Bagaimana islam mengajarkan kepada kita ihwal etika bangkit pulas yang baik. Dan seringkali dikala kita bangkit pulas pagi yang kita tuju yaitu kamar kecil untuk membuang air kecil. Bagaimana tata cara dan etika bangkit pulas membuang air kecil yang benar ke kamar kecil menurut fatwa islam? Dan adakah doa bangkit pulas serta dikala masuk dan keluar kamar kecil menurut tuntutnan islam?
Berikut ini yaitu kode islam ihwal tata cara dan etika serta doa dikala kita bangkit pulas dan dikala kita masuk dan keluar ke kamar kecil.
Berdoa sehabis bangkit pulas
Sungguh indah jikalau kita dan bawah umur serta seluruh anggota keluarga, dikala bangkit dari pulas, kesadaran kita mengucapkan dzikir kepada Allah 'Azza wa Jalla. Yakni dengan mengucapkan doa yang Ma'tsur yang kita baca dikala bangkit pulas:
Bacaan doa ma'tsur dikala bangkit pulas yaitu "Al-Hamdulillah alladzi Ahyana ba'da ma ammatana wa Ilaihi 'n-Nusyur".
"Segala puji bagi Allah yang sudah menghidupkan kami sehabis 'mematikan' kami dan spesialuntuk kepada-Nya-lah kita kembali". (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).
Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, Ya Allah dan dengan segala puji-Mu saya mohon ampunan-Mu terhadap dosaku, dan saya mohon rahmat-Mu. Ya Allah menambahkanlah ilmu padaku, dan tidakbolehlah Engkau goyahkan hatiku sehabis mendapat petunjuk daripada-Mu, dan karuniakanlah rahmat dari sisi-Mu, sebetulnya Engkau Dzat yang sanggup mempersembahkan rahmat. (H.R. Abu Daud)
Tata cara dan etika dan doa masuk ke kamar kecil
Kemudian, jikalau kita pergi ke kamar kecil, gunakan pedoman tata cara memasuki kamar kecil dan bersuci (diberitinja') sebagai diberikut
Menlampaukan kaki kiri dikala masuk kamar kecil/kamar mandi
Menlampaukan kaki kiri dikala masuk kamar kecil, dan menlampaukan kaki kanan dikala keluar kamar kecil. Sebab, ada hadits yang menceritakan ihwal menlampaukan kaki kanan dikala memasuki daerah yang suci dan mulia (seperti masjid) dan menlampaukan kaki kiri dikala memasuki daerah kotor (seperti kamar mandi dan kakus).
Membaca doa masuk kamar mandi/kecil
Ketika memasuki kamar kecil, kamar mandi atau kakus untuk membaca doa yang ma'tsur:
Ya Allah saya berlindung kepada-Mu dari setan pria dan setan perempuan. (H.R. Al-Bukhari, Muslim dan lainnya)
Tidak membawa sesuatu yang mengandung lafaz Allah
Hendak dikala masuk kamar mandi, kamat kecil atau kakus, hendaknya tidak membawa sesuatu yang mengandung lafazh Allah. Ashhabu 's-Sunnan meriwayatkan dari Anas ra., ia berkata:
"Rasulullah saw., dikala masuk 'kamar kecil' meletakkan cincinnya, dimana terukir padanya kata-kata Muhammad Rasulullah (Muhammad utusan Allah). (H.R. Al-Hakim).
Menjauhi dari pandangan orang
Hendaknya dikala membuang hajat di daerah terbuka menjauhi pandangan orang.
Dalil hadits Abu Daud meriwayatkan dari Jabir ra.:
"Bahwa Rasulullah saw. jikalau hendak membuang air besar pergi sampai tidak seorang pun melihatnya ".
Tidak menghadap atau membelakangi kiblat
Hendaknya dikala membuang hajat besar atau kecil tidak menghadap atau membelakangi arah kiblat. Seperti diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Ayyub Al-Anshari ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda:
"Jika engkau membuang hajat, maka tidakbolehlah kalian menghadap kiblat atau membelakanginya, akan tetapi menghadaplah ke timur atau ke barat engkau".
Tidak memmembuang hajat di jalan
Hendaknya dan harusnya tidak memmembuang hajat di tempat, berteduh, di jalan yang sering dilalui orang, atau daerah duduk - menurut dalil hadits riwayat Muslim dan Ahmad dari Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda:
"Hindarilah dari dua perbuatan yang sanggup mengundang kutukan!" Ditanya kepada beliau, "Apakah perbuatan yang sanggup mengundang kutukan itu?" Yaitu membuang air besar atau kecil dijalan orang-orang atau di daerah berteduh mereka".
Tidak berbicara dikala membuang hajat
Hendaknya dan harusnya sama sekali tidak berbicara dikala membuang hajat, menurut riwayat Muslim dan lainnya dari Ibnu Umar ra.:
Bahwa orang pria lewat kepada Rasulullah saw., dan dia sedang membuang air kecil. Laki-laki tersebut mengucapkan salam kepada beliau, maka dia tidak menjawaban salam tersebut.
Bersuci sehabis membuang hajat
Ajarkan kepada anak biar ia bersuci sehabis membuang hajat dan menghindarkan najis, sehingga tidak terkena pakaian atau badannya. Siksa kubur, kebanyakan disebabkan tidak bersuci dari membuang air, menurut riwayat Ad-Daraquthni dari Abu Hurairah ra. ia berkata:
"Rasulullah saw. bersabda, 'Bersucilah dari air kencing lantaran kebanyakan siksa kubur hadir daripadanya".
Tidak diberistinja' dengan tangan kanan
Ajarkan kepada anak biar ia tidak ber-istinja' dengan tangan kanannya, sebagaimana tersebut dalam Shahihain dari Abu Qatadah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda:
"Jika salah seorang darimu kencing (membuang air kecil), maka tidakbolehlah ia memegang dzakar-nya dengan tangan kanannya, dan dihentikan diberistinja, dengan tangan kanannya, dan tidak bernapas pada ember (ketika minum)".
Beristinja' dengan kerikil dan air
Ajarkan kepada anak biar ia ber-istinja' dengan adonan antara kertas (atau suatu yang sesat) dengan air, lantaran cara menyerupai ini lebih baik, menyerupai diriwayatkan oleh Al-Bazzar, Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Anas ra. bahwa Rasulullah saw. berkata kepada penduduk Quba:
"Sesungguhnya Allah sudah memuji kalian dalam cara bersuci, maka bagaimanakah cara kalian bersuci (hingga Allah memujinya?)" Penduduk Quba berkata, "Kami dalam ber-istinja' menggabungkan antara kerikil dan air".
Keluar dari kamar mandi/kecil dengan kaki kanan
Ajarkan kepada anak dikala keluar dari kamar kecil, hendaknya menlampaukan kaki kanan dan mengucapkan doa ma'tsur:
Ampunilah aku, ya Allah. (H.R. Abu Daud dan At-Tirmidzi).
"Segala puji bagi Allah yang sudah menghilangkan penyakit dan sudah menyehatkan aku". (H.R. Ibnu Majah).
Dalam riwayat lain disebutkan:
Segala puji bagi Allah, yang sudah mencicipi (menciptakan) saya mencicipi kelezatannya, dan menetapkan kekuatannya padaku, dan menolak penyakitnya daripadaku.
Keluar kamar mandi/kecil dengan mencuci kedua tangan
Ajarkan kepada anak dikala keluar dari kamar kecil biar mencuci kedua tangannya dengan air dan sabun, menyerupai diriwayatkan An-Nasa'i dari Jarir bin Abdu '1-Lah ra., ia berkata:
"Saya pernah bersama Rasulullah saw., maka dia pergi ke daerah sunyi dan dia membuang hajat, kemudian dia berkata, "Ya Jarir, diberilah saya pemmembersihkan', maka saya diberi dia air, dan dia ber-istinja', dan dia menggosok tangannya dengan tanah"- Kini, sabun mengambil alih fungsi tanah dikala itu.)
Demikianlah etika dan tata cara bangkit pulas dan etika serta tata cara keluar dan masuk dari kamar mandi dan kamar kecil serta tata cara bersuci, diberistinja' dengan benar sesuai syari'at islam
Berikut ini yaitu kode islam ihwal tata cara dan etika serta doa dikala kita bangkit pulas dan dikala kita masuk dan keluar ke kamar kecil.
Berdoa sehabis bangkit pulas
Sungguh indah jikalau kita dan bawah umur serta seluruh anggota keluarga, dikala bangkit dari pulas, kesadaran kita mengucapkan dzikir kepada Allah 'Azza wa Jalla. Yakni dengan mengucapkan doa yang Ma'tsur yang kita baca dikala bangkit pulas:
Bacaan doa ma'tsur dikala bangkit pulas yaitu "Al-Hamdulillah alladzi Ahyana ba'da ma ammatana wa Ilaihi 'n-Nusyur".
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ٠
"Segala puji bagi Allah yang sudah menghidupkan kami sehabis 'mematikan' kami dan spesialuntuk kepada-Nya-lah kita kembali". (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).
لاَإِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ ٬ أَسْتَغْفِرُكَ لِذَنْبِيْ ٬ وَأَسْأَلُكَ رَحْمَتَكَ ٬ اللَّهُمَّ زِدْنِيْ عِلْمًا وَلاَ تُزِغْ قَلْبِيْ بَعْدَ إِذْهَدَيْتَنِيْ ٬ وَ هَبْ لِيْ مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ٬ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ٠
Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, Ya Allah dan dengan segala puji-Mu saya mohon ampunan-Mu terhadap dosaku, dan saya mohon rahmat-Mu. Ya Allah menambahkanlah ilmu padaku, dan tidakbolehlah Engkau goyahkan hatiku sehabis mendapat petunjuk daripada-Mu, dan karuniakanlah rahmat dari sisi-Mu, sebetulnya Engkau Dzat yang sanggup mempersembahkan rahmat. (H.R. Abu Daud)
Tata cara dan etika dan doa masuk ke kamar kecil
Kemudian, jikalau kita pergi ke kamar kecil, gunakan pedoman tata cara memasuki kamar kecil dan bersuci (diberitinja') sebagai diberikut
Menlampaukan kaki kiri dikala masuk kamar kecil/kamar mandi
Menlampaukan kaki kiri dikala masuk kamar kecil, dan menlampaukan kaki kanan dikala keluar kamar kecil. Sebab, ada hadits yang menceritakan ihwal menlampaukan kaki kanan dikala memasuki daerah yang suci dan mulia (seperti masjid) dan menlampaukan kaki kiri dikala memasuki daerah kotor (seperti kamar mandi dan kakus).
Membaca doa masuk kamar mandi/kecil
Ketika memasuki kamar kecil, kamar mandi atau kakus untuk membaca doa yang ma'tsur:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ٠
Ya Allah saya berlindung kepada-Mu dari setan pria dan setan perempuan. (H.R. Al-Bukhari, Muslim dan lainnya)
Tidak membawa sesuatu yang mengandung lafaz Allah
Hendak dikala masuk kamar mandi, kamat kecil atau kakus, hendaknya tidak membawa sesuatu yang mengandung lafazh Allah. Ashhabu 's-Sunnan meriwayatkan dari Anas ra., ia berkata:
"Rasulullah saw., dikala masuk 'kamar kecil' meletakkan cincinnya, dimana terukir padanya kata-kata Muhammad Rasulullah (Muhammad utusan Allah). (H.R. Al-Hakim).
Menjauhi dari pandangan orang
Hendaknya dikala membuang hajat di daerah terbuka menjauhi pandangan orang.
Dalil hadits Abu Daud meriwayatkan dari Jabir ra.:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اﷲُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَرَادَ الْبُرَازَ اِنْطَلَقَ حَتَّى لاَيَرَاهُ أَحَدٌ٠
"Bahwa Rasulullah saw. jikalau hendak membuang air besar pergi sampai tidak seorang pun melihatnya ".
Tidak menghadap atau membelakangi kiblat
Hendaknya dikala membuang hajat besar atau kecil tidak menghadap atau membelakangi arah kiblat. Seperti diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Ayyub Al-Anshari ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda:
إِذَا آتَيْتُمُ الْغَائِطَ ٬ فَلاَ تَسْتَقْبِلُوْا الْقِبْلَةَ وَلاَ تَسْتَدْبِرُوْهَا وَلَكِنْ شَرِّقُوْا وَغَرِّبُوْا٠
"Jika engkau membuang hajat, maka tidakbolehlah kalian menghadap kiblat atau membelakanginya, akan tetapi menghadaplah ke timur atau ke barat engkau".
Tidak memmembuang hajat di jalan
Hendaknya dan harusnya tidak memmembuang hajat di tempat, berteduh, di jalan yang sering dilalui orang, atau daerah duduk - menurut dalil hadits riwayat Muslim dan Ahmad dari Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda:
اِتَّقُوْا اللاَّعِنَيْنَ٬ قِيْلَ׃ وَمَا اللاَّعِنَانِ؟ قَالَ׃ الَّذِي يَتَجَلَّى فِى طَرِيْقِ النَّاسِ أَوْظِلُّهُمْ٠
"Hindarilah dari dua perbuatan yang sanggup mengundang kutukan!" Ditanya kepada beliau, "Apakah perbuatan yang sanggup mengundang kutukan itu?" Yaitu membuang air besar atau kecil dijalan orang-orang atau di daerah berteduh mereka".
Tidak berbicara dikala membuang hajat
Hendaknya dan harusnya sama sekali tidak berbicara dikala membuang hajat, menurut riwayat Muslim dan lainnya dari Ibnu Umar ra.:
Bahwa orang pria lewat kepada Rasulullah saw., dan dia sedang membuang air kecil. Laki-laki tersebut mengucapkan salam kepada beliau, maka dia tidak menjawaban salam tersebut.
Bersuci sehabis membuang hajat
Ajarkan kepada anak biar ia bersuci sehabis membuang hajat dan menghindarkan najis, sehingga tidak terkena pakaian atau badannya. Siksa kubur, kebanyakan disebabkan tidak bersuci dari membuang air, menurut riwayat Ad-Daraquthni dari Abu Hurairah ra. ia berkata:
قَالَ رَسُوْلَ اﷲِ صَلَّى اﷲُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ׃ اِسْتَنْزَهُوْا مِنَ الْبَوْلِ فَإِنَّ عَامَّةَ عَذَابِ الْقَبْرِ مِنْهُ٠
"Rasulullah saw. bersabda, 'Bersucilah dari air kencing lantaran kebanyakan siksa kubur hadir daripadanya".
Tidak diberistinja' dengan tangan kanan
Ajarkan kepada anak biar ia tidak ber-istinja' dengan tangan kanannya, sebagaimana tersebut dalam Shahihain dari Abu Qatadah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda:
إِذَا بَالَ أَحَدُكُمْ فَلاَ يَأْخُذْ ذَكَرَهُ بِيمِيْنِهِ٬ وَلاَ يَسْتَنْجِ بِيَمِيْنِهِ ٬ وَلاَ يَتَنَفَّسْ فِى الاِنَاءِ٠
"Jika salah seorang darimu kencing (membuang air kecil), maka tidakbolehlah ia memegang dzakar-nya dengan tangan kanannya, dan dihentikan diberistinja, dengan tangan kanannya, dan tidak bernapas pada ember (ketika minum)".
Beristinja' dengan kerikil dan air
Ajarkan kepada anak biar ia ber-istinja' dengan adonan antara kertas (atau suatu yang sesat) dengan air, lantaran cara menyerupai ini lebih baik, menyerupai diriwayatkan oleh Al-Bazzar, Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Anas ra. bahwa Rasulullah saw. berkata kepada penduduk Quba:
إِنَّ اﷲَ قَدْ أَحْسَنَ عَلَيْكُمُ الثَّنَاءَ فِي الطَّهُوْرِ ٬ فَمَاذَاكَ؟ قَالُوْا ׃ نَجْمَعُ فِى الاِسْتِنْجَاءِ بَيْنَ الأَحْجَارِ وَالْمَاءِ٠
"Sesungguhnya Allah sudah memuji kalian dalam cara bersuci, maka bagaimanakah cara kalian bersuci (hingga Allah memujinya?)" Penduduk Quba berkata, "Kami dalam ber-istinja' menggabungkan antara kerikil dan air".
Keluar dari kamar mandi/kecil dengan kaki kanan
Ajarkan kepada anak dikala keluar dari kamar kecil, hendaknya menlampaukan kaki kanan dan mengucapkan doa ma'tsur:
غُفْرَانَكَ ٠
Ampunilah aku, ya Allah. (H.R. Abu Daud dan At-Tirmidzi).
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَذَا قَنِي لَذَّّتَهُ٬ وَأَبْقََى فِيْْ قُوََّتِهِِ ٬ وَدََفَعَ عَنِّيْ أَذَاهُ ٠
"Segala puji bagi Allah yang sudah menghilangkan penyakit dan sudah menyehatkan aku". (H.R. Ibnu Majah).
Dalam riwayat lain disebutkan:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَذَا قَنِي لَذَّّتَهُ٬ وَأَبْقََى فِيْْ قُوََّتِهِِ ٬ وَدََفَعَ عَنِّيْ أَذَاهُ ٠
Segala puji bagi Allah, yang sudah mencicipi (menciptakan) saya mencicipi kelezatannya, dan menetapkan kekuatannya padaku, dan menolak penyakitnya daripadaku.
Keluar kamar mandi/kecil dengan mencuci kedua tangan
Ajarkan kepada anak dikala keluar dari kamar kecil biar mencuci kedua tangannya dengan air dan sabun, menyerupai diriwayatkan An-Nasa'i dari Jarir bin Abdu '1-Lah ra., ia berkata:
"Saya pernah bersama Rasulullah saw., maka dia pergi ke daerah sunyi dan dia membuang hajat, kemudian dia berkata, "Ya Jarir, diberilah saya pemmembersihkan', maka saya diberi dia air, dan dia ber-istinja', dan dia menggosok tangannya dengan tanah"- Kini, sabun mengambil alih fungsi tanah dikala itu.)
Demikianlah etika dan tata cara bangkit pulas dan etika serta tata cara keluar dan masuk dari kamar mandi dan kamar kecil serta tata cara bersuci, diberistinja' dengan benar sesuai syari'at islam
Tag :
Metode Pendidikan Islam
0 Komentar untuk "Adab Berdiri Tidur & Ke Kamar Kecil"