Menjaga Hati Dan Menenangkan Hati

Baiknya segala sesuatu apabila hatinya baik. Rrusaknya segala sesuatu apabila hatinya rusak. Maka kita wajib menjaga hati dan menenangkan hati kita biar tiruananya menjadi baik. Bagaimana biar bisa menjaga dan menenangkan hati. Berikut ini akan diapaparkan beberapa hal atau masalah yang tujuannya yakni biar mengingatkan kita untuk selalu menjaga dan menenangkan hati biar menjadi baik sehingga tiruananya menjadi baik pula.

Bait nazham di atas didasari dengan dalil hadits nabi yang tekait wacana hati yang artinya sebagai diberikut

"Sesungguhnya dalam badan ada segumpal daging, apabila ia baik maka akan sepakat tiruananya dan apabila ia rusak maka akan rusaklah tiruananya." (HR. Bukhari-Musim)

Lafazh segumpal daging [al-mudhqah] artinya potongan daging sebanyak yang sanggup dikunyah.
Lafazh hati (al-qalbu) artinya pecahan dalam badan yang kecil, ia ialah pencetus seluruh anggota tubuh.

Dinamakan al-Qalbu [hati] lantaran cepatnya berubah. Ia ialah pertama gerakan badan dan pikiran. Apabila hadir darinya cita-cita untuk melaksanakan kebaikan maka badan akan melaksanakan kebaikan itu, begitu pula sebaliknya. Ia [hati] dalam badan yakni raja yang harus ditaati, mustahil satu anggota badan yang bisa menentangnya. Apabila ia [hati] memerintahkan tangan untuk memukul, maka tangan akan memukul. Apabila ia memerintahkan kaki untuk berjalan maka kaki akan berjalan.

Demikianlah setiap anggota badan yang diibaratkan sebagai rakyat dan hati sebagai rajanya. Maka, baiknya rakyat apabila sang raja baik dan rusaknya rakyat apabila sang raja rusak.

Imam al-Ghazali rahimahullah ta'ala berkata: Hendaknya engkau menjaga hati dan kemembersihkanan hati. Untuk melaksanakan itu harus dengan perjuangan yang keras, lantaran ia ialah anggota badan yang paling haya, paling praktis terpengaruh dan paling susah memberbaikinya.

Oleh alasannya yakni itu, ingatlah perkara-perkara diberikut ini untuk menjaga dan menenangkan hati.

Firman Allah, "Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati." (al-Mukmin [40]:19)

"Dan ketahuilah bergotong-royong Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu; maka takutlah kepada-Nya." (al-Baqarah [2]:235)

Cukuplah dengan penglihatan Zat Yang Maha Mengetahui (al- 'Aliim al-Khabiir) sebagai ancaman dan peringatan bagi kita. Karena bekerjasama dengan alam mistik cukup berbahaya. Maka, renungkanlah apa yang Allah ketahui dari hatimu.

Hadits Nabi :"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk dan tubuhmu, akan tetapi Allah melihat kepada hatimu."

1. Hati yakni anggota badan yang dilihat oleh Allah.

Maka sangatlah guah dengan seseorang yang sangat memperhatikan penampilan wajahnya, lantaran tidak ingin dilihat oleh orang lain ada kotoran dan cacat di wajahnya itu. Tetapi ia tidak memperhatikan hatinya, yang ialah anggota badan yang dilihat oleh Allah. Dan, ia tidak berusaha untuk memmembersihkankannya, tetapi sebaliknya ia ‘masa udik saat hatinya tercemar dengan kotoran dan penyakit, yang sekiranya orang-orang sanggup melihat itu maka mereka akan meninggalkannya.

2. Hati menyerupai raja yang harus ditaati (otoriter). Oleh lantaran itu, diharapkan tunjangan untuk menjadikannya baik.

Hati ialah lemari penyimpanan mutiara berharga milik seorang hamba. Di dalamnya ada akal, kemuliaan seorang hamba dan yang membedakan antara satu hamba dengan yang lainnya. Sebab itulah, lemari semacam ini haruslah dijaga dari hal-hal yang sanggup merusak, mengotori dan pencurian. Agar lemari ini tetap membersihkan dan tidak dicuri musuh insan yaitu setan.

3. Keadaan hati tidak sama dengan anggota badan yang lain.

Di antaranya, ia menjadi serius utama serangan musuh, lantaran ia yakni tempatnya setan yang mengoda insan dan malaikat memberikan ilham. Malaikat dan setan keduanya selalu menyeru kepada hati biar ia ikut mereka berdua.

4. Hati yakni medan peperangan antara dua pasukan; akal dan hawa nafsu. Ia yakni tapal batas antara dua pihak yang bermusuhan. Maka ia harus dijaga dan dilarang lalai darinya.

5. Berbagai ancaman menuju kepadanya mirip anak panah yang melesat ke samasukannya.

Tidak mungkin menghalangi hati dari anak panah itu. Karena hati tidak mirip mata di antara dua pelupuk mata, apabila ia ditutup maka mata akan aman, dan ia juga tidak mirip pengecap diantara bibir dan gigi yang sanggup dilindungi dengan cara diam. Sedangkan hati ialah samasukan dari aneka macam bahaya, di siang hari dan malam hari. Sebenarnya hati tidak sanggup dilindungi dari itu, kecuali dengan perjuangan yang cukup besar.

6. Menyembuhkan hati dari penyakit hati. 

Karena ia ialah sesuatu yang gaib, sehingga engkau tidak menyadari bahwa hatinya sudah tercemar dengan kotoran yang mengakibatkan perubahan tingkah laku. Dan, untuk melaksanakan itu (menyembuhkan hati) spesialuntuk sanggup dilakukan dengan kesungguhan, ketelitian dan banyak melaksanakan riyadhah (tes).

7. Hati praktis terjangkit aneka macam penyakit, lantaran ia praktis sekali berubah. 

Apabila hati tergelincir maka risikonya sangat fatal. Akibat paling enteng yakni hati menjadi keras dan lalai kepada Allah, sedangkan akhir paling berat yakni menjadi kafir, naudzu billah.

Tidakkah engkau mendengar firman Allah, "Dia (iblis) enggan dan takabur dan ia termasuk golongan orang-orang yang kafir." (al-Baqarah [2]:34) kesombongan yang ada di dalam hatinya sudah membawanya kepada kekafiran yang nyata.

Tidakkah engkau mendengar firman Allah, "Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka mirip mereka belum pernah diberiman kepadanya (Al Qur'an) pada permulaannya, dan membiarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat." al-An’aam [6]:110)

Sebab itulah, hati golongan khazvas (khusus) sangat ketakutan dan untuk menghilangkannya mereka selalu memohon tunjangan kepada Allah. Allah menunjukan keadaan mereka, "Mereka takut kepada suatu yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi guncang." (an- nur [24]:37)

Semoga Allah menjadikan kami dan kalian orang-orang yang sanggup mengambil pelajaran dari ayat-ayat Allah, dan memperbaiki hati kita dalam keadaan yang baik. Sesungguhnya Dia Maha Penyayang di antara para penyayang.

Bertambahnya seseorang dari kekayaan dunia ialah belum sempurnanya, dan laba duniawi yang tidak dipakai untuk kebaikan yakni kerugian.

Wahai orang yang memakmurkan dengan sungguh-sungguh daerah yang akan hancur. Demi Allah, apakah seseorang mempunyai dua umur.

Wahai orang yang selalu mengurusi tubuhnya, berapa besar perjuangan yang engkau lakukan untuk mengurusinya. Apakah engkau meminta laba dari sesuatu yang di dalamnya terdapat kerugian.

Perhatikan hatimu dan sempurnakan keutamaannya. Kamu yakni insan apabila mempunyai hati meskipun tidak mempunyai tubuh.

Kuatkan tanganmu dalam berpegang teguh kepada tali Allah, sesungguhnya ia yakni pegangan yang kokoh. Barangsiapa yang meminta tunjangan kepada selain Allah. Sesungguhnya yang akan memdiberi pertolongannya yakni sosok yang lemah lagi hina.

Wahai seorang yang akil dan diridhai kehidupannya, berbahagialah sesungguhnya engkau tanpa air akan kehausan.

Wahai Orang yang bodoh, apabila engkau berada di tengah lautan tetapi engkau tetap dalam kebodohanmu maka engkau akan terus kehausan.

Orang yang qana'ah (puas dengan apa yang diterimanya) akan senang dalam kehidupannya. Sedangkan orang yang tamak, meskipun dimuliakan ia tetap tidak puas.
0 Komentar untuk "Menjaga Hati Dan Menenangkan Hati"

Back To Top