Mencegah korupsi atau menghindari dari cita-cita korupsi yakni keharusan dan wajib dalam Islam. Dunia dan hawa nafsu, keduanya apabila digabungkan menjadi satu akan sanggup melahirkan bermacam-macam insiden kehidupan yang berujung negatif menyerupai masalah dunia hiburan yang ketika ini lebih banyak mengeksploitasi badan wanita, konflik dalam pemilihan pimpinan, sampai memicu timbulnya cita-cita atau hawa nafsu korupsi yang dikenal dengan korupsi lantaran adanya sifat keserakahan untuk sanggup hidup bermegah-megahan atau glamor yang disebut dengan corruption by greed.
Hawa nafsu itu sendiri apabila dipelihara dan dibiarkan, maka rasa ini akan semakin bertambah besar. Sehingga insan dengan hawa nafsu atau syahwat ini tidak akan pernah puas memperturutkan hawa nafsunya. Sedangkan dunia itu sendiri yakni fatamorgana yang spesialuntuk sementara saja.
Dalil firman Allah swt dalam Kitabullah Al-Qur’an al-Karim, sudah membuktikan wacana fatamorgana dunia yang sering kali menyilaukan insan :
Artinya : Dijadikan indah pada (pandangan) insan kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah daerah kembali yang baik (surga)
Berikut ini yakni dongeng suri tauladan yang baik wacana tema bahasan di atas yaitu mencegah cita-cita syahwat korupsi dari Khalifah Ali bin Abi Thalib
Dikisahkan bahwa Khalifah Ali bin Abi Thalib memarahi saudaranya yang berjulukan Aqil. Aqil meminta Khalifah Ali bin Abi Thalib untuk mengambil uang kas negara yang dipergunakan untuk melunasi pinjaman-pinjaman Aqil. Kemudian Ali dengan tegas berkata : saya tolong-menolong sangat ingin memmenolongmu, namun tidak dengan uang kas negara.
Dalil firman Allah swt dalam Kitabullah Al-Qur’an al-Karim, sudah membuktikan wacana fatamorgana dunia yang sering kali menyilaukan insan :
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَٰتِ مِنَ ٱلنِّسَآءِ وَٱلۡبَنِينَ وَٱلۡقَنَٰطِيرِ ٱلۡمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلۡفِضَّةِ وَٱلۡخَيۡلِ ٱلۡمُسَوَّمَةِ وَٱلۡأَنۡعَٰمِ وَٱلۡحَرۡثِۗ ذَٰلِكَ مَتَٰعُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۖ وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسۡنُ ٱلۡمََٔابِ
Artinya : Dijadikan indah pada (pandangan) insan kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah daerah kembali yang baik (surga)
Berikut ini yakni dongeng suri tauladan yang baik wacana tema bahasan di atas yaitu mencegah cita-cita syahwat korupsi dari Khalifah Ali bin Abi Thalib
Dikisahkan bahwa Khalifah Ali bin Abi Thalib memarahi saudaranya yang berjulukan Aqil. Aqil meminta Khalifah Ali bin Abi Thalib untuk mengambil uang kas negara yang dipergunakan untuk melunasi pinjaman-pinjaman Aqil. Kemudian Ali dengan tegas berkata : saya tolong-menolong sangat ingin memmenolongmu, namun tidak dengan uang kas negara.
Mendengar demikian, Aqil merasa kecewa dan terus mendesak Khalifah Ali. Sehingga hal ini membuat Khalifah Ali bin Abi Thalib murka kepada Aqil dan berkata : lantaran engkau terus mendesak dan tidak mendengarkan pendapatku, saya masukankan sesuatu yang sanggup melunasi pinjaman-pinjamanmu. Lihatlah kotak uang di pasar itu, ambillah kotak tersebut ketika pasar sedang sepi.
Aqil pun terkejut dan bertanya : mengapa engkau menyuruhku mencuri uang pedagang yang seharian sudah bekerja keras? Khalifah Ali berkata : lalu, bagaimana sanggup engkau mendesakku untuk mencuri uang seluruh rakyat?
Demikianlah kisah pola teladan yang baik, wacana mencegah hawa nafsu korupsi. Hidup ini yakni menyerupai layaknya roda yang selalu berputar. Ada kesenangan, ada sedih lara, rasa aman, kasih akung yang silih berganti. Rahasia kehidupan ini yakni ialah skenario dari Allah swt untuk hamba-hamba-Nya di dunia.
Oleh alasannya yakni itulah, tidakbolehlah menuruti hawa nafsu negatif menyerupai korupsi. Hawa nafsu negatif mencari kemewahan dunia spesialuntuklah akan membawa seseorang kepada kehancuran. melaluiataubersamaini demikian roda kehidupan dunia ini akan hancur pula. Hanya dengan kesabaran dengan sabar yang sesungguhnya dan sholat pada waktunya yakni kunci untuk membawa roda kehidupan kembali pada jalannya.
melaluiataubersamaini memiliki sifat sabar yakni ialah kunci dari segala cita-cita dan cita. Sedangkan dengan sholat sempurna pada waktunya yakni ialah kunci untuk menguasai hawa nafsu, jiwa dan pikiran serta menentang, mencegah dan mengekang hawa nafsu syahwat korupsi. Sholat sempurna waktu dan sifat, perilaku sabar yakni ialah jalan upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah swt Tuhan pencipta dan pemilik kenikmatan sejati dan keindahan.
Tag :
Ilmu Keseharian
0 Komentar untuk "Cara Mencegah Impian Syahwat Korupsi"