Adab Bergaul Dengan Orang Yang Lebih Tua

Pengertian wacana adat secara lebih terperinci sanggup anda baca pada pengertian adat dalam kitab al-Bukhari. Sedangkan yang dimaksud dengan orang yang lebih renta di sini yaitu dalam arti yang lebih luas yaitu lebih renta dalam usia, pengalaman dan juga ilmu. Orang-orang yang ibarat disebutkan di atas ini harus dihormati. Hal ini dikarenakan dalam beberapa hal mereka mempunyai kelebihan-kelebihan di banding kita yang lebih muda.

Dalam bergaul dengan orang yang lebih tua, kita harus bersikap, bertutur kata dan berbuat yang baik terhadap mereka. Hal ini menurut petunjuk dari Kitab Allah al Qur'an Al-karim yang antara lain sebagai diberikut :

وَٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَلَا تُشۡرِكُواْ بِهِۦ شَيۡ‍ٔٗاۖ وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ إِحۡسَٰنٗا

Sembahlah Allah dan tidakbolehlah engkau mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat oke kepada dua orang ibu-bapa (An-Nisa’ : 36)

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعۡبُدُوٓاْ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ إِحۡسَٰنًاۚ إِمَّا يَبۡلُغَنَّ عِندَكَ ٱلۡكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوۡ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفّٖ وَلَا تَنۡهَرۡهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوۡلٗا كَرِيمٗا. وَٱخۡفِضۡ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحۡمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرۡحَمۡهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرٗا 

Artinya :  Dan Tuhanmu sudah memerintahkan biar engkau tidakboleh menyembah selain Dia, dan hendaklah engkau berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya hingga berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali tidakbolehlah engkau menyampaikan kepada keduanya perkataan "ah" dan tidakbolehlah engkau membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh keakungan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua sudah mendidik saya waktu kecil" (Al-Isra’ : 23-24).

Sudah terperinci dari firman Allah di atas, bahwa kita hendaknya bergaul dengan orang renta dengan perilaku, akhlak, perbuatan, perkataan yang baik terhadap mereka. Prinsip-prinsip yang harus dilakukan anak terhadap orang renta yaitu sebagai diberikut :
  • Patuh, kita sebagai anak atau orang yang lebih praktis hendaknya patuh serta taat kepada perintah orang tua. Sebab orang renta selalu mencita-citakan anaknya menjadi anak dengan langsung yang baik, pandai, cerdas dan mempunyai kegunaan bagi agama, negara serta berbakti kepada kedua orang renta dan juga masyarakat. Cita-cita tiruana orang renta sangat mulia, oleh lantaran itu tak pantaslah anak yang tidak taat, tidak patuh dan durhaka kepada kedua orang tuanya.
  • Ihsan, yaitu berbuat baik kepada kedua orang tua. Setiap anak wajib berbuat kepada kedua orang tua, sebagaimana firman Alllah swt :
وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ إِحۡسَٰنًاۚ
Artinya : dan hendaklah engkau berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. (Al-Isra’ : 23).
  •  Jangan membantah atau berkata agresif kepada orang tua. sepertiyang firman Allah swt :
 فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفّٖ وَلَا تَنۡهَرۡهُمَا
Artinya : Maka sekali-kali tidakbolehlah engkau menyampaikan kepada keduanya perkataan "ah" dan tidakbolehlah engkau membentak mereka (al-isra' : 23)
  • Bertutur kata yang lemah lembut, halus, lunak kepada orang tua. Dalam firman Allah swt :
 وَقُل لَّهُمَا قَوۡلٗا كَرِيمٗا 
Artinya : dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (al-isra' : 23)
  • Merendah hati, yaitu bersikap merendahkan diri kepada dan di hadapan orang renta baik dalam bersikap, perbuatan dan juga perkataan meskipun kita sudah dewasa. Perintah dan tawaran ini menurut pada firman Allah swt :
 وَٱخۡفِضۡ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحۡمَةِ
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh keakungan (al-isra' : 24)
  • Berterima kasih, yaitu kewajiban untuk berterima kasih kepada orang renta dikarenakan orang renta sudah banyak jasanya kepada kita. sepertiyang dalil firman Allah swt :
وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيۡهِ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ وَهۡنًا عَلَىٰ وَهۡنٖ وَفِصَٰلُهُۥ فِي عَامَيۡنِ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِي وَلِوَٰلِدَيۡكَ إِلَيَّ ٱلۡمَصِيرُ 
Dan Kami perintahkan kepada insan (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya sudah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, spesialuntuk kepada-Kulah kembalimu  (QS. Luqman : 14)
  • Memohonkan ampunan untuk kedua orang tua. Hendaknya kita selalu mendoakan kedua orang renta kita untuk selalu didiberikan ampunan dari Allah swt. Dijelaskan dalam firman Allah : 
وَقُل رَّبِّ ٱرۡحَمۡهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرٗا
Artinya : dan ucapkanlah (doakanlah): "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua sudah mendidik saya waktu kecil" (Al-Isra’ : 23-24).
  • Berbakti kepada kedua orang renta setelah kedua orang renta meninggal dunia. Hal ini ibarat yang dijelaskan Nabi Muhammad dalam hadits yang artinya :
Telah hadir pria dari Bani Salamah bertanya kepada Rasul : "Ya Rasulullah, apakah masih ada yang sanggup kulakukan untuk berbakti kepada orang tuaku, setelah mereka meninggal dunia? Jawab Rasul ; "Ada, yaitu mendoakan keduanya, meneruskan atau menyambung kasih akung yang sudah menjadi karibnya, memuliakan kawan-kawannya." (HR. Abu Dawud)
Pentingnya adat sikap hormat kepada orang yang lebih tua, dikarenakan mereka lebih banyak pengalaman dalam hidup, ilmu dan hal lainnya yang belum tentu kita yang lebih muda sanggup ibarat mereka. Sehingga sudah selayaknya kita harus bersikap berbuat baik, hormat, bersopan santun, bertutur kata, berbuat yang baik terhadap tiruana orang yang jauh lebih renta dari kita, baik dari lingkungan keluarga sendiri atau keluarga akrab maupun keluarga jauh, tetangga atau lingkungan manapun yang kita jumpai.
Hal ini ditegaskan dalam dalil hadits Nabi Muhammad saw. yang artinya :
Bukanlah golongan kami, orang yang tidak hormat kepada orang yang lebih tua  dan tidak kasih akung kepada orang yang lebih muda. (HR. Bukhari)
Tag : Ilmu Akhlak
0 Komentar untuk "Adab Bergaul Dengan Orang Yang Lebih Tua"

Back To Top