اَبَاحَ لَكَ اَنْ تَنْظُُرَمَا فِى الْمُكَوَّنََاتِ وَمَا اَذِنَ لَكَ اََنْ تَقِفَ مَعَ ذَوَاتِ الْمُكَوَّنََاتِ ׃ قُلِ انْْظُرُوْا مَاذَا فِى السَّمَوَاتِ فَتَحَ لَكَ بَابَ الأأفْهَامِ وََلَمْ يَقُلْ ׃ انْْظُرُوْا السَّمَوَاتِ لِئَلاَّ يَدُلُّكَ عَلَى وُجُوْدِ الأَجْرَامِ
“Allah swt mengharuskan kalian mereview (menalar) alam semesta dan lantaran terjadinya, akan tetapi Allah tidak mengizinkan kalian berhenti lantaran mengetahui benda-benda alam semesta itu saja. Karena Allah swt sudah berfirman (dalam Al-Qur'an surat Yunus ayat 101):
"Telitilah olehmu apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi. "melaluiataubersamaini keadaan itu Allah akan membuka pikiranmu, lantaran Allah tidak mengajarkan: "Pandanglah lapisan langit itu, supaya tidak mengatakan kepadamu wujudnya benda-benda itu."
Allah swt memerintahkan semoga insan memperhatikan dan mereview insiden langit dan bumi serta tiruana yang ada di dalamnya. Memikirkan ciptaan Allah, akan tetapi bukan Dzat Allah swt. Karena hg sanggup dipikirkan dan sanggup diteliti ialah tiruana ciptaan Allah saja. Ciptaan itu sendiri ialah benda alam (makhluk Allah). Kaprikornus bukan lantaran benda tersebut insan memperhatikan, memikirkan, mereviewnya, akan tetapi ketiruananya ialah ciptaan Allah. Kebemasukan dan keperkasaan Allah, yang sudah mengakibatkan tiruana yang ada di langit dan di bumi, memdiberi manfaat bagi dunia dan manusia.
Allah sudah membolehkan insan mereview dengan logika yang dalam '1* dan jauh, manfaat yang sanggup diambil dari tiruana yang diciptakan Allah, baik di langit maupun di bumi. Sebab setiap ciptaan Allah, bukanlah tidak ada artinya. Allah membuat tiruana benda yang ada di alam ini tiruananya memiliki arti yang luas bagi kehidupan insan kini dan masa depan.
melaluiataubersamaini memikirkan tiruana ciptaan Allah itu kelak akan mempersembahkan kepada insan kekuatan kepercayaan dan kemampuan untuk menganalisa dan mereview segala yang akan memdiberi manfaat bagi insan di dunia. Demikian juga tetap berkeyakinan bahwa tiruana yang maujud itu ialah ciptaan Allah semata.
Allah swt memerintah semoga hamba-Nya memperhatikan ciptaan Allah yang dimaksud supaya para hamba mengakibatkan alam seisinya ini sebagai wasilah (perantara) untuk mengenal Allah dan memperkokoh imannya. Allah swt sudah menampakkan wujud-Nya melalui ciptaanNya. Oleh lantaran itu, insan tidakboleh menyia-nyiakan ciptaan Allah untuk memahami bahkan mereviewnya dalam bentuk-bentuk tertentu. Allah swt sudah membuat alam ini untuk manusia, bukan spesialuntuk sekedar ciptaan yang tidak ada artinya. Ciptaan Allah yang dahsyat itu harus diselidiki terus menerus sampai insan paham yang tersembunyi di balik yang dilihatnya sendiri. Karena kelak insan akan tahu di balik yang nampak itu akan lahir kehidupan yang sangat bermanfaa bagi insan dan anak turunannya sepanjang hidup di dunia ini.
Allah M mengisyratkan pengertian ini dalam Al Alquran surat Yunus ayat 101: "Perhatikanlah (dengan teliti), apa yang ada di langit dan yang ada di bumi..."
Ayat ini membuka pintu pemahaman bagi manusia, apa yang dimaksud oleh Allah swt dengan kalimat "UNZURUS SAMAWATI (perhatikanlah dengan teliti) atau pelajari dan analisalah tiruana yang ada di langit dan di bumi.
Walaupun demikian Allah swt mengingatkan pula, semoga insan tidak terpaku dengan apa yang ia lihat, tidak terpengaruh oleh penglihatan, tidak terkesima oleh keindahan. Sebab tiruananya itu ialah ciptaan dari yang Maha Pencipta. Manusia wajib mengembalikan tiruana yang ia lihat, tiruana yang ia tahu, tiruana yang ia selidiki, tiruana yang ia temui kepada Allah dan Al Khalik Pencipta Alam Semesta.
Segala sesuatu yang nampak di mata insan yang berada di langit dan di bumi dikembalikan kepada Allah. Apabila ditemukan keuntungannya bagi kesejahteraan insan itupun ialah lantaran kasih akung dan rahmat Allah untuk manusia. Semuanya dikembalikan pula kepada Allah, diikuti dengan rasa syukur dan terima kasih yang tak terhingga.
Isyarat dan peringatan Allah dijelaskan dalam surat Ali Imran ayat 190: "Sesunggunya pada insiden langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, ialah gejala kekuasaan Allah, bagi orang yang mempergunakan akalnya."
Tag :
Dunia Akhirat
0 Komentar untuk "Mempelajari Alam Semesta"