Bagaimana anutan Allah yang tertuang dalam firmannya di dalam Al Alquran al-karim dan juga cara nabi yang menjadi kesunatan untuk dilaksanakan dalam bergaul dengan kawan? Teman dalam hal ini yakni diartikan sebagai mitra sebaya. Dalam hal adat dan tata cara bergaul dengan mitra sebaya, ada etika-etika yang sebaiknya dan perlu diperhatikan.
Berikut ini yakni tuntunan dari firman Allah dalam alQuran dan juga sunnah Nabi dari Hadits-hadits nabi yang menunjukan wacana adat dan tata cara bergaul dengan mitra sebaya. Etika yang perlu diperhatikan antara lain sebagai diberikut :
1. Saling Mencintai dan menyukai kawan
Dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muhammad saw. yang berbunyi :
لايؤمن احدكم حتّى يحبّ لأخيه مايحبّ لنفسه
Artinya : tidak tepat iktikad seseorang, sehingga ia menyayangi saudaranya ibarat menyayangi dirinya sendiri. (HR. Bukhari)
Juga diterangkan dan ditetapkan dalam hadits yang lain yang bunyinya :
مثل الاخوين مثل اليدين نغسل احداهما الاخوي
Artinya : perumpamaan dua orang bersaudara yakni ibarat kedua belah tangan, yang satu membasuh yang lain. (HR. Abu Naim)
2. Saling tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa
Adab dan cara bergaul dengan mitra sebaya yakni saling tolong menolong antara mitra dalam hal kebaikan dan taqwa. Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam firmannya pada Al-Quran :
وَتَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡبِرِّ وَٱلتَّقۡوَىٰۖ وَلَا تَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡعُدۡوَٰنِ
Dan tolong-menolonglah engkau dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan tidakboleh bersama-sama dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
Ayat di atas juga mengandung makna tawaran dan larangan untuk tidak mempersembahkan menolongan dan tolong menolong dalam hal keburukan, berbuat dosa, kejelekan, maksiat dan pelanggaran yang tidak sesuai dengan anutan Islam.
Juga diterangkan dalam dalil hadits Nabi wacana perintah tolong menolong yang artinya :
"Jadilah engkau orang-orang yang mensyafaati orang lain terhadap dirimu, biar engkau menerima pahala. (HR. Abu Dawud)3. Dilarang atau tidakboleh mencari-cari kesalahan, keburukan atau malu orang lain
Dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad saw. yang artinya :
"Hai orang-orang yang diberiman dengan lidahnya, dan belum masuk iktikad itu dalam hatinya, tidakboleh engkau mengumpat orang lain, dan tidakboleh engkau mencari-cari malu orang lain, alasannya orang suka mencari-cari malu saudaranya sesama muslim itu, maka Allah akan mencari-cari aibnya. Dan orang yang aibnya ditampakkan oleh Allah, maka akan diketahui oleh umum, sekalipun ia bersembunyi di dalam rumah." (HR. Ahmad, Bukhari-Muslim).
4. Adab Berbicara
Hendaknya berbicara dengan mitra sebaya dengan lemah lembut, dengan muka yang manis, ramah dan suka mempersembahkan kegampangan kepada orang lain. sepertiyang sabda Nabi Muhammad saw :
Artinya : "Sesungguhnya Allah menyukai kepada orang yang suka memdiberi kegampangan (kepada orang lain) dan selalu jernih mukanya". (HR. Baihaqi).
5. Suka mengucapkan salam kepada kawan
Dalam Islam memdiberi dan mengucapkan salam yakni salah satu kewajiban insan di antara sesama muslim. Memdiberi salam kepada orang lain, ialah adat pergaulan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad Rasulullah saw. : sepertiyang sabda Nabi yang artinya :
"Demi Tuhan yang jiwaku berada di tangan-Nya, engkau tidak akan masuk surga sehingga engkau diberiman, dan engkau tidak (dianggap) diberiman sehingga engkau saling cinta-mencintai. Maukah engkau kutunjukkan sesuatu yang apabila engkau mengerjakan dengan sungguh-sungguh, maka engkau akan berkasih-kasihan? Maka mereka menjawaban: mau, ya Rasulullah. Sabda dia : ucapkan salam di antara sesama engkau". (HR. Muslim).
Setia mitra dan berbuat dengan segala keikhlasan, termasuk di dalamnya memelihara kehormatan saudara, menyelamatkan jiwanya, dan juga melindungi harta miliknya dari kejahatan orang lain.
Dalil sabda Nabi Muhammad saw. yang artinya :
"Barangsiapa yang menolak untuk mengaibkan kehormatan saudaranya, maka penolakannya itu menjadi pelindung dari api neraka. (HR. Turmidi).
Hal-hal yang sebagaimana tersebut di atas yakni ialah tata cara atau adat dalam pergaulan dengan mitra sebaya. Untuk memelihara, menjaga dan mempererat dengan sesama mitra sebaya, maka hendaknya kita perlu berpegang pada petunjuk-petunjuk Allah yang tersirat dalam firmannya dan juga petunjuk dari Rasul Allah dalam hadits-hadits di atas wacana adat dan tata cara pergaulan. melaluiataubersamaini demikian sanggup tercipta pergaulan hidup sesama mitra yang harmonis dan penuh kasih akung sesuai dengan anutan Islam.
Hendaknya berbicara dengan mitra sebaya dengan lemah lembut, dengan muka yang manis, ramah dan suka mempersembahkan kegampangan kepada orang lain. sepertiyang sabda Nabi Muhammad saw :
انّ الله يحبّ السّهل الطليق
Artinya : "Sesungguhnya Allah menyukai kepada orang yang suka memdiberi kegampangan (kepada orang lain) dan selalu jernih mukanya". (HR. Baihaqi).
5. Suka mengucapkan salam kepada kawan
Dalam Islam memdiberi dan mengucapkan salam yakni salah satu kewajiban insan di antara sesama muslim. Memdiberi salam kepada orang lain, ialah adat pergaulan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad Rasulullah saw. : sepertiyang sabda Nabi yang artinya :
"Demi Tuhan yang jiwaku berada di tangan-Nya, engkau tidak akan masuk surga sehingga engkau diberiman, dan engkau tidak (dianggap) diberiman sehingga engkau saling cinta-mencintai. Maukah engkau kutunjukkan sesuatu yang apabila engkau mengerjakan dengan sungguh-sungguh, maka engkau akan berkasih-kasihan? Maka mereka menjawaban: mau, ya Rasulullah. Sabda dia : ucapkan salam di antara sesama engkau". (HR. Muslim).
Setia mitra dan berbuat dengan segala keikhlasan, termasuk di dalamnya memelihara kehormatan saudara, menyelamatkan jiwanya, dan juga melindungi harta miliknya dari kejahatan orang lain.
Dalil sabda Nabi Muhammad saw. yang artinya :
"Barangsiapa yang menolak untuk mengaibkan kehormatan saudaranya, maka penolakannya itu menjadi pelindung dari api neraka. (HR. Turmidi).
Hal-hal yang sebagaimana tersebut di atas yakni ialah tata cara atau adat dalam pergaulan dengan mitra sebaya. Untuk memelihara, menjaga dan mempererat dengan sesama mitra sebaya, maka hendaknya kita perlu berpegang pada petunjuk-petunjuk Allah yang tersirat dalam firmannya dan juga petunjuk dari Rasul Allah dalam hadits-hadits di atas wacana adat dan tata cara pergaulan. melaluiataubersamaini demikian sanggup tercipta pergaulan hidup sesama mitra yang harmonis dan penuh kasih akung sesuai dengan anutan Islam.
Tag :
Ilmu Akhlak
0 Komentar untuk "Cara Bergaul Dengan Teman Berdasarkan Hadits Dan Alquran"