Pada peluang kali ini akan dipaparkan ihwal hikmah-hikmah dan faedah-faedah dari ibadah puasa. Sebelumnya, hendaknya seorang muslim mengerti, bahwa puasa bulan Ramadhan yaitu ibadat yang difardhukan Allah Ta'ala. Dan arti bahwa puasa itu ibadat ialah, hendaknya ditunaikan lantaran memenuhi perintah Allah Ta'ala, dan melakukan kewajiban kepada-Nya sebagai seorang hamba, tidak peduli hasil apa pun yang mungkin diperolehnya dari ibadat puasa ini. Apabila hal itu sudah dilakukan oleh seorang muslim, maka tak ada jeleknya setelah itu ia menilik hikmah-hikmah dan rahasia-rahasia Ilahi yang terkandung dalam ibadah tersebut, yaitu puasa atau lainnya.
Satu hal yang tak perlu diragukan lagi ialah, bahwa hukum-hukum Allah Ta'ala tiruananya didasarkan pada hikmah-hikmah, rahasia-rahasia dan faedah-faedah bagi hamba-hamba-Nya. Namun demikian, tidak dipersyaratkan insan mengetahuinya. Begitu pula tak perlu diragukan, bahwa puasa ini memuat hikmat-hikmat dan faedah-faedah yang banyak, sebagian ada yang diketahui oleh manusia, dan sisanya aneka macam yang masih tersembunyi.
Di antara hikmah-hikmah dan faedah-faedah yang sanggup dirasakan dan diketahui oleh muslim ketika berpuasa ialah:
- Sesungguhnya puasa yang benar sanggup membangkitkan hati seorang mu'min untuk senantiasa takut kepada Allah 'Azza Wa Jalla. Karena, apabila sebagian siang sudah ditempuh oleh orang yang sedang berpuasa, maka terasalah olehnya lapar dan dahaga, kemudian nafsunya menginginkan kuliner dan minuman, tetapi kesadaran bahwa dirinya sedang berpuasa mencegahnya dari menuruti impian nafsunya, demi mematuhi perintah Allah 'Azza Wa Jalla. Dan di tengah pertarungan inilah hatinya bangkit, dan tumbuh perasaan takut kepada Allah Ta'ala, kemudian ingatlah ia akan ketuhanan-Nya dan kekuasaan-Nya yang agung, di samping ia menyadari bahwa dirinya yaitu seorang hamba yang tunduk kepada aturan Allah Ta'ala dan patuh kepada ira- dat-Nya.
- Bahwasanya bulan Ramadhan yaitu bulan suci di antara bulan-bulan lainnya dalam setahun. Allah 'Azza Wa Jalla menginginkan supaya hamba-hamba-Nya mengisinya dengan ketaatan-ketaatan dan pendekatan-pendekatan, serta mereka wujudkan padanya makna paling luhur dari kehambaan mereka kepada Allah SWT. Dan tidaklah mungkin itu dilakukan ketika menghadapi hidangan-hidangan makanan, jamuan-jamuan minum, setelah kenyangnya perut dan naiknya uap-uap kuliner ke otak dan fikiran. Dalam Syari'at puasa pada bulan inilah terdapat jalan yang tergampang untuk merealisasikan tujuan di atas dan melakukan kewajiban kehambaan.
- Apabila hidup seorang muslim selalu dalam keadaan kenyang, maka otomatis perasaannya akan dipenuhi dengan sebab-sebab kekamasukan, dan tumbuh dalam dirinya faktor-faktor kesewenangan, yang tiruana itu berperihalan dengan kepribadian seorang muslim. Dalam Syari'at puasa terdapat pendidikan yang membimbing jiwa muslim dan memperhalus perasaan-perasaannya.
- Di antara prinsip-prinsip terpenting yang menjadi pijakan masyarakat Islam ialah saling mengasihi dan mengasihi sesama muslim. Namun, seorang kaya tidaklah mungkin mengasihi orang fakir dengan sebenarnya, jikalau ia tak pernah sekali-kali mencicipi penderitaan dan kesengsaraan mereka, tak pernah mencicipi betapa pedih dan tersiksanya orang lapar. Dan bulan Ramadhan yaitu ketika yang terbaik bagi orang kaya un- tidak ada sesuatu alasan yang merubahnya. dihan dan kesengsaraan mereka. Oleh lantaran itu, puasa yaitu cara terbaik untuk membangkitkan dalam jiwa orang-orang kaya perasaan-perasaan akung, kasih dan suka menolong.
Tag :
Ilmu Puasa
0 Komentar untuk "Hikmah, Diam-Diam Dan Faedah Puasa"