Sifat kelembutan yang dimaksud dalam bahasan diberikut ini ialah kelembutan dalam hal ucapan, kelembutan sikap dan kelembutan dalam perbuatan atau tindakan. Mengpertamai bahasan ini, lebih afdholnya marilah kita berkaca dari pribadi Rasulullah saw. insan utusan Allah yang paling tepat dalam ucapan dan tindak tanduknya yang menjadi suri tauladan yang baik bagi umatnya.
Kisah dongeng sifat kelembutan Nabi Muhammad saw.
Ketika itu Nabi Muhammad Rasulullah saw. sedang duduk bersama sobat dekat-teman dekatnya, seorang berjulukan Zaid bin Sa’nah ialah seorang pendeta Yahudi yang menerobos masuk barisan, kemudian dia menarikdanunik dengan keras baju yang digunakan Nabi Muhammad saw sembari mengeluarkan kata-kata garang sebagai diberikut : bayar pinjamanmu, hai Muhammad, bahu-membahu keturunan Bani Hasyim ialah orang yang senantiasa mengulur pembayaran pinjaman.
Kisah dongeng sifat kelembutan Nabi Muhammad saw.
Ketika itu Nabi Muhammad Rasulullah saw. sedang duduk bersama sobat dekat-teman dekatnya, seorang berjulukan Zaid bin Sa’nah ialah seorang pendeta Yahudi yang menerobos masuk barisan, kemudian dia menarikdanunik dengan keras baju yang digunakan Nabi Muhammad saw sembari mengeluarkan kata-kata garang sebagai diberikut : bayar pinjamanmu, hai Muhammad, bahu-membahu keturunan Bani Hasyim ialah orang yang senantiasa mengulur pembayaran pinjaman.
Mendengar demikian, Khalifah Umar bin Khattab bangun sembari menghunus pedangnya dan berkata : Wahai Nabi Rasulullah, izinkan saya menebas batang lehernya.
Nabi Rasulullah Muhammad saw. kemudian berkata : bukan berperilaku garang menyerupai itu saya menyerumu. Aku dan Yahudi ini memerlukan sikap lembut. Suruhlah kepadanya untuk menagih santunan dengan cara sopan dan anjurkan kepadaku untuk membayar santunan dengan cara yang baik.
melaluiataubersamaini tiba-tiba berkatalah Zaid bin Sa’nah pendeta Yahudi itu sebagai diberikut : Demi Allah yang sudah mengutusmu dengan hak (benar), saya hadir menemuimu tidak untuk menagih pinjaman. Aku hadir dengan sengaja ialah untuk menguji akhlakmu. Aku sudah membaca sifat-sifatmu dalam kitab Taurat. Dan tiruana sifat itu sudah terbukti ada dalam dirimu, namun ada satu yang belum saya coba, yaitu sikap lembut dikala marah. Dan saya gres saja membuktikannya sekarang. Untuk itu, saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah , dan bahu-membahu Kamu wahai Muhammad ialah utusan Allah. Adapun santunan yang ada pada dirimu, saya sedekahkan untuk orang-orang muslim yang miskin.
Demikianlah kisah dongeng yang menerangkan tentang kemuliaan Akhlak Nabi Muhammad saw. suri tauladan yang akhlaknya ialah yang paling mulia dari tiruana budpekerti yang mulia. sepertiyang dalil firman Allah dalam Kitabullah Al-Qur’an Al-Karim yang berbunyi :
مَآ أَنتَ بِنِعۡمَةِ رَبِّكَ بِمَجۡنُونٖ. وَإِنَّ لَكَ لَأَجۡرًا غَيۡرَ مَمۡنُونٖ. وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٖ
Artinya : Berkat nikmat Tuhanmu engkau (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila. Dan bahu-membahu bagi engkau benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. Dan bahu-membahu engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung. (QS. AL-Qalam : 2-4)
Sifat, sikap kelembutan dan juga sabar/kesabaran Nabi Muhammad saw. menjadi manhaj atau ketentuan-ketentuan dalam berdakwah islamiyah. Sikap dalam ucapannya yang lembut, sikapnya yang lembut dan juga perilakunya yang lembut dalam setiap berdakwah ialah kelembutan, namun sikap yang memerlukan ketegasan, contohnya dalam berperang melawan kufar penyerang dan menegakkan hudud.
Sikap kelembutan ialah ialah budpekerti yang sanggup menjadi media mendekatkan diri kepada Islam. sepertiyang yang dijelaskan dalam dalil Firman Allah swt. diberikut ini :
فَبِمَا رَحۡمَةٖ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّواْ مِنۡ حَوۡلِكَۖ فَٱعۡفُ عَنۡهُمۡ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ وَشَاوِرۡهُمۡ فِي ٱلۡأَمۡرِۖ فَإِذَا عَزَمۡتَ فَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُتَوَكِّلِينَ .
Artinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah engkau berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila engkau sudah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya. (QS. Ali Imran : 159)
Sebaliknya, sifat dan sikap sikap anarkis dan kekerasan akan merugikan Islam dan para pemeluknya. Beliau Nabi Muhammad saw. selalu memerintahkan kepada umatnya yaitu umat Islam semoga bersifat dan bersikap lemah lembut sebagaimana dalil sabda Nabi :
Sikap hati-hati (tidak tergesa-gesa), kesederhanaan dan sikap lembut ialah pecahan dari 24 ciri kenabian. (HR. At-Tirmidzi)
Juga dalil hadits Nabi yang lain.
Nabi Muhammad Rasulullah saw. pernah mengingatkan istrinya Siti Aisyah saat bersikap garang : Sesungguhnya Allah itu Maha Lembut dan menyukai dengan kelembutan dan Allah memdiberi imbas konkret pada kelembutan yang tak didiberikan pada kekerasan. Dan tidak ada kelembutan pada sesuatu kecuali akan menghiasinya dan apabila dicabut kelembutan dari sesuatu maka akan mengakibatkan sesuatu itu buruk. (HR. Muslim)
Nabi Muhammad saw. sudah mempersembahkan ketegasan bahwa : barangsiapa yang tidak memiliki kelembutan maka akan dijauhkan dari kebaikan. (HR. Muslim).
Dapat ditarik kesimpulan, bahwa kita sebagai umat Islam hendaknya bersifat dan bersikap lemah lembut (kelembutan) baik dalam ucapan, sikap maupun perbuatan. Hal ini ialah sebagaimana fatwa Nabi Muhammad yang tercermin dalam Pribadi dia dan dalam keterangan hadits Nabi dan fatwa islam yang tertuang dalam firman Allah Al-Qur’an tentang proposal kelembutan. Harapan kita tiruana ialah sanggup mengimplementasikannya dalam menghadapi banyak sekali tantangan dan situasi jaman.
Tag :
Metode Pendidikan Islam
0 Komentar untuk "Indahnya Sifat Kelembutan Dalam Hadits Dan Al-Qur’An"