Setiap orang mukmin tentunya di kehidupan yang abadi di alam abadi tentu menginginkan surga? Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad saw diberikut ini menandakan bahwa Rasulullah saw. akan mempersembahkan jaminan berupa nirwana kepada setiap umatnya. Siapa saja yang dijanjikan Rasulullah akan masuk surga?
Hadits Nabi diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Hibban dan Baihaki :
Rasulullah saw bersabda : "jaminlah untukku enam hal darimu, saya jaminkan nirwana untukmu : benar dalam bicara, sempurna kesepakatan kepada Allah dan manusia, tunaikan amanah, tutup aurat dan jaga kemaluanmu, tahan matamu dari yang haram, dan jaga tangan." (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Baihaki)
Maha suci Allah, ternyata Nabi Muhammad Rasulullah saw. menjaminkan nirwana kepada kaumnya yaitu orang mukmin apabila mereka bisa dalam kehidupan sehari-hari untuk berakhlak dengan enam amalan, yaitu sebagai diberikut :
Benar dalam setiap bicara
Maksud dari kalimat di atas yaitu bahwa setiap kata dan kalimat yang keluar dari verbal seorang muslim yaitu kata yang selalu berorientasi dan mengandung hikmah dan tidak ada yang sia-sia. Individu muslim yang selalu benar dalam bicara dan bertutur kata umumnya memiliki kejernihan hati. Sehingga sedapat mungkin jejeran kata selalu ada ruhiyahnya dan kesannya tidak akan mengecewakan siapapun.
sepertiyang Firman Allah dam Al-Qur'an al-karim:
خَافُواْ عَلَيۡهِمۡ فَلۡيَتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡيَقُولُواْ قَوۡلٗا سَدِيدًا
Artinya : Oleh lantaran itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. (QS. An-Nisa’ : 9)
Menepati Janji
Menepati Janji
Janji yang dimaksudkan yaitu kesepakatan kepada Allah dan juga kesepakatan kepada manusia. Yaitu sama sekali dalam hati, perbuatan, tindakan, pikiran tidak terbesit untuk menghianati Allah, dan demikian juga kesepakatan kepada sesama manusia ciptaan Allah serta tidak ada kedzaliman yang diperbuat oleh seorang mukmin. Wujud daripada menepati kesepakatan yaitu dengan cara menunaikan dengan total penghambaan dan ketaqwaan kepada Allah dan Nabi Muhammad Rasulullah saw.
Ketika taat dengan taat yang sebenarnya kepada Allah dan Nabi Muhammad Rasul-Nya, disaat tersebutlah seorang mukmin sudah menepati janjinya kepada Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya kita insan semenjak berada di alam ruh, kita sudah terikat kesepakatan kepada Allah swt.
sepertiyang firman Allah :
وَإِذۡ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِيٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمۡ ذُرِّيَّتَهُمۡ وَأَشۡهَدَهُمۡ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمۡ أَلَسۡتُ بِرَبِّكُمۡۖ قَالُواْ بَلَىٰ شَهِدۡنَآۚ أَن تَقُولُواْ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنۡ هَٰذَا غَٰفِلِينَ
Artinya : Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan bawah umur Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawaban: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) biar di hari kiamat engkau tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) yaitu orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)". (QS. Al-A'raf : 172)
Melaksanakan Amanah
Melaksanakan Amanah
Pribadi yang amanah ialah orang yang didiberi rasa aman, yaitu sebagai buah dari keimanan seseorang kepada Allah. sepertiyang firman Allah swt yang berbunyi :
إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُكُمۡ أَن تُؤَدُّواْ ٱلۡأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهۡلِهَا وَإِذَا حَكَمۡتُم بَيۡنَ ٱلنَّاسِ أَن تَحۡكُمُواْ بِٱلۡعَدۡلِۚ إِنَّ ٱللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِۦٓۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ سَمِيعَۢا بَصِيرٗا
Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh engkau memberikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh engkau) apabila tetapkan aturan di antara insan supaya engkau tetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memdiberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah yaitu Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. AN-Nisa’ : 58)
Orang mukmin yang selalu menjaga aurat akan selalu terjaga dan meningkat kehormatannya. sepertiyang dalil firman Allah swt:
وَقُل لِّلۡمُؤۡمِنَٰتِ يَغۡضُضۡنَ مِنۡ أَبۡصَٰرِهِنَّ وَيَحۡفَظۡنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبۡدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنۡهَاۖ وَلۡيَضۡرِبۡنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّۖ وَلَا يُبۡدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوۡ ءَابَآئِهِنَّ أَوۡ ءَابَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوۡ أَبۡنَآئِهِنَّ أَوۡ أَبۡنَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوۡ إِخۡوَٰنِهِنَّ أَوۡ بَنِيٓ إِخۡوَٰنِهِنَّ أَوۡ بَنِيٓ أَخَوَٰتِهِنَّ أَوۡ نِسَآئِهِنَّ أَوۡ مَا مَلَكَتۡ أَيۡمَٰنُهُنَّ أَوِ ٱلتَّٰبِعِينَ غَيۡرِ أُوْلِي ٱلۡإِرۡبَةِ مِنَ ٱلرِّجَالِ أَوِ ٱلطِّفۡلِ ٱلَّذِينَ لَمۡ يَظۡهَرُواْ عَلَىٰ عَوۡرَٰتِ ٱلنِّسَآءِۖ وَلَا يَضۡرِبۡنَ بِأَرۡجُلِهِنَّ لِيُعۡلَمَ مَا يُخۡفِينَ مِن زِينَتِهِنَّۚ وَتُوبُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ
Artinya : Katakanlah kepada perempuan yang diberiman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan tidakbolehlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan tidakbolehlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara pria mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan pria yang tidak memiliki impian (terhadap wanita) atau bawah umur yang belum mengerti wacana aurat wanita. Dan tidakbolehlah mereka memukulkan kakinya biar diketahui tambahan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah engkau sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang diberiman supaya engkau beruntung. (QS. An-Nuur : 31)
Menahan Mata dari perkara yang haram
Menahan Mata dari perkara yang haram
Pada setiap mata tentunya memiliki hak, dan di antara hal dari mata yaitu menghindarkan mata dari menonton hal-hal yang dihentikan dan diharamkan. Dari firman Allah di atas, jelaslah bahwa surat di atas mengingatkan kepada kita tiruana untuk menjaga mata atau pandangan. Sehingga, berdasar hadits Nabi dan dalil al-qur'an di atas, akan dijanjikan masuk surga apabila seseorang bisa dan sanggup menahan mata atau pandangan dari hal-hal yang dihentikan menyerupai tontonan yang mengumbar dan memperlihatkan aurat, situs pornografi, film-film dan video porno.
"Tatapan pertama hadiah bagimu, sementara tatapan diberikutnya bukan milikmu", kata Ali bin Abi Thalib.
Menjaga tangan
Maksud dan arti dari menjaga tangan yaitu dengan menempatkan tangan sesuai dengan fungsi tangan. Fungsi tangan diantaranya yaitu menolong siapa saja yang memerlukan uluran tangan dan proteksi baik dimintai proteksi maupun tidak. Berdasarkan sabda Nabi :
"Cukuplah keimanan seseorang kepada Allah dan hari selesai zaman apabila bisa menahan tangannya dari menyakiti saudara atau tetangganya.
Demikianlah jaminan Nabi Muhammad saw. kepada siapa saja orang mukmin yang sanggup menerapkan enam adat di atas dalam keseharian kehidupannya akan dijaminkan masuk surga.
Tag :
Dunia Akhirat
0 Komentar untuk "Siapakah Yang Dijamin Masuk Surga?"