Olah raga berkuda ini menempati kawasan yang cemerlang di antara pemain olah raga yang lain di seluruh alam. Di antara bentuk olah raga yang elok dan tidak pernah hilang hingga kini ini ialah olah raga berkuda. melaluiataubersamaini demikian, di adakanlah perlombaan pacu kuda dalam taraf lokal dan internasional. Arab ialah salah satu Negara yang hingga ketika ini mempunyai harapan berpengaruh untuk selalu berkuda dan tidak tertandingi. Sebab, mereka sangat menyukai kuda dan sejenisnya.
Dan Allah Subhaanahu wa Ta'aala sudah bersumpah di dalam kitab-Nya dengan namanya sebagai kebanggaan akan kebemasukan dan keberaniannya. Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman :
"Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah, dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku-kukunya), dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi, maka ia menerbangkan debu, dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh, bahwasanya insan itu sangat ingkar tidak berterima kasih kepada Tuhannya. " (Qs. Al 'Aadiyaat (100): 1-6)
Rasulullah sudah mengadakan perlombaan antar kuda, baik dengan jarak yang jauh maupun dekat. Dari Ibnu 'Umar radhiyallaahu 'anhu, dia berkata,
“Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sudah mengadakan perlombaan antara kuda yang sudah dikuruskan, maka dia melepaskannya dari lembah wada' dengan jarak antara enam atau tujuh mil dan dia juga mengadakan perlombaan antara kuda yang belum dikuruskan (gemuk), dan juga dilepas dari lembah wadaa' dengan jarak masjid Bani Raziiq sekitar satu mil atau semisalnya dan Ibnu Umar ialah yang memenangkan perlombaan itu." (Hadits riwayat Bukhari)
Demikianlah kita sanggup menemukan petunjuk Rasulullah yang di dalamnya terdapat sistem pendidikan yang benar bagi pendidikan generasi-generasi diberikutnya biar menjadi keturunan terbaik yang dikeluarkan manusia.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tiap-tiap sesuatu yang bukan dzikrullah berarti permainan dan kelalaian, kecuali empat perkara: Seorang pria bermain-main dengan istrinya, seseorang yang mendidik kudanya, seorang pria yang berjalan antara dua samasukan untuk memanah dan seseorang yang mencar ilmu memanah." (Hadits nwayat An-Nasaai 'dan Atb-Tbabaram)
Teknik yang contohkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di dalam mendidik generasi-generasi mukmin ini diterapkan juga oleh para pengganti, para shahabat dan orang-orang sesudahnya. 'Umar bin Khaththab radhiyallaahu 'anhu berkata, "Ajarkanlah belum dewasa kalian berenang dan memanah; dan perintahlah mereka supaya melompat di atas punggung kuda dan perintahkanlah mempelajari syair yang indah- indah."
Tag :
Pemuda Islam
0 Komentar untuk "Olahraga Berkuda Dalam"