Pada hari 'led, Nabi SAW mempersembahkan nasehat kepada para wanita, dia berkata,"Bersedekahlah engkau sekalian! Sesungguhnya kebanyakan engkau yaitu menjadi kayu neraka Jahanam!" Seorang perempuan yang duduk di antara mereka bertanya, "Kenapa, wahai Rasulullah?" Beliau menjawaban, "Karena engkau sekalian banyak mengeluh kepada suami, meninggalkan keutamaan nikah dan menyia-nyiakan hubungan." Akhirnya mereka beramal dengan suplemen yang mereka miliki dan dikumpulkan di bajunya Bilal. (H.R. Bukhari dari Jabir bin Abdullah)
Yang termasuk sifat buruk pada perempuan yaitu "pupuk hijau," mirip dikatakan dalam hadits Rasul, dia bersabda: "Hati-hatilah engkau dengan pupuk hijau. Para Sahabat bertanya: Apa yang dimaksud dengan pupuk hijau, wahai Rasulullah? Rasul menjawaban: Wanita bagus yang berasal dari asal yang buruk." (H.R. Ibnu Adi dalam A1 Kaamil)
Ibnu al-Jauzi berkata: Orang yang pintar hendaknya melihat (wanita lebih pertama) dari sisi "asal muasal" dimana ia diberinteraksi bersama, kemudian setelah itu barulah melihat faktor "bentuk" perempuan tersebut.
Wanita bagus yang berada dalam "asal yang buruk" didiberi julukan dengan "pupuk hijau", pupuk hijau yaitu sesuatu yang bermanfaa tapi berasal dari sampah. Bila binatang memakannya maka perutnya terjangkit rasa sakit.
Umar bin Khattab ra. berkata, "Hati-hatilah terhadap pupuk hijau alasannya yaitu ia tumbuh mirip asalnya. Dan carilah untukmu perempuan yang punya asal muasal alasannya yaitu ia tumbuh mirip ayah dan saudaranya."
Al-Jahidz berkata, "Utsman ra. sudah berkata, Wahai manusia, nikahilah perempuan menurut bapak dan saudara mereka, bersama-sama saya tidak melihat serupaan anak Abu Bakar As-Shiddiq'." (yang dimaksud yaitu Abdullah bin Zubair, dimana ibu dari Abdullah bin Zubair yaitu Asmaa' binti Abu Bakar ra.)
Al-Ashma'i berkata: Abu Umar al-Ala menceritakan kepadaku, ia berkata: Seorang lelaki berkata, Aku tidak akan berkeluargai seorang perempuan hingga saya bisa melihat anakku dari calon isteri. Kemudian ditanya, Bagaimana bisa melakukannya? Ia berkata, Aku akan melihat lebih doloe saudara pria dan bapak perempuan tersebut, alasannya yaitu pada perempuan itu ada kemiripan dengan salah satu di antara mereka berdua.
Marwan al-Abbasi berkata, Wahai anakku, Abbas! Jagalah dariku tiga kasus (sesungguhnya belum pernah ada orang lain memdiberitahukan kepadamu terkena hal ini): Hindari berkeluargai perempuan yang dalam keluarganya spesialuntuk ada keburukan alasannya yaitu suatu dikala engkau akan lari, perbanyaklah sobat bersahabat semampumu dan yang terakhir jauhilah permusuhan.
Abu Ali mendendangkan sebuah syair: "Kesungguhan seseorang bisa dilihat dari kesungguhan pamannya Dan hinanya seseorang juga bisa dilihat dari saudara pria ibunya."
Dan ia mendendangkan juga: "Hendaklah engkau melihat seorang paman, alasannya yaitu bersama-sama sifat seorang paman mengalir kepada anak pria saudara perempuannya sangat kental."
Seseorang sudah berkata:
"Bibi-bibi seseorang sudah mengetahui, maka mereka menulisnya. Ingatlah bahwa bersama-sama pertama keburukan pasti bisa dilacak."
Seseorang juga sudah berkata: "Demi Allah betapa serupanya beberapa sifat. Tiada ciptaan darinya dan tiada kesamaan. Aku pulas, sementara sifat seorang paman tidak akan ikut pulas."
Al-Jahidz sudah berkata, "Utsman bin Abi Ash sudah berwasiat kepada puteranya, Wahai anakku, bersama-sama orang yang berkeluarga yaitu mirip orang yang sedang menanam, maka lihatlah dikala ia meletakkan tanamannya. Asal (keturunan) yang buruk, maka sedikit yang diproduksinya. Dan bersama-sama saya sudah mendapatkan kalian tiruana atas dasar ibu-ibu kalian juga.
Az-Zabir berkata, dengan sanadnya dari Qudamah bin Ibrahim (al-Jamhi), ia berkata: Aku menhadiri seorang laki- laki dari Rabi'ah al-Wafat, ia berkata kepada anaknya, Wahai anakku, kalau suatu kasus menggelisahkanmu maka gosoklah kedua lututmu dengan lutut seseorang yang lebih bau tanah usianya darimu, kemudian mintalah pendapatnya. Lalu ia melanjutkan kata-katanya, Ayahku sudah meninggal dunia sementara saya ingin berkeluarga maka saya hadir kepada laki - laki bau tanah kemudian duduk di kediamannya. Lelaki bau tanah tersebut berdiri dari duduknya dan bertanya apakah saya mempunyai keperluan. Aku mengiyakan dan menyampaikan bahwa saya ingin berkeluarga. Lalu ia berkata, Apakah nasab calon wanitamu panjang atau pendek? Demi Allah saya tidak bermaksud mengusik. Ia berkata lagi, Sesungguhnya saya bisa mengetahui dari mata bila ia mengetahui atau mengingkari. Begitupun saya bisa melihat dari mata bila ia tidak mengetahui dan tidak mengingkari. Jika perempuan mengetahui, maka ia masuk dalam kema'rifatan. Dan bila ia ingkar maka bersama-sama ia memandang dengan tajam. Namun bila tidak kedua-duanya maka bersama-sama ia akan membisu dan tenang.
Wahai anak saudaraku, hati-hatilah engkau dengan berkeluargai seseorang dari golongan keluarga hina yang tertimpa dunia setelah terjadi kesusahan, alasannya yaitu pasti engkau akan mengikuti mereka dalam kehinaan dan mereka juga akan mempengaruhimu dengan keduniaannya. Sesudah itu saya berdiri dari duduk dan saya sudah merasa eukup dengan nasehatnya.
Dan yang termasuk dari sifat-sifat yang tidak disukai juga yaitu sebagai diberikut:
Wanita terbelakang dan pelit. Kedua sifat ini lebih banyak merusaknya ketimbang adanya unsur ishlah.
Begitu juga dimakruhkan berkeluargai perempuan hannanah, mannanah, annanah, haddaqah, barraqah, syarraqah dan mimraadl.
Hannanah yaitu perempuan yang sudah mempunyai anak dan ia menyayangi anaknya yang berasal dari suami yang usang atau suami yang dicintainya sebelum anda menjadi suami- nya.
Mannanah yaitu perempuan yang mengungkit-ungkit pemdiberian dan perjuangan yang sudah dilakukan oleh suaminya.
Annanah yaitu perempuan yang banyak merintih dan pemalas.
Haddaqah yaitu perempuan yang selalu membebani suaminya semoga memenuhi keinginan atau hal-hal yang disukainya.
Barraqah yaitu perempuan yang sibuk bersolek.
Barraqah juga bisa dibilang sebagai perempuan yang selalu marah-marah dikala makan dan ketika makan ia maunya sendiri saja.
Syarraqah yaitu perempuan yang banyak bicara dan sedikit diamnya.
Mimraadl yaitu perempuan yang selalu akal-akalan sakit dengan tujuan menghindari kerja atau bersetubuh, Wanita mirip ini biasanya selalu berwajah muram juga gemar pulas dan istirahat.
Sebagian orang Arab berkata kepada anaknya: Wahai anakku, hati-hatilah engkau dengan perempuan al-ruquub, al- ghudluub dan al-quthuub. Al-Ruquub yaitu perempuan yang selalu mengharapkan janjkematian suaminya semoga ia bisa mendapatkan pusaka peninggalan suami.
Al-Ghudluub yaitu perempuan yang selalu saja marah- marah.
Al-Quthuub yaitu perempuan yang selalu membersut wajahnya.
misal dari sifat hanrianah yaitu isteri dari Laqith bin Zararah (al-Qudwari) yang ialah anak perempuan dari Qais bin Mas'ud bin Khalid bin Dzil Jaddain. Kedua pasangan ini saling menyayangi satu sama lainnya. Tapi kemudian suaminya meninggal dunia. Lalu posisi suaminya digantikan oleh Amru bin Jun al-Kindi, Amru selalu mendengar isterinya menyebut nama Laqith, menampakkan kegelisahan dan menyebut kebaikan suaminya yang pertama itu (Laqith). Maka Amru berkata kepada isterinya, Celaka akalmu! Demi Allah, Laqith tidak bedanya dengan sebagian hamba kecilku, maka tolong katakan kepadaku tentang kebaikan Laqith yang sudah menciptakanmu terpesona kepadanya. Isterinya berkata, Ya, suatu hari yang cerah ia akan pergi meninggalkan desa namun dikala itu saya sedang pulas. Ia tidak membangunkanku tapi ia duduk menungguku berdiri dari pulas. Di sisinya terdapat minuman yang risikonya ia minum hingga saya berdiri dari pulas. Lalu ia menuntunku dan kemudian ia naik kudanya. Kemudian ia kembali kepadaku dengan aroma wangi minyak misk, minuman, cat dan bunga. Lantas saya menjatuhkan tubuhku kepadanya dan ia memeluk serta menciumku hingga seperti jiwaku melayang.
Maka Amru minum dan keluar untuk berburu kemudian kembali lagi kepada isterinya seraya merangkul sang isteri sambil berkata, Apakah saya mirip dengan Laqith? Isterinya menjawaban, Padang rumput tidak mirip monyet dan air tak serupa hiruk pikuk. Maka kemudian Amru mentalaknya dan perempuan tersebut kembali kepada kaumnya sambil berkata, Bangunkanlah untukku sebuah kubah perempuan janda dan demi Allah semoga Dia tidak menyatukan diriku selamanya dengan seorang pria lain setelah Laqith.
Aisyah binti Thalhah selalu menyebut Mash'ab bin al- Zabir, suaminya yang pertama kepada Amru bin Ubaidillah bin Ma'mar. Ia selalu menyebut-nyebut ketampanan, kemulian dan keelokan perangai suami pertamanya sehingga suami keduanya hampir saja wafat dalam keadaan sedih.
Al-Madaa ini berkata, Suatu hari Amru bin Ubaidillah mendekati Aisyah dalam keadaan berkeringat dan dilekati debu, kemudian ia berkata kepada isterinya,'Bersihkanlah debu-debu ini dari tubuhku'! Lalu isterinya mengambil kain dan memmembersihkankan debu tersebut seraya berkata, Aku sama sekali tidak pernah melihat debu di wajah seseorang yang lebih bagus dari wajah Mash'ad dimana pada suatu hari Mash'ad hadir kepadaku setelah melaksanakan penaklukkan yang besar padahal diantara kami sedang ada pertikaian. Lalu saya keluar memmembersihkankan tiruana debu yang ada di wajahnya. Kemudian Mash'ad berkata, Sesungguhnya saya sangat kasihan kepadamu dengan keadaanku yang mirip ini. Aisyah menceritakan ini kepada Amru suami keduanya yang tentu membuat Amru merasa geram dan hampir saja wafatdalam keadaan menyedihkan.
Abu Faraj al-Ashbahani berkata: Suatu ketika al-Hajjaj berkeluargai Hindun binti Asma' bin Kharijah yang sebelumnya sudah berkeluarga dengan Ubaidillah bin Ziyad. Suatu hari al- Hajjaj membawanya ke Bashrah dan di sana ia membangun sebuah istana yang dinisbatkan kepada al-Hajjaj. Tatkala pembangunannya sudah usai ia berkata kepada isterinya, Apakah kamu melihat ada istana yang serupa dengan yang kubuat ini? Isterinya menjawaban, Istana ini sangat indah tapi kalau saya menginap di dalamnya, maka demi Allah saya tidak pernah menyaksikan istana yang lebih bagus dari 'istana merah' yang di dalamnya ada Ubaidillah bin Ziyad dan ia sudah membangunnya dengan isian warna merah. Mendengar ucapan isterinya, al-Hajjaj sangat geram dan risikonya menceraikan isterinya. Kemudian ia menhadiri istana merah untuk merobohkannya dan membangun sebuah bangunan lain. Namun setelah itu ia juga merobohkan bangunan barunya dan menggabungkan ke dalarn Mesjid al- Bashrah.
Seseorang bertanya kepada satu penduduk Yaman, melaluiataubersamaini siapakah sebaiknya saya berkeluarga? Ia menjawaban, Waspadalah engkau dengan unsur keturunan dan berkeluargalah dengan seseorang yang engkau inginkan. Kemudian saya berkata, Apa yang dimaksud dengan unsur keturunan? Ia menjawaban, Yaitu moral buruk yang sudah diwariskan oleh penlampaunya.
Termasuk dalam sifat perempuan yang tidak disukai yaitu bodoh, alasannya yaitu tujuan berkeluarga yaitu untuk diberinteraksi dengan baik. Interaksi yang baik tidak akan berjalan mulus dan perjalanan hidup juga tidak akanjDaik bila bersama orang yang bodoh. Bahkan kemungkinan hal ini justru akan diwariskan kepada anaknya.
Dikatakan oleh seseorang: Hindarilah perempuan terbelakang alasannya yaitu hidup bersamanya yaitu sebuah malapetaka dan pengobatannya tidak membawa manfaat.
"Setiap penyakit ada obatnya yang bisa menyembuhkan. Kecuali kebodohan, maka akan lelah bagi orang yang berusaha menyembuhkannya."
Dan dikatakan: "Telah hadir dalam kitab shahih. Dinukil dart al-Masih Isa bin Maryam. Ia sudah mengobati penyakit buta. Dan penyakit baros yang mengerikan. Akan tetapi saya tak bisa sama sekali. Bila mengobati penyakit kebodohan."
Janganlah engkau mencari mitra ataupun saudara orang bodoh, alasannya yaitu bersama-sama ia akan mempersembahkanmu nasehat dan bersemangat padahal ia berbuat salah. Bahkan orang terbelakang seakan mempersembahkan manfaat kepadamu padahal hal itu membahayakan. Diamnya orang terbelakang lebih baik ketimbang ucapannya, menjauhinya yaitu lebih baik dari mendekatinya dan matinya orang terbelakang yaitu lebih baik ketimbang ia hidup.
Ibnu Abi Ziyad berkata: Ayahku sudah berpesan, Wahai anakku, carilah orang-orang yang pintar dan duduklah bersama mereka serta jauhilah orang-orang bodoh. Sesungguhnya dikala saya duduk bersama orang-orang terbelakang maka saya berdiri alasannya yaitu saya mendapatkan belum sempurnanya dalam akalku setelah itu.
Dari Abdullah bin Habiq, ia berkata: Allah SWT sudah mempersembahkan wahyu kepada Musa a.s."Janganlah engkau murka kepada orang terbelakang alasannya yaitu bisa menambah kegelisahanmu."
Dari Hasan, ia berkata: Lari dari orang terbelakang ialah sebuah langkah pendekatan kepada Allah SWT. Dari Sulaiman bin Musa, ia berkata: Tiga orang yang tidak bisa berbuat adil, Kebijaksanaan dari orang bodoh, kemuliaan dari orang hina dan perbuatan baik dari orang yang selalu berbuat dosa.
Kami juga meriwayatkan dari Ahnaf bin Qais, ia sudah berkata: Khalil bin Ahmad berkata: Manusia terbagi menjadi empat golongan, Orang yang tahu dan ia tahu bahwa dirinya tahu. Maka dekatilah alasannya yaitu orang ini yaitu orang alim. Yang kedua yaitu orang yang tahu tetapi ia tidak tahu bahwa dirinya tahu. Maka ingatkanlah orang ini alasannya yaitu ia yaitu insan biasa. Yang ketiga, orang yang tidak tahu dan ia tahu bahwa dirinya tidak tahu, maka ajarkan dan bimbinglah orang ini alasannya yaitu ia termasuk orang yang ingin mencari ilmu. Yang terakhir yaitu orang yang tidak tahu dan ia tak tahu bahwa dirinya tidak tahu, maka tolaklah orang mirip ini alasannya yaitu ia orang bodoh.
Ada guakdot orang Arab tentang sifat-sifat buruk perempuan mirip yang dikatakan oleh Umar bin Khattab r.a., bahwa ada tiga kasus malapetaka, yaitu:
Pertama, tetangga yang bila melihat sebuah kebaikan maka ia menutupinya dan bila ia melihat keburukan malah justru dilansir. Kedua, seorang isteri yang kalau anda pulang ke rumah maka ia mengomel dan sebut keburukan suaminya, namun bila sang suami pergi meninggalkannya maka ia tidak sanggup dipercaya. Ketiga, penguasa yang bila engkau berbuat baik ia tidak berterima kasih dan kalau engkau berbuat keburukan engkau malah dibunuhnya.
Saat mencaci isterinya orang Arab berucap: Sungguh mulutnya tidak dingin, payudaranya tidak bahenol dan perutnya tidak melahirkan.
Seorang pria menyebut 'isterinya yang tidak menunaikan kewajiban dan tidak menjaga kekerabatan yang baik dengan suaminya sebagai isteri buruk yang tidak berhias untuk suami dan mempunyai pengecap yang tajam.
"Waspadalah, setiap perempuan yaitu pengingat dan pengingkar
Ia laksana urat-urat lutut dan tepi tulang betis
Pemarah dan ucapannya yaitu sebuab ancaman Suaranya keras
Menyembunyikan dan mengubur kebaikan
Melansir keburukan Menentukan kehidupan suaminya
Dan bukan suaminya yang memilih kehidupan rumah tangga
Bila suaminya masuk maka ia keluar Dan bila suaminya keluar maka ia masuk
Bila tertawa ia menangis
Dan bila menangis ia tertawa
Bila suaminya menceraikan maka ini ialah harapannya
Dan bila suaminya masih tetap ingin bersama maka baginya sebuah malapetaka
Berwarna hitam kemerah-merahan banyak berdoa
Kurang ketaatannya
Makannya banyak dan memperbanyak cacian yang berteriak dengan keras, pemarah dan perkataannya kotor
Kemarahannya tidak bisa dipadamkan
Dan badai kemarahannyajuga tidak bisa didiamkan
Kelapangannya sempit
Tidak mau mendapatkan apa adanya
Bayinya kurus
Dan rumahnya tak terurus
Bila berbicara ia diberisyarat dengan jari-jarinya
Dan menangis di beberapa tempat
Hijabnya dan badui
Ada jenis kerang di pintunya
Menangis padahal ia berbuat zalim
Menyaksikan padahal ia tak ada
Lidahnya sungguh sudah menyampaikan kedustaan
Dan air matanya mengalir dengan keburukan.
Kita berlindung kepada Allah SWT dari huruf perempuan mirip ini.
Salah seorang sudah berkata: Aku tertimpa tiga malapetaka, yaitu: Bahasa, kefakiran dan isteriku. Dari tragedi alam yang pertama saya bisa mengalahkannya dengan ijtihad. Yang kedua saya bisa menaklukkannya dengan ekonomi sedangkan yang terakhir saya tidak sanggup menaklukkannya sama sekali.
Salah satu diantara mereka sudah berkata: Di waktu malam perempuan yaitu bagai kemangi (tumbuhan yang berbau wangi) sedangkan di waktu siang perempuan bagaikan duri.
Yang lainnya sudah berkata juga: Tiada malapetaka yang lebih besar ketimbang kebodohan dan tiada keburukan yang lebih buruk dari wanita.
Yang lainnya sudah berkata bahwa bersama-sama dalam diri perempuan terdapat tiga kasus yang ada dalam diri orang Yahudi: Mereka berbuat zalim alasannya yaitu mereka orang-orang zalim. Mereka merintangi dan mereka dalam keadaan senang melihatnya. Mereka bersumpah padahal mereka berbohong.
Dikatakan kepada Al-Hakim, "Musuhmu sudah mati." Al- Hakim menjawaban, "Aku menginginkan engkau berkata bahwa musuhku sudah berkeluarga."
Maksud dari perkataan Al-Hakim diatas yaitu bahwa janjkematian musuhnya tidak mempersembahkan kegembiraan baginya, alasannya yaitu dengan kematian, musuhnya sudah terlepas dari siksa dan kepedihan dunia. Al-Hakim berharap semoga musuhnya berkeluarga supaya ia sanggup marasakan siksaan dunia yang pedih mirip yang sudah dialami oleh pria yang sudah berkeluarga.
Seseorang sudah berkata: Wanita yaitu mirip binatang rubah, kepalanya kecil, pakaiannya bagus dan tipu dayanya tidak bisa dikalahkan. Seseorang sudah berkata juga: Sesungguhnya perempuan mempunyai sepuluh sifat hewan, yaitu: Babi, kera, anjing, ular, bagal, kalajengking, tikus, rubah dan kambing.
Wanita yang diserupakan sifatnya dengan babi, yaitu perempuan yang spesialuntuk mengetahui urusan makan dan memecahkan alat-alat rumah tangga.
Wanita yang mirip kera, yaitu perempuan yang keinginannya spesialuntuk terletak pada pakaian yang berwarna, intan mutiara, emas dan membesarkan rumahnya.
Wanita yang mirip anjing, yaitu perempuan yang bila suami berbicara kepadanya ia berteriak, bertikai dan lari. Bila ia melihat kantong suaminya penuh dengan uang maka ia memuliakan dan mendekati suami, seraya berkata: Semoga saya meninggal dunia sebelum engkau. Dan kalau ia melihat suaminya dalam keadaan miskin maka ia memaki kehormatannya dan meremehkannya.
Ketika Ibnu 'Arabi ditanya tentang keadaan keluarga-nya, ia mengungkapkannya dengan berkata: "Bila ia (isterinya) melihat keluargaku dengan kantong yang penuh. Maka ia tersenyum dan berusaha mendekatiku untuk bersenda gurau. Dan kalau ia melihat kantong tersebut kosong dari. Dirham Ia bermuka masam dan meninggalkanku serta menjelek-jelekkan diriku."
Adapun perempuan yang mirip ular, yaitu perempuan yang tutur katanya kepada suami sangat lembut tapi hatinya jahat. Seperti layaknya seujung ular, sentuhannya halus namun racunnya mematikan.
Adapun perempuan yang mirip bagal, yaitu perempuan yang keras kepala. Ia selalu berkeras dengan pendapatnya sendiri (egois) dan mengagumi dirinya.
Adapun perempuan yang mirip rubah, yaitu perempuan yang bil suaminya sedang keluar rumah, ia melahap tiruana makanan yang ada dan ia selalu melawan suami, begitupun ia membuka pintu pertikaian dan perseteruan.
Sementara perempuan yang mirip kambing, yaitu perempuan yang membawa keberkahan dan rahmah berupa kebaikan, kebahagiaan dan kasih akung.
Tag :
Ilmu Pernikahan
0 Komentar untuk "Sifat-Sifat Yang Jelek Pada Wanita"