Arahan Ihwal Keutamaan Menuntut Ilmu

Sudah tersemat dalam hadits nabi dan Al-Qur'an, bahwa menuntut ilmu mempunyai aneka macam keutamaan, baik keutamaan ilmu itu sendiri dan juga keutmaan bagi yang diberilmu. Keutamaan-keutamaan tersebut perlu kita ingatkan kepada anak dan anak didik semoga mereka termotivasi untuk mecari dan menuntut ilmu.

Oleh sebab itu mari kita bimbing bawah umur semoga menunaikan aneka macam kewajiban sekolahnya, menyerupai mencatat pelajaran, mengulang, memecahkan duduk masalah dan memahami pelajaran dengan sebaik-baiknya. Tunjukilah mereka semoga tekun dalam pekerjaannya itu, menuntaskan kiprah sekolahnya dengan sesempurna mungkin, sebagai realisasi sabda Rasulullah saw. dalam hadits yang diriwayatkan Al-Baihaqi  dari  Aisyah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda:

إِنَّ اﷲَ يُحِبُّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلاً أَنْ يُتْقِنَهَ ٠

"Sesungguhnya Allah menyukai bila salah seorang dari kalian melaksanakan suatu pekerjaan, dilakukannya dengan tekun".

Berikut ini ialah beberapa dalil Al-Qur'an yang menegaskan perbedaan-perbedaan yang diberilmu dan tidak diberilmu :
  • Tidak ada halangan dalam mengingatkan anak untuk selalu ingat keutamaan ilmu dan belajar dengan ayat-ayat Al-Qur'an, hadits-hadits Nabi dan kata-kata arahan:
  • Peringatan ayat-ayat Al-Qur'an: Adakah sama orang-orang, yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? (Q.S. 39: 9)
  • Allah akan meninggikan orang-orang yang diberiman di antaramu dan orang-orang yang didiberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (Q.S. 58:11)
  • . . . dan katakanlah, "Ya Tuhanku, menambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan. (Q.S. 20:114)
  • Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba- Nya, spesialuntuklah ulama. (Q.S. 35: 28)
Beberapa dalil hadits nabi wacana keutamaan ilmu dan orang yang diberilmu
  • At-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulul­lah saw. bersabda:

اَلدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ ٬ مَلْعُونٌ مَافِيْهَا إِلاَّ ذِكْرُ اﷲِ ٬ وَمَاوَالاَ أَطَاعَهُ وَعَالِمًا أَوْمُتَعَلِّمًا٠
 "Dunia ini dilaknat, dan dilaknat pula apa yang ada di dalamnya kecuali dzikir kepada Allah dan taat kepada-Nya, dan orang yang diberilmu pengetahuan atau yang berguru ilmu pengetahuan ".
  • At-Tirmidzi meriwayatkan dari Anas ra.:   

مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبِ الْعِلْمِ فَهُوَ فِيْ سَبِيْلِ اﷲِ  حَتَّى يَرْجِعُ٠

"Barang siapa keluar mencari ilmu pengetahuan, maka ia berada dijalan Allah sehingga ia pulang".
  •  At-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Umamah:

فَضْلُ  الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِيْ عَلَى اَدْنَاكُمْ ٠٠٠ إِنَّ اﷲَ وَمَلاَئِكَتَهُ  وَأَهْلُ  السَّمَوَاتِ وَالأرْضِ حَتَّى النَّمْلَةِ فِى جُحْرِهَا وَ حَتَّى الحُوْتِيُصَلُّوْنَ عَلَى مُعَلِّمِى النَّاسَ اَلْخَيْرَ٠

"Keutamaan orang yang diberilmu pengetahuan atas mahir ibadah ialah menyerupai keutamaan atas orang yang paling rendah di antara engkau bergotong-royong Allah, Malaikat, penduduk langit dan bumi sampai tiruant di lubangnya, dan sampai ikan besar, tiruananya mendoakan kepada pengajar kebaikan kepada manusia".

Peringatan kata-kata arahan: Seperti ucapan pendidik, bergotong-royong ilmu pengetahuan meninggikan derajat seseorang, dan mengarahkan untuk menjadi barisan orang-orang terkemuka, dihormati dan dihargai mereka.

Sesungguhnya, kebodohan itu menghancurkan kehormatan dan kemuliaan, dan orang-orang yang mempunyai predikat kurang pintar ialah orang-orang yang tidak dihargai dan tidak dihormati. Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada Imam Asy-Syafi'i saat berkata, "Barang siapa yang menginginkan dunia, hendak­nya dengan ilmu pengetahuan. Dan barang siapa menghendaki akherat, hendaknya dengan ilmu pengetahuan. Dan barang siapa menginginkan keduanya sekaligus, hendaknya dengan ilmu penge­tahuan".

Semoga Allah melimpahkan keridhaan-Nya kepada Ali ra. saat berkata:
hiduplah dengan ilmu pengetahuan
dan tidakbolehlah engkau cari gantinya
orang-orang yang tidak diberilmu pengetahuan   
mereka ialah orang-orang mati
orang-orang yang diberilmu pengetahuan
mereka ialah orang-orang hidup

Dan instruksi lainnya yang berkarakter, yang menganjurkan untuk mencari ilmu pengetahuan, membangkitkan semangat dalam mencari dan menandakan kedudukan orang yang diberilmu pengetahuan di sisi Allah dan dalam pandangan manusia.

Para pendidik, orang bau tanah hendaknya tidak melupakan tata cara dan masukana dalam upaya mengajarkan kepada anak wacana keutamaan ilmu pengetahuan dan orang-orang yang diberilmu pengetahuan, baik berkenaan dengan upaya mempersembahkan nasihat, atau yang berkenaan dengan menceritakan kisah, atau berkait dengan perumpamaan dengan mengemukakan bukti-bukti, baik dengan sya'ir atau ucapan-ucapan orang saleh terlampau.
0 Komentar untuk "Arahan Ihwal Keutamaan Menuntut Ilmu"

Back To Top