡ لِأَنفُسِكُمۡ فَذُوقُواْ مَا كُنتُمۡ تَكۡنِزُونَ 

“Pada hari digerahkan emas perak itu dalam neraka jahannam, kemudian dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka, inilah harta bendamu yang engkau simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah kini (akibat dari) apa yang engkau simpan itu.” (at-Taubah [9]: 35)

Diriwayatkan oleh Ibn Mas’ud ra., Rasulullah saw., bersabda: “Tidaklah seseorang yang tidak mengeluarkan zakat hartanya, kecuali pada hari final zaman hartanya akan berwujud ular yang botak dan ular itu dikalungkan dilehernya.” Lalu Rasulullah saw., membaca firman Allah : “Sekali-kali tidakbolehlah orang-orang yang bathil dengan harta yang Allah diberikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu yaitu jelek bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak dilehernya dari hari kiamat.” (Ali Imran [3]:180) (HR. Ibn Hibban, an-Nasa’i dan Ibn Khudzaimah)
0 Komentar untuk "Jagalah 5 Perkara Saat Beramal & Zakat"

Back To Top