Bersykur dan Bersabar ialah sifat dan langsung yang mulia. Dalam mengarungi dan menjalani hidup di dunia ini, setiap orang harus siap menghadapi banyak sekali macam rintangan serta cobaan hidup. Hanya saja bagaimana seseorang bisa menempatkan emosinya dalam menghadap hal ini. Sehingga banyak sekali macam duduk kasus yang sedang menimpanya tidak menjadi momok yang seram sehingga ia berpaling dan berputus asa atau tidak berusaha mencari jalan keluar.
Padahal sangat terang Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah :
Artinya : Dan sungguh akan Kami diberikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, belum sempurnanya harta, jiwa dan buah-buahan. Dan diberikanlah diberita besar hati kepada orang-orang yang sabar. (Al-Baqarah: 155)
Tatkala diri kita ditimpa petaka atau cobaan hendaklah kita harus berakal menilai, bahwa dibalik tiruana cobaan itu pasti ada hikmahnya bagi kita, bahkan ada nikmat yang menunggu entah di dunia maupun di akhirat. Bersabarlah atas cobaan itu pasti kita akan selamat. Memang untuk menjadi hamba yang sabar tidaklah gampang. Akan tetapi kita yang sudah mengakui islam sebagai agama kita, Allah sebagai Rabb kita, dan Muhammad saw. sebagai nabi dan rasul kita, hendaknya kita berusaha sekuat tenaga untuk bisa bersabar.
Mari kita teladani bagaimana kesabaran Rasulullah saw. dalam mengajarkan agama Islam ini kepada umatnya. Berapa puluh kali bahkan beratus kali dia dihina dan dicaci maki. Akan tetapi dia tetap mengambarkan kesabarannya dan kebijaksanaannya sebagai utusan Allah. Sehingga dengan kesabaran dan ketabahan beliaulah bahwa kini ini-atas karunia Allah swt. kita bisa menikmati indahnya beragama Islam. Tanpa harus berjuang susah payah, tinggal bagaimana kita kini meneruskan usaha dia dalam menegakkan kalimatullah dan mengajarkan kepada umat yang dikala ini sangat membutuhkan bimbingan dan aba-aba kita tentang apa dan bagaimana seharusnya mereka beragama islam.
Demikian pula pola teladan kesabaran teman bersahabat Rasulullah saw. yang bersabar dalam kesakitan dan penderitaan. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, berkata Rasulullah saw. kepada Abdul Qois yang terluka, ‘’ Sesungguhnya di dalam dirimu ada dua sifat yang disukai Allah yaitu santun dan sabar’’ [HR.Muslim].
Dari kisah-kisah teladan Rasulullah dan lainnya di atas bahwa dengan kesabaranlah Allah akan mempersembahkan cinta serta kasih akung-Nya kepada setiap hamba-Nya yang ridha atas suatu cobaan yang menimpanya .
Begitu juga di kala diri kita menerima nikmat atau karunia hendaknya kita bersyukur atas nikmat dan karunia tersebut. Sehingga Allah akan menambah nikmat tersebut. Janganlah kita bersikap rakus kemudian kufur atas suatu nikmat sehingga nikmat itu berbalik menjadi kemurkaan Allah kepada kita. Karena setiap apa yang didiberikan oleh Allah kepada kita akan dimintai pertanggungjawabannya di alam abadi kelak.
sepertiyang firman-Nya dalam surat IBrahim sebagai diberikut :
Artinya : Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jikalau engkau bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jikalau engkau mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". [Ibrahim: 7]
Dari ayat di atas terang bagi kita bahwa barang siapa yang mengkufuri nikmat Allah dan berpaling dari bersyukur maka siksa yang pedihlah balasannya. Betapa pedihnya siksaan Allah di alam abadi kelak, maka marilah kita berlindung atas siksaan tersebut dengan mulai memperbanyak syukur kita atas tiruana nikmat-Nya. Mulailah kita mengingat akan tiruana nikmat yang Allah sudah diberikan yang mana belum tentu saudara kita atau bahkan orang lain juga mencicipi kenikmatan menyerupai yang kita rasakan dikala ini, sehingga hal ini membuat kita sadar kemudian bersyukur atasnya. Untuk itu marilah kita tunaikan hak-hak seluruh anggota tubuh kita baik jasmani maupun rohani sesuai dengan apa yang Dia kehendaki dan ridha dengannya.
Diriwayatkan dari Shuhaib radhiallahu ‘anhu sebetulnya Rasulullah Shallallu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, bahwa tiruana urusannya itu baik. Dan tidaklah demikian kecuali spesialuntuk bagi seorang mukmin. Jikalau ditimpa suatu kelapangan ia bersyukur maka itu baik baginya. Dan apabila ia ditimpa kesempitan ia bersabar maka yang demikian itu ialah baik baginya”. (H.R. Muslim)
Itulah sedikit citra bagi kita tentang sebuah belakang layar kebaikan yang terkandung dalam sikap sabar dan syukur. Seseorang yang selalu berusaha ridha dengan qadha dan qadar Allah maka baginya kebaikan. Suatu karunia dan cobaan dari Allah atas kesenangan dan kesedihan tiruana itu ada nilai tersendiri di hadapan Allah. Maka beruntunglah bagi orang-orang yang setiap waktu bersyukur dengan tiruana kenikmatan yang ada dan berbahagialah bagi hamba yang bersabar atas cobaan yang menimpanya.
Marilah kita senantiasa memohon dengan berdoa kepada Allah swt. supaya hati kita dibukakan semoga selalu ridha dengan apa-apa yang Allah swt. memutuskan alasannya ialah tiruana ketetapan-Nya ialah baik bagi hamba-Nya yang bersyukur dan bersabar. Semoga Allah swt. memasukkan kita ke dalam golongan hamba-hamba-Nya yang sangat penyabar lagi berakal bersyukur.
Padahal sangat terang Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah :
وَلَنَبۡلُوَنَّكُم بِشَيۡءٖ مِّنَ ٱلۡخَوۡفِ وَٱلۡجُوعِ وَنَقۡصٖ مِّنَ ٱلۡأَمۡوَٰلِ وَٱلۡأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ
Artinya : Dan sungguh akan Kami diberikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, belum sempurnanya harta, jiwa dan buah-buahan. Dan diberikanlah diberita besar hati kepada orang-orang yang sabar. (Al-Baqarah: 155)
Tatkala diri kita ditimpa petaka atau cobaan hendaklah kita harus berakal menilai, bahwa dibalik tiruana cobaan itu pasti ada hikmahnya bagi kita, bahkan ada nikmat yang menunggu entah di dunia maupun di akhirat. Bersabarlah atas cobaan itu pasti kita akan selamat. Memang untuk menjadi hamba yang sabar tidaklah gampang. Akan tetapi kita yang sudah mengakui islam sebagai agama kita, Allah sebagai Rabb kita, dan Muhammad saw. sebagai nabi dan rasul kita, hendaknya kita berusaha sekuat tenaga untuk bisa bersabar.
Mari kita teladani bagaimana kesabaran Rasulullah saw. dalam mengajarkan agama Islam ini kepada umatnya. Berapa puluh kali bahkan beratus kali dia dihina dan dicaci maki. Akan tetapi dia tetap mengambarkan kesabarannya dan kebijaksanaannya sebagai utusan Allah. Sehingga dengan kesabaran dan ketabahan beliaulah bahwa kini ini-atas karunia Allah swt. kita bisa menikmati indahnya beragama Islam. Tanpa harus berjuang susah payah, tinggal bagaimana kita kini meneruskan usaha dia dalam menegakkan kalimatullah dan mengajarkan kepada umat yang dikala ini sangat membutuhkan bimbingan dan aba-aba kita tentang apa dan bagaimana seharusnya mereka beragama islam.
Demikian pula pola teladan kesabaran teman bersahabat Rasulullah saw. yang bersabar dalam kesakitan dan penderitaan. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, berkata Rasulullah saw. kepada Abdul Qois yang terluka, ‘’ Sesungguhnya di dalam dirimu ada dua sifat yang disukai Allah yaitu santun dan sabar’’ [HR.Muslim].
Dari kisah-kisah teladan Rasulullah dan lainnya di atas bahwa dengan kesabaranlah Allah akan mempersembahkan cinta serta kasih akung-Nya kepada setiap hamba-Nya yang ridha atas suatu cobaan yang menimpanya .
Begitu juga di kala diri kita menerima nikmat atau karunia hendaknya kita bersyukur atas nikmat dan karunia tersebut. Sehingga Allah akan menambah nikmat tersebut. Janganlah kita bersikap rakus kemudian kufur atas suatu nikmat sehingga nikmat itu berbalik menjadi kemurkaan Allah kepada kita. Karena setiap apa yang didiberikan oleh Allah kepada kita akan dimintai pertanggungjawabannya di alam abadi kelak.
sepertiyang firman-Nya dalam surat IBrahim sebagai diberikut :
وَإِذۡ تَأَذَّنَ رَبُّكُمۡ لَئِن شَكَرۡتُمۡ لَأَزِيدَنَّكُمۡۖ وَلَئِن كَفَرۡتُمۡ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٞ
Artinya : Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jikalau engkau bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jikalau engkau mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". [Ibrahim: 7]
Dari ayat di atas terang bagi kita bahwa barang siapa yang mengkufuri nikmat Allah dan berpaling dari bersyukur maka siksa yang pedihlah balasannya. Betapa pedihnya siksaan Allah di alam abadi kelak, maka marilah kita berlindung atas siksaan tersebut dengan mulai memperbanyak syukur kita atas tiruana nikmat-Nya. Mulailah kita mengingat akan tiruana nikmat yang Allah sudah diberikan yang mana belum tentu saudara kita atau bahkan orang lain juga mencicipi kenikmatan menyerupai yang kita rasakan dikala ini, sehingga hal ini membuat kita sadar kemudian bersyukur atasnya. Untuk itu marilah kita tunaikan hak-hak seluruh anggota tubuh kita baik jasmani maupun rohani sesuai dengan apa yang Dia kehendaki dan ridha dengannya.
Diriwayatkan dari Shuhaib radhiallahu ‘anhu sebetulnya Rasulullah Shallallu ‘alaihi wa sallam bersabda :
عَجَبًا لأَمْرِ المُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلهُ خَيْرٌ وَليْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ للمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا له
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, bahwa tiruana urusannya itu baik. Dan tidaklah demikian kecuali spesialuntuk bagi seorang mukmin. Jikalau ditimpa suatu kelapangan ia bersyukur maka itu baik baginya. Dan apabila ia ditimpa kesempitan ia bersabar maka yang demikian itu ialah baik baginya”. (H.R. Muslim)
Itulah sedikit citra bagi kita tentang sebuah belakang layar kebaikan yang terkandung dalam sikap sabar dan syukur. Seseorang yang selalu berusaha ridha dengan qadha dan qadar Allah maka baginya kebaikan. Suatu karunia dan cobaan dari Allah atas kesenangan dan kesedihan tiruana itu ada nilai tersendiri di hadapan Allah. Maka beruntunglah bagi orang-orang yang setiap waktu bersyukur dengan tiruana kenikmatan yang ada dan berbahagialah bagi hamba yang bersabar atas cobaan yang menimpanya.
Marilah kita senantiasa memohon dengan berdoa kepada Allah swt. supaya hati kita dibukakan semoga selalu ridha dengan apa-apa yang Allah swt. memutuskan alasannya ialah tiruana ketetapan-Nya ialah baik bagi hamba-Nya yang bersyukur dan bersabar. Semoga Allah swt. memasukkan kita ke dalam golongan hamba-hamba-Nya yang sangat penyabar lagi berakal bersyukur.
Tag :
Ilmu Ma'rifatullah
0 Komentar untuk "Rahasia Kebaikan Sifat Bersabar Dan Bersyukur"