Seorang Arab berkata wacana keburukan wanita:
"Keburukan mereka ialah yang kurus tubuhnya, sedikit dagingnya
Yang sering haid, yang sering sakit
Lidahnya menyerupai pertama pedang yang tajam
Menangis tanpa sebab, tertawa tanpa kekaguman
Urat-urat lututnya bagai besi, seorang pemarah
Ucapannya sebuah ancaman, suaranya keras
Mengubur kebaikan, melansir keburukan
Menentukan masa pada suaminya...dan bukan suaminya yang menentukan masa
Bila suaminya masuk maka ia keluar...dan jika suaminya keluar maka ia masuk
Bila suaminya tertawa maka ia menangis dan jika suaminya menangis maka ia tertawa
Menangis dalam keadaan dzalim, menyaksikan dalam keadaan gaib
Lisannya menunjukkan keburukan, .air matanya mengalir dengan kenistaan
Allah akan menimpakannya dengan neraka Weil dan kebinasaan dan urusan-urusan yang besar Semua ini ialah gejala keburukan wanita.
Bila seorang isteri sedang murka kepada suaminya, tandanya ialah ketika ia berada bersahabat sang suami ia memalingkan posisinya seakan-akan ia sedang melihat orang lain di belakang suaminya. Bila isteri sedang cinta dengan suaminya maka ia tidak akan melepaskan arah pandangannya kepada suami.
Seseorang sudah berkata: Wanita ialah wanita, baik ia manis ataupun tidak, tiruananya tiada punya nilai apapun. Wanita buruk bisa menyakiti hati, sementara perempuan manis membuat kepala sakit.
Seseorang sudah berkata juga: Aku melawan musuh namun saya belum pernah melihat musuh yang melebihi diriku, saya berteman bersahabat dengan seorang pemberani dan hinatang buas namun tiada yang bisa mengalahkanku kecuali dan saya bertikai dengan beberapa isteri namun saya tidak melihat yang lebih perkasa dari perempuan yang keras karakternya.
Seseorang sudah berkata:
"Janganlah engkau mempercayai perempuan kendatipun ia benar
Bila ia tersenyum dan jika menangis
Bila ia berkata 'ya' dan jika ia berkata umurnya
Bila ia menampakkan kecintaan kepadamu dan jika ia menyampaikan bahwa dirinya tidak mengetahui arti cinta
Bila ia berkata bahwa dirinya tidak ingin berkeluarga
Bila ia berkata bahiva dirinya lebih mendapatkan rasio ketimbang perasaan
Bila ia berkata bahwa dirinya lebih mengasihi Allah SWT ketimbang baju wanita
Bila ia berkata bahwa dirinya tidak bekerja selamanya dilihat dari wajahnya
Bila usianya sudah mencapai lima puluhan sedangkan rambutnya masih berwarna hitam
Bila ia berkata bahwa dirinya bosan dengan kehidupan."
Dan seseorang sudah berkata juga:
"Aku melihat kegelisahan di dunia ini banyak
Dan yang paling secara umum dikuasai ialah terdapat pada wanita
Janganlah engkau percaya sama sekali kepada perempuan suatu hari
Meskipun ia berkata: Aku gres turun dari langit."
Dan yang lainnya berkata:
"Sesungguhnya saya sangat mengharap simpulan hidup isteriku
Akan tetapi jiwa keburukan masih tersisa
Semoga ia (isteriku) cepat pergi ke kuburnya
Dan didalam siksanya ada malaikat Nakir dan Munkar."
Seseorang sudah berkata juga:
"Menjauhlah engkau (wanita), duduklah jauh dariku
Semoga Allah SWT mengembalikanmu kepada alam
Al-gharbal jika menitipkan rahasia
Dan al-Kanuun pada orang-orang yang bicara
Kamu mengetahui kehidupanmu ialah buruk
Dan kematianmu bisa sangat senang orang-orang shaleh."
Seseorang sudah berkata:
"Sesungguhnya perempuan ialah syaitanyang diciptakan untuk kita
Kita berlindung kepada Allah SWT dari kejahatan syaitan
Mereka ialah pertama dari bala yang sudah nampak
Diantara insan di dunia dan agama."
Isterinya berkata kepada suami:
"Sesungguhnya perempuan ialah flora yang berbau harum yang diciptakan untuk kalian tiruana
Dan kalian tiruana berharap sanggup mencium basi harumnya."
Sebagian orang menisbatkan bait-bait syair ini kepada Ali bin Abi Thalib dan isterinya, Fatimah, yaitu dalam rangka bersenda gurau. Tidak terpikir bahwa Ali berkata menyerupai bait - bait ini atas dasar mencela dan mencaci perempuan menyerupai yang dikatakan oleh sebagian orang.
Dan dikatakan:
"Ada empat kasus kesengsaraan, yaitu: Tetangga jahat, perempuan jahat, kendaraan buruk dan kawasan tinggal sempit." (H.R.Ibnu Hibban)
Dalam sebuah hadits:
"Kemalangan berada pada rumah, perempuan dan kuda." (H.R. Bukhari) Sebagian orang kurang tepat dalam memahami hadits ini.
Ali mahfudz berkata: Merupakan suatu kesalahan bagi yang beranggapan bahwa kemalangan atau kebaikan dan kebahagiaan berada pada rumah, isteri, kendaraan dan tamu. Jika secara kebetulan terdapat suatu kebaikan atau keburukan ketika mendiami sebuah rumah, melakukan kesepakatan nikah, membeli kendaraan atau kehadiran tamu, maka mereka beranggapan bahwa hal ini berasal dari efek tiruananya tadi. Kemungkinan mereka yang beranggapan menyerupai ini sudah mengambil kesimpulan dari hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, padahal ini ialah sebuah kesalahan mereka.
Sesungguhnya penafsiran "kemalangan dan keberkahan" pada hadits diatas ialah bahwa Asma bin Amis berkata, Aku bertanya kepada Rasulullah SAW, apa kemalangan yang terdapat pada rumah? Beliau menjawaban, Yaitu ukurannya sempit dan jahatnya para tetangga. Kemudian saya tanya lagi, Apa kemalangan yang terdapat pada binatang kendaraan? Beliau menjawaban, Yaitu punggungnya tidak mau dinaiki dan buruk rupanya. Lalu saya bertanya kembali, Apa kemalangan yang terdapat pada seorang wanita? Beliau menjawaban, Yaitu rahimnya mandul dan buruk rupanya. (H.R.Thabari)
Dan dari sifat-sifat perempuan yang buruk ialah kurang agamanya dan yang lebih buruk lagi ialah meninggalkan shalat. Penyandaran perempuan kepada agama dan moral sama artinya dengan berpakaian kecantikan luar-dalam. Bila sandarannya tidak kepada agama maka kecantikan seorang perempuan menjadi pudar. Begitu juga keteguhan seorang perempuan kepada shalat dan menjaga hadirnya waktu shalat akan menambah pancaran cahaya di wajahnya. Dalam sebuah hadits disebutkan: "Shalat ialah sebuah cahaya." (H.R. Ahmad dan Ahli Sunan)
Adapun perempuan yang meninggalkan shalat ialah kafir. Maka tidak halal bagi seorang laki-laki muslim yang teguh terhadap shalatnya menyebabkan perempuan tersebutsebagai isteri. Karena mustahil bisa bertemu antara keyakinan dan kufur, antara kebaikan dan keburukan dan antara cahaya dengan kepetangan. Allah SWT sudah berfirman:
"Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orarig-orang kafir itu tiada halal pula bagi mereka." (Q.S. A1 Mumtahanah: 10)
Rasulullah SAW sudah bersabda:
"Perjanjian yang sudah terikat antara kita dengan mereka ialah shalat maka barangsiapa yang meninggalkan shalat, sungguh ia ialah sudah menjadi kafir." (H.R. Ahli Sunan)
Oleh lantaran itu, maka tiada halal bagi seorang laki-laki berkeluargai seorang perempuan yang tidak melakukan shalat. Sudah seharusnya bagi seorang suami mengetahui sejauh mana keteguhan isteri terhadap agama Allah dan nilai-nilai keislamannya supaya seorang suami bisa berbahagia dunia- alam abadi dengan izin Allah SWT.
Pada akhirnya, setelah mendeskripsikan pandangan pemuji perempuan serta pencacinya, kami melihat bahwa yang memuji perempuan sudah berkomentar secara berlebihan, demikian pula yang mencacinya. Yang baik ialah selalu berada di tengah, tidak berlebih-lebihan dan tidak terlalu fanatik. Oleh lantaran itu dengan secara sadar seseorang berkata: Seorang perempuan ialah pembangkit kelembutan dan kesenangan atau ia penyebab siksa dan penderitaan di dalam kehidupan. Wanita ialah nikmat dari penglihatan dan cahaya sementara ia juga kotoran dan keburukannya.
Wanita ialah penyejuk hati dengan kesempurnaannya namun juga penyiksa hati dengan kegenitannya.
Wanita yang masuk ke dalam suatu rumah, ia bisa menyebabkan rumah tersebut sebagai taman yang indah dipandang yang selalu nampak tersenyum betapapun susahnya beban kehidupan dan bisa juga ia masuk ke dalam rumah kemudian menjadikannya sebagai padang pasir dengan pasirnya, terik matahari dan angin badai serta menyihirnya menyerupai pemakaman. Betapapun seorang isteri ialah insan biasa yang selalu diliputi oleh belum sempurnanya. Barangkali tidak ada seorang perempuan yang tepat yang mempunyai tiruana sifat yang disukai. Ia tidak pernah terlepas dari sifat-sifat tercela.
Cukup bagi saya untuk mengambarkan sedikit wacana sifat - sifat yang baik semoga menjadi pilihan anda dalam menentukan isteri serta sifat-sifat yang buruk untuk dijauhi. Masih banyak laki- laki pada zaman kini ini yang shaleh terkadang tidak menemukan seorang perempuan shalihah. Karenanya cukuplah dengan ia sanggup menjaga shalat serta perilakunya. Yang saya tuntut dari seorang suami ialah hendaknya ia mencari perempuan shalihah tetapi tidak berlebih-lebihan dalam memilihnya. Kita temukan sikap berlebih-lebihan berbanding terbalik dengan sebagian cowok yang mensyaratkan isterinya semoga bukan orang yang agamis serta tradisional.
Mereka tidak menginginkan epilog aurat lantaran ia menganggap itu adaiah iainbang keterbelakangan apalagi di kala peradaban sebagaimana yang mereka katakana. Hal ini ialah pelecehan dalam duduk kasus pernikahan dimana Allah SWT tidak mempersembahkan berkah kepada suami yang menuntut sifat menyerupai ini pada isterinya. Kita lihat juga sebaliknya sikap keras pada sebagian orang yang mensyaratkan mitra hidupnya dengan syarat-syarat yang susah terlaksana serta memmembuang-membuang waktu. Mereka tidak mau mendapatkan fitnah kemudian mengakhirkan pernikahan spesialuntuk lantaran hal tersebut. Hal menyerupai ini juga tidak baik. Terkadang persyaratan pernikahan melelahkan hingga pada keluarga terhadap anak laki-laki mereka.
Ketika berbicara wacana pernikahan dan urgensinya, bersama-sama tidak bermaksud terlalu melebih-lebihkan lantaran spesialuntuk Allah SWT yang mempunyai kesempurnaan. Ini beberapa pola yang mengambarkan betapa sebagian cowok sangat ketat dalam menentukan mitra hidup dan memaksakan- nya. Seseorang berkata: Aku berusaha keras dengan berhati - hati dalam kasus pernikahan dan menentukan isteri:
"Apabila ia cantik, maka ia akan mengkhianatiku
Apabila ia berwajah buruk, maka ia tidak membangkitkan gairahku
Apabila ia kaya, maka ia akan menguasaiku
Apabila ia miskin, maka ia akan menciptakanku bersedih
Apabila ia berpenyakitan, maka ia akan menyusahkanku
Apabila ia mandul, maka ia mengelisahkanku
Apabila ia pandai. maka ia akan berkilab padaku
Apabila ia bodoh, maka ia akan mencaciku
Apabila ia lantang dalam berbicara, maka ia akan mengKoreksiku
Apabila ia tak acuh, maka ia akan menjengkelkanku
Apabila ia dingin, maka ia akan membuat murka diriku
Apabila ia gila, maka akan menciptakanku abnormal juga
Apabila ia gemuk, maka ia akan menyengsarakanku
Apabila ia pelit, maka ia akan menciptakanku lapar
Apabila ia terhormat, maka akan mempermalukanku
Apabila ia kuat, maka ia akan memukulku
Apabila ia, apabila ia, kemudian apa nasehat untukku?"
Tag :
Ilmu Pernikahan
0 Komentar untuk "Keburukan Wanita"