Hendaknya para pendidik [dalam Islam] memperhatikan apa yang dipelajari anak terkena prinsip, pikiran dan keyakinan yang didiberikan oleh para pembimbingnya dalam upaya pengarahan dan pengajarannya, baik di sekolah atau di luar sekolah. Jika ia mendapat sesuatu yang baik, perlu kiranya bersyukur kepada Allah. Jika ternyata mendapat selain itu, hendaklah pendidik segera menunaikan tugasnya yang maha besar, yakni menanamkan prinsip-prinsip tauhid dan mengokohkan fondasi iman, semoga anak selamat dari fatwa atheis dan instruksi sekular yang membahayakan.
Hendaknya para pendidik memperhatikan apa yang dibaca anak dan apa yang sebaiknya dibaca anak, buku-buku, majalah, koran dan brosur-brosur serta yang lainnya. Jika di dalamnya terdapat hal-hal yang membangkitkan pikiran-pikiran menyeleweng, prinsip-prinsip atheis dan kristenisasi, maka para pendidik hendaknya segera merampasnya. Di samping itu, memdiberi pengertian kepada anak bahwa di dalamnya terdapat sesuatu yang membahayakan kemurnian iman!
Hendaknya para pendidik dan lebih-lebih guru agama islam memperhatikan kawan-kawan sepergaulannya. Jika kawan-kawan itu yaitu orang-orang memiliki faham atheis, orang-orang yang menyesatkan, maka segeralah para pendidik memutuskan hubungan antara anak dan kawannya itu. Kemudian pendidik mencarikan kawan-kawan yang baik, bertakwa, suka kebaikan, yang dengan pergaulan itu, akan bertambah teguh imannya dan lebih berbahagia.
Hendaklah para guru dan pendidik memperhatikan partai dan organisasi yang menjadi ajang acara anak. Jika ternyata organisasi atheis dalam prinsip dan pengarahannya, tujuan dan orientasinya, maka segeralah pendidik melarang dan meningkatkan pengawasannya. Di samping itu, gunakanlah peluang ini untuk peluang mempersembahkan pengertian dan pengarahan kepada si anak. Sehingga, ia kembali kepada yang hak, kepada petunjuk, berjalan pada jalan yang lurus.
Hendaknya para pendidik memperhatikan apa yang dibaca anak dan apa yang sebaiknya dibaca anak, buku-buku, majalah, koran dan brosur-brosur serta yang lainnya. Jika di dalamnya terdapat hal-hal yang membangkitkan pikiran-pikiran menyeleweng, prinsip-prinsip atheis dan kristenisasi, maka para pendidik hendaknya segera merampasnya. Di samping itu, memdiberi pengertian kepada anak bahwa di dalamnya terdapat sesuatu yang membahayakan kemurnian iman!
Hendaknya para pendidik dan lebih-lebih guru agama islam memperhatikan kawan-kawan sepergaulannya. Jika kawan-kawan itu yaitu orang-orang memiliki faham atheis, orang-orang yang menyesatkan, maka segeralah para pendidik memutuskan hubungan antara anak dan kawannya itu. Kemudian pendidik mencarikan kawan-kawan yang baik, bertakwa, suka kebaikan, yang dengan pergaulan itu, akan bertambah teguh imannya dan lebih berbahagia.
Hendaklah para guru dan pendidik memperhatikan partai dan organisasi yang menjadi ajang acara anak. Jika ternyata organisasi atheis dalam prinsip dan pengarahannya, tujuan dan orientasinya, maka segeralah pendidik melarang dan meningkatkan pengawasannya. Di samping itu, gunakanlah peluang ini untuk peluang mempersembahkan pengertian dan pengarahan kepada si anak. Sehingga, ia kembali kepada yang hak, kepada petunjuk, berjalan pada jalan yang lurus.
Tag :
Ilmu Mendidik Anak
0 Komentar untuk "Pendidikan Dengan Memperhatikan Keimanan Anak"