Adab, Pola, Cara, Doa Tidur Islami

Berikut ini yaitu beberapa watak pulas, tata cara pulas dan doa pulas dalam islam dan juga contoh kebiasaan pulas, baik sebelum pulas, maupun sehabis pulas yang sebaiknya kita biasakan kepada belum dewasa kita maupun kepada diri kita sendiri. Ada beberapa kebiasaan atau contoh dan cara pulas yang kurang baik yang sebaliknya tidak dilakukan dan sebaliknya kebiasaan-kebiasaan, adab, contoh dan tata cara pulas yang baik sebaiknya dan semestinya dilakukan.

Pola pulas dengan membiasakan untuk cepat pulas

Hendaknya diri kita, anak kita untuk membiasakan dalam contoh dan cara pulas untuk pulas secepat mungkin, alasannya yaitu begadang sanggup merusak kesehatan, melelahkan syaraf, menghilangkan barakah bangun pagi, menye­babkan terlambatnya shalat shubuh dan mengakibatkan malas bangun.

Pola pulas cepat dan bangun pulas cepat ialah salah satu karekteristik Islam, watak dan pengarahan Rasulullah saw.

Perintah contoh pulas cepat ialah menandakan bahwa aliran Islam yang dibawa Rasulullah saw. memakruhkan (tidak menyukai) pulas sebelum 'Isya dan ngobrol sehabis itu menurut riwayat Al-Bukhari dari Abu Barzah Al-Aslami ra. bahwa Rasulullah saw. tidak menyukai pulas sebelum 'Isya dan bercengkrama-bincang sesudahnya.

Larangan mengobrol yang tidak bermanfaa

Sedang contoh dan kebiasaan bercengkrama-bincang yang menhadirkan manfaat, untuk mendidik dan memdiberi pengajaran, hal itu tidak dilarang, menurut riwayat Al-Bukhari dan Ahmad dari Umar ra., ia berkata:

كَانَ رَسُوْلُ اﷲِ صَلَّى اﷲُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْمُرُ عِنْدَ أَبِيْ بَكْرٍ رَضِيَ اﷲُ عَنْهُ اللَّيْلَةَ ، وَكَذَلِكَ فِى الأَمْرِ مِنْ أَمْرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَأَنَامَعَهُ٠


"Rasulullah saw. begadang di rumah Abu Bakar ra., demikian pula dalam memperbincangkan permasalahan kaum Muslimin, dan saya hadir bersama beliau".

Sedang contoh atau kebiasaan bercakap-cakap di malam hari sehabis 'Isya bersama keluarganya, juga ditobehkan menurut riwayat Muslim dari Ibnu Abbas ra., ia berkata:

رَقَدْتُ فِى بَيْتِ مَيْمُوْنَة لَيْلَةً كَانَ النَّبِيّ صَلَّى اﷲُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَهَا لأَنْظُرَ ׃ كَيفَ صَلاَةُ  رَسُوْلُ اﷲِ صَلَّى اﷲُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؟ قَالَ ׃ فَتَحَدَّثَ النَّبِيّ صَلَّى اﷲُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَعَ أَهْلِهِ سَاعَةً ثُمَّ رَقَدَ٠

"Saya bermalam di rumah Maimunah dan Rasulullah saw. berada bersama kami. Saya bermalam untuk melihat, bagaimana shalat Rasulullah saw." Ibnu Abbas berkata, "Rasulullah saw. bercakap-cakap bersama keluarganya sejenak kemudian pulas..."

Larangan begadang yang tidak bermanfaa 

Akan halnya contoh dan kebiasaan begadang tanpa tujuan, membicarakan keburuk­an orang dan melaksanakan maksiat, menyerupai yang sering dilakukan orang-orang sekarang, menghabiskan malam dengan menyaksikan acara-acara televisi, yaitu "haram".

Membiasakan Pola bangun pulas sedini mungkin

Bangun pulas sedini mungkin ialah aba-aba Rasulullah saw. berdasar riwayat Ath-Thabrani dalam Al-Austh dari Rasulullah saw.:

بُوْرَكَ لأُمَّتِي فِى بُكُوْرِهَا٠

"Keberkahan bagi umatku yaitu bangun pagi sedini mungkin".

Hal yang penting diketahui adalah, bahwa jasmani harus mendapat bagiannya dalam pulas dan istirahat, sehingga semangatnya pulih kembali untuk memikul beban ke­hidupan dan tugas-tugasnya.

Terutama belum dewasa khususnya, harus diperhatikan segi kesehatannya dan contoh pulas dan cara pulasnya alasannya yaitu mereka masih dalam fase-fase pertumbuhan jasmani, logika pikiran dan kejiwaan.

Paling sedikit, belum dewasa dalam sehari semalam harus pulas dengan contoh pulas delapan jam. Jika tidak cukup, maka jasmaninya terancam kelemahan.

Rasulullah saw. pulas sejenak sehabis shalat Dhuha untuk mengganti pulas malamnya yang digunakan untuk shalat tahajjud. Ini yaitu aba-aba mulia untuk umat ini, sehingga mereka sehat jasmani dan ruhani, berpengaruh kemauan dengan semangat dan vitalitas yang baru.

Membiasakan anak mencium tangan orang bau tanah dan berdoa sebelum pulas

Biasakanlah belum dewasa mencium tangan kedua orangtuanya sebelum pulas) dan membaca doa sebelum pulas.

Membiasakan contoh berniat bangun pulas untuk shalat malam

Juga berniat bangun untuk shalat tahajjud dan fajar (shubuh), untuk menghadapi acara-acara harian dengan semangat baru.

Berwudhu' sebelum ke daerah pulas

Adalah sunnah jikalau hendak pergi ke daerah pulas untuk wudhu' terlebih lampau dan mengirapkan kain, dikhawatirkan adanya serangga yang menyakiti. Kemudian, berbaring dengan posisi miring, bertumpu di atas tubuh sebelah kanan, kemudian mem­baca:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا٬ وَكَفَانَا وَآوَانَا ٬ فَكَمْ مِمَّنْ لاَكَافِيَ لَهُ وَلاَ مُؤْوِي٠

Segala puji bagi Allah, Yang sudah memdiberi kami makan dan minum, memdiberi kami kecukupan dan perlindungan, padahal berapa banyak orang yang tidak mendapat kecukupan dan perlindungan. (H.R. Muslim dan lainnya).

Membiasakan membaca ayat Kursi, doa-doa dan bacaan lainnya

Sesudah wudhu, kemudian membaca ayat kursi. Lalu hembuskan pada kedua telapak tangannya, sambil membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas sampai akhir. Kemudian, dengan kedua telapak tangannya itu mengusap seluruh badannya sedapat yang diusap. Ini dilakukan sebanyak tiga kali. (Al-Bukhari dan Muslim)

Kemudian membaca Subhanallah sebanyak tiga puluh tiga kali, Al-Hamdulillah sebanyak tiga puluh tiga kali, dan Allahu Akbar sebanyak tigapuluh tiga kali. (Muslim)

Sesudah itu, meletakkan ajun di bawah pipi, dan membaca:

اَللَّهُمَّ قِنِيْ عَذَابَكَ  يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ٠

"Ya Allah, peliharalah diriku dari siksaan-Mu pada hari Engkau membangkitkan hamba-Mu, sebanyak tiga kali.

Akhirnya, bacalah doa di bawah ini:

بِاسْمِكَ اَللَّهُمَّ أَحْيَا وأَمُوْتُ٠

melaluiataubersamaini nama-Mu ya Allah saya hidup dan saya mati. (Al-Bukhari dan Muslim).

بِاسْمِكَ رَبِّيْ وَضَعْتُ جَنْبِيْ وَبِكَ أَرْفَعُهُ٬ إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِيْ فَارْحَمْهَا ٬ وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ ٠

"melaluiataubersamaini nama-Mu ya Tuhanku saya membaringkan badanku, dan dengan pertolongan-Mu saya mengangkatnya kembali. Jika Engkau pegang jiwaku (dimatikan), maka limpahkan rahmat-Mu kepadanya. Dan jikalau Engkau lepas ruhku (dihadapkan kem­bali), maka jagalah ia sebagaimana Engkau menjaga hamba- hamba-Mu yang saleh ".

اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَوَاتِ وَ رَبَّ الأَرْضِ وَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ٬ وَ رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى ٬ مُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَالاِنْجِيْلِ وَالْقُرْآنِ ٬ أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ دَابَّةٍ أَنْتَ آخِذٌبِنَا صِيَتِهَا٠

"Ya Allah Penguasa langit, Penguasa bumi dan Penguasa 'Arsy yang agung, dan Penguasa segala sesuatu. Yang menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Yang menurun­kan Taurat, Bibel dan Al-Qur,an. Aku berlindung kepada-Mu tlari kejahatan makhluk yang Engkau memegang ubun-ubunnya (menguasai ruhnya) ". (Muslim dan lainnya).

اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ ٬ وَأَنْتَ الآَخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ ٬ وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُوْنَكَ شَيْءٌ اِقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ ٬ وَأَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ ٠

"Ya Allah, Engkaulah Yang Maha Pertama, tiada sesuatu pun sebelum Engkau. Engkau-lah Yang Maha Akhir, tiada sesuatupun 8esudah-Mu. Engkau-lah Yang Maha Jelas, tiada sesuatu pun di atas-Mu. Engkau-lah Yang Maha Gaib, tiada sesuatu pun di bawah-Mu. Tunaikanlah pinjaman piutangku, dan cukupkanlah segala belum sempurnanyaku". (H.R. Muslim dan lainnya).

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْلَمْتُ نَفْسِيْ إِلَيْكَ ٬ وَوَجَّهْتُ وَجْهِيَ إِلَيْكَ ٬ وَفَوَّضْتُ أَمْرِيْ إِلَيْكَ ٬ وَأَلْجَأْتُ  ظَهْرِيْ إِلَيْكَ رَغْبَةً وَ رَهْبَةً إِلَيْكَ ٬ لاَ مَاجَأَ وَلاَ مَنْجَامِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ ٬ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِيْ  اَنْزَلْتُ وَ بِنَبِيِّكَ الَّذِيْ   أَرْسَلْتُ٠

"Ya Allah, sebenarnya saya menyerahkan jiwaku kepada-Mu, menghadapkan mukaku kepada-Mu, menyerahkan segala urusanku kepada-Mu, melindungkan badanku kepada-Mu, mengharap keridhaan-Mu dan menjauhi adzab-Mu. Tidak ada daerah berlindung dan mohon pertolongan kecuali kepada-Mu. Aku diberiman dengan Kitab-Mu yang Engkau turunkan, dan kepada Nabi-Mu yang Engkau utus". (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).

Kemudian, pulaslah dengan niat bangun untuk shalat tahajjud dan shubuh. melaluiataubersamaini izin Allah, anda akan bangun. Jika anda susah pulas, bacalah doa di bawah ini. Insya Allah anda segera pulas. At-Tirmidzi meriwayatkan dari Buraidah ra., ia berkata:

"Khalid bin Walid Al-Makzumi ra. mengadu kepada Rasulul­lah saw. Ia berkata, 'Ya Rasulullah, semalam saya tidak sanggup pulas'. Maka Rasulullah saw. bersabda, 'Jika engkau pergi ke pembaenteng, maka bacalah:

اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَوَاتِ السَّبْعِ وَمَا أَظَلَّتْ ٬ وَرَبَّ الأَرْضِيْنِ وَمَا أَقَلَّتْ ٬ وَرَبَّ الشَّيَاطِيْنِ وَمَا أَضَلَّتْ ٬ كُنْ لِيْ جَارًا مِنْ شَرِّ خَلْقِكَ كُلِّهُمْ جَمِيْعًا أَنْ يَفْرُطَ عَلَيَّ أَحَدٌ أَوْيَبْغِيَ عَلَيَّ عَزَّ جَارُكَ ٬ وَجَلَّ ثَنَاؤُكَ ٬ وَلاَاِلَهَ غَيْرُكَ٬ لاَاِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ٠

“Ya Allah, penguasa langit yang tujuh dan apa yang dinaunginya, Penguasa bumi dan apa yang dikandungnya, Penguasa setan- setan dan apa yang disesatkannya. Jadilah Engkau pelindungku dari kejahatan makhluk-Mu tiruananya, kalau-kalau seseorang ada yang ingin membinasakanku atau menggangguku. Teramat mulia perlindungan-Mu dan teramat agung kebanggaan terhadap-Mu. Tiada Tuhan selain-Mu, tiada Tuhan kecuali Engkau".

Telah kita lihat, bahwa metode Nabawi ini dalam sehari semalam mencakup beberapa aspek dzikir dan ibadah, etika Islam, antara olahraga, kebudayaan dan senda gurau, dan memusatkan pada segi tertentu dari arahan, persiapan dan pendidikan.

Demikianlah beberapa hal terkait dengan watak dalam pulas, contoh pulas, tata cara pulas dalam islam.
0 Komentar untuk "Adab, Pola, Cara, Doa Tidur Islami"

Back To Top